Mateng, Kompastimur.com
Ojek wisata di pesisir pantai Salubiro, Kecamatan Karossa Mamuju Tengah, Sulawesi Barat ini mampu menawarkan sejumlah pemandangan alam yang begitu indah dipandang mata.
Destinasi wisata ini telah diresmikan pada tahun 2018 oleh pemerintah setempat dan kini menjadi salah satu tempat wisatawan terbaik di Kabupaten Mamuju Tengah.
Bagi penikmat wisata, bisa berkunjung ke lokasi ini dan dijamin hasrat berwisata akan terpuaskan. Untuk mengunjungi tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dengan jarak sekitar 156 KM dari pusat kota Mamuju.
Wisata mangrove Jembatan Pelangi merupakan jembatan Kayu yang di design dengan warna warni yang indah, serta dibumbui anyaman bentuk love ditengah-tengah jembatan yang merupakan salah satu keunikan dari hutang Magrove untuk menarik hati para pengunjung. Keunikan ini sangat layak dijadikan tempat berfoto atau tempat bersantai bersama dengan keluarga.
Disini, para wisatawan akan dimanjakan oleh pemandangan alam hutang Magrove seperti Tanaman bakau yang mengelilingi wisata tersebut serta pemandangan pantai yang begitu indah.
Jika tertarik dan ingin mengunjungi tempat ini, para penikmat pariwisata hanya membutuhkan tarif masuk sebesar Rp.5.000 perorang termasuk biaya parkir.
Salah satu pengunjung wisata Mangrove, Suhardi mengatakan selain dapat menikmati keindahan alamnya disini, ia juga dapat melihat sunset yang sangat direkomendasikan untuk para wisatawan.
"Selain menikmati keindahan alam hutang Magrove kita juga dapat melihat sunset apabila datang pada sore hari dan pemandangannya sangat indah dan memang sangat cocok bagi wisatawan yang suka melihat sunset," ucapnya, Jumat (5/11/21).
Lebih lanjut Suhardi juga mengungkapkan, tak hanya pemandangan yang indah, tetapi berbagai fasilitas yang disediakan di wisata mangrove juga cukup memuaskan.
"Disini juga banyak disediakan fasilitas seperti tempat makan, WC umum, serta tempat beribadah jadi sangat disayangkan bagi teman-teman jika tidak mengunjungi tempat ini. Tempat ini wajib dan layak untuk dijajaki," tandasnya.
Citizen reporter: Rasmita (Mahasiswi Jurnalistik UINAM)
0 komentar:
Post a Comment