Bukan hanya banjir, akibat hujan deras ini, tiga desa tersebut yakni Desa Rohomoni, Desa Haruku dan Desa Aboru mengalami jebol tanggul dan sejumlah pohon yang tumbang.
Akibatnya ratusan rumah penduduk terendam, dan mengalami kerusakan parah, bahkan ada dua rumah warga yang hanyut terbawa arus.
Menurut, Paur Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease IPDA Moyo Utomo mengatakan berdasarkan data sementera yang terhimpun, Negeri Rohomoni terdapat 60 rumah terendam banjir akibat tanggul jebol. Air juga meluap sampai ke pemukiman warga, dan jembatan sungai Kaminyan Wae rusak ringan.
"Sejumlah pohon tumbang pada jalan trans Haruku, mengakibatkan akses arus lalu lintas terhambat," ucap Utomo.
Lanjutnya, di Negeri Haruku, terjadi luapan air sungai Wai Ira dan Wai Memi karena talud sungai jebol.
"Akibat ketinggian air di perkiran setinggi pinggang orang dewasa, sehingga 2 (dua) rumah warga hanyut terbawa arus air, 3 rumah warga rusak berat dan 146 rumah warga terendam air disertai lumpur bahkan fasilitas umum seperti sekolah, jalan raya juga rusak berat," terangnya.
Ia menambahkan, Polsek Pulau Haruku bersama Camat Pulau Haruku M. Hafid Latuconsina, dan masyarakat Negeri Haruku dibantu kurang lebih 100 warga Negeri Oma yang di pimpin Raja Oma tengah melakukan pertolongan untuk membantu warga terdampak.
"Sementara di Negeri Aboru, satu unit rumah rusak berat, serta jembatan di tengah perkampungan itu ambruk menyebabkan akses lalulintas terputus," jelasnya.
Aparat Polsek Pulau Haruku yang berada di lokasi mengimbau warga untuk sementara tidak melewati jembatan tersebut karena kondisi jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
"Kami sudah menghimbau kepada warga untuk tidak nekat melakukan penyebrangan di jembatan-jembatan yang rawan celaka itu," tutupnya. (KT/AJP)
0 komentar:
Post a Comment