• Headline News

    Saturday, May 1, 2021

    Fakta Baru Dana Desa Atiahu Yang Diduga Bermasalah

    SBT, Kompastimur.com
    Dana Desa Atiahu Kecamatan Siwalalat, pada program tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2020 diduga bermasalah, pasalnya terjadi perbedaan antara data dan realisasi di lapangan.


    Berdasarkan data yang dikantongi media ini, pada tahun anggaran 2019, pihak desa membuat program pembangunan sarana dan prasarana Energi alternatif Desa (Surya Sel/Solar Cell) sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditandatangani oleh Kepala Desa, Muhammadiyah Wailissa sebanyak 10 buah dengan total Anggaran sebesar Rp, 274.500.000.


    Untuk  rinciannya adalah lampu Integra DL-YT 100 LED 100 Watt dengan harga satuan  Rp,9.878.000/buah sehingga total 10 buah sebanyak Rp,98.780.000, belanja tiang PJU-TS 10 buah, dengan harga satuan Rp,1.672.000 sehingga total Rp,16.720.000, biaya transportasi sebesar Rp Rp,29.850.000, biaya pengiriman Rp,4.200.000, upah kerja Rp,8.235.000/buah sehingga total upah kerja Rp,82.350.000, biaya bongkar (buruh) sebesar Rp,4.000.000, dan honor tim pelaksana kegiatan sebesar Rp.800,000.


    Kepala Desa Atiahu, Muhammadiyah Wailissa yang pernah dikonfirmasi media ini, mengatakan. Untuk tahun 2020, hanya 4 buah solar sell saja yang nanti dibelanjakan oleh pihak desa, karena saat itu anggarannya belum dicairkan alias masuk SILPA.


    "Katong (kami) belum bikin (buat) pengadaan di Solar Cell, ada cuma (hanya) 4 buah, itu masuk di  Silpa," ucap Wailissa waktu itu.


    Sementara program yang sama pada tahun anggaran 2019 sesuai RAB yang sudah ditandatangani dan cap oleh Kepala Desa sebanyak 23 Unit dengan harga Satuan Rp,27.000.000/buah, sehingga total Anggaran yang dialokasikan pada tahun anggaran tersebut sebesar Rp,624.000.000. 


    saat dikonfirmasi, Kepala Desa mengatakan, untuk tahun anggaran 2019, hanya 16 Buah, itu pun 2 buah mengalami kerusakan sehingga telah dikirimkan balik ke toko untuk diganti, namun akibat dari Covid-19 sehingga 2 buah solar sell tersebut belum dapat dikirim kembali oleh pihak Toko.


    "16 buah, sekitar satu atau dua bulan ada dua yang rusak, sehingga katong (kami) kirim balik untuk diganti, sampai sekarang belum ada karena Covid. Katong (Kami) beli di Jakarta," Ucap Wailissa.


    Dari pengakuan Kepala Desa tersebut, maka sudah bisa disimpulkan, bahwa ada ketidaksesuaian antara data dan fakta pada pengadaan Sollar Cell di Desa Atiahu mulai dari tahun 2019 dan tahun 2020. 


    Penelusuran media ini pada beberapa Desa yang pernah melaksanakan program yang sama, terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Karena di Desa-desa lain saat pengadaan solar Cell hanya Rp,15.000.000/buah sudah termasuk didalamnya adalah, biaya pemasangan hingga pajak. (KT/FS)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Fakta Baru Dana Desa Atiahu Yang Diduga Bermasalah Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top