Namlea, Kompastimur.com
Informasi yang berhasil dihimpun awak media menyebutkan, Ismail Umasugi tidak terima baik kakak kandungnya Ramly Ibrahim Umasugi yang dua periode menjadi Bupati Buru, diduga difitnah oleh penjabat bupati, Djalaluddin Salampessy.
Tanpa Tedeng aling-aling, Ismail mengaku merasa tidak nyaman dan setahu dirinya, kalau kakaknya bukan pecundang.
"Ijin pak bupati, pak sekda sebelumnya beta mohon maaf yang sebesar besarnya,, terkait dengan apa yang di sampaikan oleh pak bupati atas demostrasi ini.. bahwa permainan dari mantan,, beta juga merasa tidak nyaman karena sepengatahuan beta, beta punya kakak bukan seorang pecundang," tanggapi Ismail Umasugi, Sabtu (9/7/2022) malam pukul 21.57 WIT.
Akibat tidak terima kakaknya difitnah, Ismail dengan sikap yang tegas, menyalakan menanggalkan jabatannya malam itu juga.
"Dengan tidak mengurangi beta punya rasa hormat kepada bapak.. malam ini juga beta mengundurkan diri sebagai kepala dinas dan insyaallah hari senin beta proses surat pengunduran diri ini," lantang Ismail.
"Trimakasih atas bimbingan bapak kepada beta selama beberapa bulan ini." tutup Ismail dengan emoji dua tangan bersedekap.
Ismail Umasugi yang hendak dikonfirmasi perihal pengunduran dirinya lewat Group WA OPD Pemkab Buru belum berhasil dihubungi. Ditelepon berulang kali dari Minggu pagi hingga malam ini, nomornya tidak dapat dihubungi.
Beberapa sumber di kalangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dihubungi terpisah, turut membenarkan pengunduran diri Ismail Umasugi.
"Pak Is Tersinggung, sehingga mengundurkan diri," tutur satu di pimpinan OPD.
Lantas apa yang membuat Ismail Umasugi tersinggung? hasil penelusuran awak media menguak fakta, karena adanya kicauan Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy yang disampaikan kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Kemudian sengaja ditaruh Djalaludin di Group WA OPD pada Pukul 20.12 WIT, Sabtu malam. Sebelum penjabat bupati menaruh kicauannya itu, terlebih dahulu ia menyampaikan screnshoot akan Facebook bernama "Prihatin" yang meneruskan siaran langsung salah satu media online maluku soal kunjungan gubernur di kota Namlea Kabupaten Buru.
Siaran langsung dari Namlea oleh reporter Tribun Ambon, Andi Papalia, di situ juga terekam gubernur sedang marah dan menantang Bakalai mahasiswa Batabual yang melakukan aksi demo menuntut janji MI soal pembangunan jalan di Kecamatan Batabual.
Setelah postingan pertama ini, Penjabat Bupati, Dajaludin Salampessy menaruh chating WA yang dia tujukan kepada Gubernur MI.Didahului memberi salam kepada Gubernur. Kemudian untuk mengambil hati Murad Ismail, maka Penjabat Bupati Buru ini lanjutkan menuliskan kalimat, "semoga Allah melaknati orang2 ini, pak gub datang ada bawa bantuan, dan pembangunan ratus miliar di kabupatdn buru, dan manfaat lain untuk masyarakat, tidak diberitakan, tapi diberitakan hal lain".
Djalaluddin mengatain kalau wartawan biadab. "Wartawannya segera kita tindak lanjuti pak gub," sambung Salampessy bernada intimidasi dan pengancaman terhadap wartawan.
Belum berhenti hanya di situ, penjabat Bupati Buru ini tetap menjilat gubernur dengan terus menuding kalau Mantan Bupati, Ramly Ibrahim Umasugi ada di balik demo mahasiswa dari Batabual.
Wartawan pun ikut diseret-seret dan difitnah terlibat dalam skenario demo itu. "Terlihat jelas mantan punya permainan pak, dong pancing demo dan sudah siapkan wartawan, benar benar keterlaluan," fitnah Djalaludin.
"Allah jauhkan maluku dari bala, Allah merahmati bapak dan keluarga, amin," sambung Djalaludin.
Dua menit setelah itu, Djalaluddin secara khusus meminta seluruh OPD untuk jelaskan soal kunjungan Gubernur di media sosial: "As wr wb, masing2 opd, melalui berbagai medsos, tolong jelaskan kontribusi positive kunjungan bapak gubernur, makasih sukses," perintah Djalaluddin. (LTO)
0 komentar:
Post a Comment