Dobo, Kompastimur.com
Setelah diberitakan tinggalkan tugas berbulan-bulan, Pelaksana Tugas Kepala Desa Salarem terancam dilaporkan, akhirnya direspon dan mendapat tanggapan dari Plt Kades Salarem, Elsi J. Walten.
Dalam Hak Jawabnya dikirimkan ke Redaksi Kompas Timur melalui Pesan WhatsApp, Rabu (24/03), Walten mengatakan bahwa dirinya tidak berada di Desa Salarem karena saat ini sementara bersama para Kades dan Camat sementara di Kota Dobo untuk urusan Dinas.
“Pada saat berita ini terbit saya dan Kepala Desa se-Kecamatan Aru Selatan Timur bersama Camat dan Sekcam berada di Dobo, dalam rangka melaksanakan Tugas,” tulis Walten.
Terkait dengan Pintu Kantor Camat yang tertutup dan tidak ditemui seorang pegawai dikantor Camat Aru Selatan Timur ketika Warga Desa hendak melakukan konsultasi atau koordinasi namun tidak berhasil bertemu dengan Plt Kades Salarem, dikatakan saat itu dirinya sementara berkantor dikantor Penghubung di Dobo.
“Seluruh Pejabat/Kades se-Kecamatan Aru Selatan Timur bersama-sama dengan Camat, Sekcam sementara berada di Dobo untuk keperluan penerimaan Hak-Hak Desa se-Kecamatan Aru Selatan Timur dan Kantor Perwakilan Kecamatan Aru Selatan Timur di Dobo,” ujar Walten.
Dalam Hak Jawab tersebut dirinya tidak membantah baru sekitar tiga kali mengunjungi Salarem sejak dipercayakan Bupati selaku Pelaksana Tugas Kepala Desa sejak Tahun 2019. Kalaupun berada di Desa itupun tidak berlama-lama.
Sebelumnya diberitakan Kompas Timur pecan lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Salarem, Kecamatan Aru Selatan Timur terancam dilaporkan ke Bupati Kepulauan Aru, jika belum juga menunjukan jati dirinya ditempat tugas.
Pasalnya setelah ditunjuk Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga sejak Tahun 2019 lalu, terhitung baru sekitar tiga kali berada di Desa, itu pun tidak berlama-lama.
Salah seorang Tokoh Pemuda Desa Salarem, yang meminta namanya dirahasiakan kepada media ini mengaku prihatin dan kesal setelah mengetahui kalau selama ini Pelaksana Tugas Kepala Desa Salarem, Elsi J. Walten tidak bertanggungjawab dalam melaksakan tugas dan amanah yang telah diberikan Bupati Kepulauan Aru.
“Sebagai Generasi Muda kami prihatin karena Penjabat Kepala Desa tidak betah di tempat tugas (kampong). Hanya beberapa kali ke Kampung setelah itu balik ke Kota Dobo dan berbulan-bulan disana. Entah apa yang dilakukan. Sementara program-program desa banyak tidak berjalan normal karena tidak ada pimpinan di Desa,” ujar sumber tersebut.
Elsi J Walten merupakan Aparat Sipil Negera (ASN) yang bertugas di Kecamatan Aru Selatan Timur. Beberapa kali Warga Desa Salarem hendak menemui yang bersangkutan di Ibukota Kecamatan, Meror namun, kantor camat pun tutup, karena tak ada seorang Pegawai dikantor tersebut sudah beberapa minggu lalu.
“Mestinya sebagai ASN, beliau (Plt Kades) harus menjalankan tugas dan tanggungjawab yang telah diamanatkan Bapak Bupati kepada yang bersangkutan, bukan sebaliknya. Mengabaikan dan meninggalkan tugas berbulan-bulan,” ujar sumber.
Sumber mengaku bila Plt. Kades Salarem masih tetap di Kota Dobo dan tidak kembali ketempat tugas untuk merealisasikan beberapa program desa yang mandek, mereka mengamcam melaporkan hal ini ke Bupati Kepulauan Aru.
Beberapa program desa yang sampai saat ini belum rampung sejak Tahun 2019 diantaranya, Bantuan Pembangunan Perumahan Warga, Rumah Singgah di Ibukota Kecamatan, Penerangan/Listrik Tenaga Surya, Air Bersih dan program lainya termasuk persiapan pemilihan Kepala Desa Defintif.
Desa Salarem merupakan satu-satunya Desa di Kepulauan Aru yang memiliki Alokasi Dana Desa (ADD) terbesar di Kepulauan Aru yaitu sebesar 1 Milyar 900 juta setiap Tahun sejak 2018 lalu.
Sementara itu, ditempat terpisah Pelaksana Tugas Kades Salarem, Elsi J. Walten ketika dikonfirmasi media ini melalui telephone namun enggan merespon. (KT-Tim)
0 komentar:
Post a Comment