SBT, Kompastimir.com
Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah warga yang berada di pesisir pantai terancam hilang disapu ombak dan angin kencang.
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, ada tujuh rumah warga yang menjadi sasaran hantaman ombak. Ketujuh rumah ini terdiri dari, Rumah milik Asiani Rumaratu, Rino Derlauw, Warosi Rumarubun, Kristian Rumui (Unyil), Lamursini, Rizal Warat dan Ahmad Warat.
Tidak hanya rumah warga yang menjadi sasaran, sumber air minum yang menjadi kebutuhan warga yang tidak jauh dari pemukiman juga ikut terancam hilang akibat dari dihantam ombak tersebut
Untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah, warga setempat bergotong - royong membuat talud penahan ombak sementara dengan menggunakan kayu yang ditanam disepanjang pesisir pantai.
Namun demikian, penahan ombak sementara yang dibangun warga Utta tidak mampu menahan hantaman ombak besar yang terus-menerus menghantam rumah warga.
Selain talud kayu yang dibangun warga, pada tahun 2010 lalu, pemerintah lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri telah membangun talud penahan ombak yang representatif. Namun, talud tersebut sudah roboh karena tidak mampu menahan hantaman ombak
"Ada 2 titik sasaran abrasi besar yakni di pemukiman warga dan di sumber air," kata salah warga Utta, Yudi Keliangin saat dikonfirmasi media ini Sabtu, (11/9/2021)
Untuk itu, pihaknya meminta perhatian pemerintah daerah agar segera mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi hal ini.
Menurutnya Pemerintah segera membangun talud penahan ombak yang bisa mengantisipasi kerusakan yang lebih parah lagi.
Sehingga membutuhkan koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bisa mendapatkan dana tanggap darurat bencana dari pemerintah pusat melalui BNPB.
"Seng (tidak) bisa menunggu terlalu lama, Ini ancaman serius untuk katong (Kami) punya Desa. Pemerintah daerah harus ambil langkah cepat," desaknya.
Menurutnya, untuk menunggu anggaran yang bersumber dari APBD untuk membangun talud maka butuh proses yang akan memakan waktu yang cukup lama, saat ini desa Utta perlu secepatnya dibangun talud penahan ombak, karena musim timur diprediksi masih terus berlanjut hingga Desember mendatang.
Oleh sebab itu, dia berharap, pemerintah punya solusi. Salah satunya, hanya dengan berkordinasi dengan BNPB untuk mendapatkan dana tanggap darurat. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment