Hal ini diungkapkan oleh Ketua Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND SBT), Ikbal Wattimena pada, Selasa (29/6/2021) di Bula.
Wattimena menjelaskanz penyerapan Dana Desa terburuk dari total 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur, pasalnya masalah keterlambatan ini dari tahun ke tahun selalu mengalami hal yang sama, dan pada tahun ini sudah masuk bulan ke-6 menuju bulan ke-7 namun belum juga ada proses pencairan.
"Penyerapan Dana Desa terburuk di Maluku terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur, karena sudah memasuki Bulan Ke-6 Tahun 2021, namun belum ada pencairan," tulisnya.
Menurutnya dalam, Pemerintah Daerah lewat dinas teknis mestinya ikut membantu pihak Desa, agar proses pencairan segera dilakukan terutama terhadap bantuan lansung tunai (BLT) yang menjadi prioritas pencairan yang sudah diperintahkan oleh Pemerintah Pusat pada masa pandemi ini.
Menurutnya, jika tidak segera dilakukan maka terjadi pengembalian pada tahap akhir karena kena penalti.
"Tak satu pun Dana Desa di Kabupaten ini yang melakukan proses pencairan terutama pada Bantuan Lansung Tunai (BLT) yang menjadi prioritas penggunaan Dana Desa pada masa pandemi covid-19. Bahkan akan terjadi pengembalian pada tahap akhir ke pusat akibat kena penalti," uajrnya.
Ditambahkan, dengan keterlambatan pencairan, ini berdampak pada tingkat penyerapan Anggaran di Daerah, bahkan SBT merupakan Kabupaten terburuk dalam penyerapan anggaran, terutama pada Dana Desa. Sementara Kabupaten/Kota lain di Maluku telah melakukan pencairan dan telah merealisasikan Bantuan Lansung Tunai (BLT).
"Semua kabupaten sudah mau masuk tahap 6 pembagian BLT. SBT kabar saja seng (tidak) ada," ungkapnya. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment