Namrole, Kompastimur.com
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 7 Leksula yang berada di Desa Waehaolon, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) akan segera diganti. Pasalnya Kepsek saat ini, Remon Solissa dinilai tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Pergantian ini akan terjadi usai ujian nasional yang berlangsung pada bulan Mei 2022.
Hal ini disampaikan Kadis Pendidikan Bursel, Edison Biloro kepada wartawan di lobi kantor Bupati Bursel, Senin (14/2).
"Kita sementara melihat figur terbaik, karena ini sudah berdekatan dengan ujian nasional juga sehingga Kepsek yang lama harus bertanggung jawab sampai di akhir tahun ajaran ini dan kita sudah bisa mendapatkan figur yang baru untuk menggantikan Kepsek yang ada sekarang ini," ucap Biloro.
Kendati permintaan pergantian Remon Solissa sebagai Kepsek ini sudah disampaikan masyarakat Waehaolon beberapa waktu lalu, bahkan sempat viral di sejumlah media akibat siswa memprotes para guru karena tidak dapat mengenyam pendidikan dalam waktu yang lama, namun Kadis Pendidikan Bursel beralasan bahwa permasalahan sebenarnya ada di rumah dinas guru.
Biloro katakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut dan telah turun langsung ke lokasi sekolah.
"Yang jadi hambatan disana itu adalah perumahan guru-guru disana. Memang untuk dinas Pendidikan sampai tahun ini belum bisa bangun untuk guru," ujarnya.
Menyikapi masalah rumah dinas, Biloro menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Waehaolon, Marthen Seleky untuk bagaimana bisa mengatasi masalah tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan Kades disana supaya mengatasi masalah ini sehingga para guru betah disana, karena jarak antara Leksula dengan Waehaolon sekitar 5 Kilometer lebih," terangnya.
Ia menegaskan, persoalan pergantian pasti terjadi yang penting ada komitmen dari orang yang bersedia menjadi Kepsek di SD Negeri 7 Leksula.
"Orang yang ganti itu juga dia harus komitmen dan harus ada rumah dinas, karena walaupun kita ganti tapi saat guru tiba di sekolah dan tidak menetap, namun kembali lagi berarti sama saja," ungkapnya.
"Jadi kita harus sama-sama dengan pemerintah desa mengatur masalah ini karena waktu kita jalankan rapat dengan orang tua murid masalah para guru ini sudah dibahas. Mereka punya masalah itu di rumah dinas, supaya nanti kalau ada anak muda yang mau tugas disana bisa menjalankan tugas dengan baik," tandasnya.
Diketahui, prahara Kepsek Waehaolon ini sempat menyita perhatian sejumlah pihak. Informasi yang diperoleh dari sejumlah masyarakat menyebutkan bahwa sepak terjang Remon Solissa sebagai Kepsek SD Negeri 7 Leksula dianggap gagal total dan tidak mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa dan Gerson Eliaser Selsily untuk mencerdaskan masyarakat Bursel.
Bahkan kabarnya, bukan hanya para guru tidak beta mengajar, tapi sejumlah masalah kerap terjadi di sekolah tersebut.
Dari semua itu, Remon Solissa dianggap gagal dalam mengemban amanat Pemda Bursel sebagai perpanjangan tangan dari Bupati dan wakil Bupati Bursel. Sehingga Remon Solissa layak dicopot dari jabatannya sebagai Kepsek SD Negeri 7 Leksula. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment