Jakarta, Kompastimur.com
Pertemuan BEM Nusantara dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto setelah melakukan aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat kemarin (8/4/2022), ditanggapi miring oleh Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung.
Menurut Rocky, keterlibatan Wiranto untuk meredam gerakan mahasiswa merupakan bentuk kecemasan rezim. Mantan Panglima ABRI ini sengaja dimunculkan, karena memiliki keahlian meng-counter isu yang dituntut mahasiswa.
“Pak Wiranto berhak melakukan itu, karena dia aparat presiden. Yang agak mengejutkan adalah Wiranto akhirnya turun tangan. Karena selama ini yang ngoceh-ngoceh, bahkan sampai Pak Moeldoko (Kepala KSP) enggak berhasil juga membujuk mahasiswa,” ujar Rocky melalui kanal Youtubenya, Sabtu (9/4).
Kata Rocky, mahasiswa termasuk BEM Nusantara seharusnya tidak “menerima amplop” dari kekuasaan, apabila ingin menyampaikan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa. Terlebih yang disampaikan adalah kepentingan bangsa.
“Selalu kita tahu bahwa daya tahan bangsa ini ada di kaum muda, mahasiswa. Inspirasi itu selalu datang dari sejarah. Dan enggak ada, misalnya, mahasiswa yang enggak ngerti sejarah bangsa ini adalah sejarah perjuangan anak muda,” katanya.
Maka dari itu, Rocky menyindir BEM Nusantara yang menemui Wiranto, apabila dalam aksi besar-besaran mahasiswa pada Senin besok (11/4/2022), mereka tak ikut serta.
Karena, Rocky tak bisa memungkiri persepsi publik yang mungkin beranggapan pertemuan BEM Nusantara dengan Wiranto adalah upaya menutup gerakan satu unsur mahasiswa, misalnya dengan cara-cara memberikan amplop kepada mereka.
Aktivis politik ini berharap para mahasiswa yang tergabung dalam BEM NUsantara mengerti kondisi keluarganya, terutama ibu yang melahirkan mereka kini sedang berteriak menghadapi kondisi saat ini.
“Tapi saya percaya, bahkan BEM Nusantara, dalam waktu 24 jam dia akan berbalik arah tuh. Karena dia akan malu kalau ketahuan bawa amplop, ngapain tuh,” ujarnya.
“Sementara emak-emaknya menganggap anda itu BEM perjuangan yang harusnya di jalan bukan di istana,” tutur Rocky. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment