Namrole, Kompastimur.com
Penantian hasil uji ini untuk memastikan apakah benar ada beras plastik yang beredar di kota Namrole sesuai laporan masyarakat beberapa waktu lalu.
Kepala Disperindag Kabupaten Bursel, Hamis Souwakil saat dihubungi wartawan, Kamis (25/6/2021) menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil dari pihak - pihak terkait.
"Saat ini kami sementara menunggu hasil tes atau hasil uji dari dinas teknis, dari Kesehatan," ujar Souwakil melalui selulernya.
Untuk kepastian kapan keluarnya hasil uji beras yang diduga berbahan plastik tersebut, Souwakil belum bisa memastikan.
"Iya lagi tunggu, belum tau jelas kapan hasilnya keluar, tapi kalau hasilnya keluar akan kami sampaikan," ucap Souwakil.
Diberitakan sebelumnya, dugaan beras berbahan plastik beredar di pasar Kai Wait, kota Namrole itu berdasarkan laporan masyarakat kepada Pemda Bursel.
Kepala Dinas Disperindag Bursel, Hamid Souwakil yang mendapat laporan tersebut turun langsung ke lapangan untuk melakukan kroscek.
Souwakil menjelaskan, pihaknya bertindak cepat setelah mendapat pengaduan dari warga atas hal tersebut, sebab dugaan beredarnya beras plastik ini turut mengkuatirkan masyarakat kota Namrole.
Dari pengaduan warga itulah, Disperindag dan beberapa instansi bersama anggota Polsek Namrole melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di toko Wahyu dan toko Amo.
Sidak dipimpin oleh Kepala Dinsperindag Hamis Souwakil, didampingi Staf Ahli, Gani Loilatu, staff Dinas Kesehatan, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan beberapa anggota Polsek Namrole.
"Laporan dari masyarakat dan ada warga yang mengeluhkan soal beras berbahan plastik. Kami langsung membawa Satpol PP untuk sidak dan menemukan beras berbagai merek yang diduga mengandung plastik," kata Souwakil kepada wartawan di lokasi sidak, Senin (22/3/21).
Souwakil meminta pemilik toko Wahyu dan Amo untuk sementara menghentikan penjualan beras sambil menunggu hasil pengiriman sample beras yang mengandung plastik ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan untuk diteliti lebih lanjut.
"Sementara dihentikan sampai hasil pengujiannya keluar," ujar Souwakil.
Diketahui, sejumlah beras sudah disita dari toko Wahyu (salah satu tokoh yang menjadi sasaran sidak) oleh anggota Polsek Namrole.
Kamiludin, Pemilik toko Wahyu mengaku membeli beras dari gudang Bulog di Mako Kabupaten Buru). Sejauh ini, kata dia belum ada keluhan warga terhadap dagangan mereka selama lima tahun menjual beras.
Namun dia mengakui bahwa beras beras yang disita itu sebagian besar sudah dibeli oleh masyarakat Namrole. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment