Ketua DPD KNPI SBT, Rusdy Rumata |
Tak hanya itu, DPRD SBT pun belum bisa membuktikan efektifitas kinerjanya kepada masyarkat, meski pihaknya telah beberapa kali hering bersama pihak Pertamina dan perusahan penyalur.
Hal ini disampaikan Ketua DPD KNPI SBT, Rusdy Rumata di Bula pada, Rabu (07/4/2021).
Menurut Rumata, selain langka, harga BBM yang tersebar di masyarakat sangat tinggi terutama pada BBM subsidi jenis minyak tanah, kejadian ini bukan hanya dirasakan warga yang berdomisili di Kota Kabupaten (Bula), namun hampir dirasakan oleh masyarakat pada 15 kecamatan lainnya.
Hal ini terbukti setiap menjelang Ramadhan, stok minyak tanah di Bula pasti mengalami kelangkaan, dan ketika dijual pun dengan harga yang tidak wajar alias melebihi harga bersubsidi.
"Ada apa sebenarnya, pemerintah dan DPRD harus buka mata. Semua masyarakat mengeluh soal BBM kalian dimana, ini bukan hanya di Kota kabupaten tapi 15 kecamatan mengalami hal yang sama. Saya menduga ada pihak tertentu yang bermainan main dengan minyak," ucap Rumata.
Lebih lanjut, Rusdi meminta kepada Dinas Koperindag agar dapat melakukan pengawasan ektra pada setiap pendistribusian BBM, karena kelangkaan minyak sering terjadi di SBT dikarenakan kurangnya kepedulian, ditambah lagi dengan sistem penyaluran yang tak beraturan sehingga kelangkaan bermunculan dimana-mana.
Jika ini tidak dilakukan secara maksimal, maka masyarakat yang akan menjadi korbannya.
"Kemarin ada pemberitaan di media soal pemindahan BBM dari satu mobil ke mobil lain, hal ini saya takutkan terjadi pada BBM subsidi, ya bisa saja kan, dugaan saya minyak tanah bensin dan solar terjadi seperti hal demikian. tentu Koperindag jangan hanya bilang nanti ditelusuri, harus berani menindak tegas," tegas Rumata.
Untuk itu pihaknya akan menelusuri kasus kelangkaan ini dan memutus matarantai kejahatan minyak yang meresahkan masyarakat SBT.
Menurutnya, kasus seperti itu tidak sesuai dengan mekanisme penyaluran BBM bersubsidi, masyarakat hampir tidak mendapatkan harga BBM subsidi sesuai ketentuan, baik itu bensin apalagi minyak tanah.
lebih parahnya lagi, justru terjadi kelangkaan minyak tanah, sementara pasokan minyak selalu disediakan oleh pihak Pertamina.
Pihaknya akan segera menelusuri kira-kira berapa sih jatah BBM bersubsidi di Desa dan kecamatan.
"Karena ada dugaan kuat, BBM bersubsidi di SBT salah didistribusikan sehingga berdampak pada keuntungan mafia alias ilegal oil," tandasnya. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment