Namlea, Kompastimur.com
Sekda Buru, Moh Ilyas Bin Hamid SH MH membuka kegiatan Launcing Vaksinasi Covid – 19 bertempat di aula kantor bupati, Sabtu pagi (30/01/2021).
Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM tidak ikut hadir dalam kegiatan lounching tersebut. Sedangkan dari Forkopimda tampak hadir Dandim 1506/Namlea Letkol Arh Agus Guwandi.,S.A.P., M.Tr Han, Kapolres Pulau Buru AKBP Egia F. Kusumaatmaja., S.Ik., M.I.K, Kajari Buru Adhitya Trisanto, SH, MH, Ketua PN Namlea, Yogi Rachman., SH., MH.
Mengawali sambutan, Sekda menyampaikan salam dan permohonan maaf bupati karena tidak bisa hadir bersama karena ada tugas di luar daerah yang tidak bisa diwakili.
Ketidak hadiran bupati itu sempat menimbulkan tanda tanya, dan publik sempat menilai bupati tidak serius menyukseskan kegiatan vaksin serta lebih mementingkan hal lain yang masih bisa ditunda.
Pasalnya, bupati dua hari lalu tiba-tiba tinggalkan Namlea menuju Ambon dan pada Jumat malam mengikuti acara talk show di salah satu stasiun tv swasta.
Bupati tidak kembali ke Namlea untuk ikut vaksin. Tapi Sabtu siang telah menuju Jakarta.
Jubir Satgas Penanggulangan Covid 19, Nani Rahim yang ditanya wartawan mengaku bupati bukan takut divaksin, tapi ada tugas penting di Jakarta.
Ditanya kapan bupati divaksin, ia menyebut divaksin bersama Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny Hari Kamis nanti (5/02/2021).
Semula direncanakan dalam vaksin tahap satu ini, bupati orang pertama yang divaksin.Namun karena ia berhalangan, maka sekda orang pertama yang dipanggil panitia untuk mendaftar dan menjalani uji kesehatan.
Namun sekda batal divaksin karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Pada bulan November 2020 lalu pernah disweb dan positif Covid 19 namun sekda cepat sembuh dan telah disuntik kekebalan.
Selain sekda, Kajari Buru, Aditya SH MH bersama advocaat Moh Taib Warhangan SH MH juga batal divaksin karena kondisi kesehatan mereka ada dalam 14 pantangan orang yang tidak boleh divaksin.
"Saya mau divaksin, tapi menderita darah tinggi," tutur Kejari di hadapan wartawan.
Dalam kegiatan lounching tersebut, orang pertama yang lolos test kesehatan dan divaksin adalah Dandim 1506 Namlea, disusul Kapolres Pulau Buru dan Ketua PN Buru.
Yang lolos kesehatan dan turut divaksin juga Direktur RSUD Namlea, dr Helmy Koharjaya, Bidan Winarsi dari IBI, dan dr Wisnu dari IDI.
Sementara itu, sekda dalam sambutannya saat kegiatan lounching menjelaskan, kalau imunisasi adalah upaya pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat seseorang terkena penyakit yang sama tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksin terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan imunitas dan melindungi masyarakat dari serangan wabah. Vaksin covid-19 adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap covid-19”.
"Ada kata pepatah 'tak kenal maka tak kebal', vaksin ini melatih tubuh kita untuk kenal, lawan dan kebal terhadap penyebab penyakit covid-19. Program vaksinasi covid-19 di Indonesia tidak bisa ditawar lagi karena kasus positif dan kematian terus meningkat," ungkap sekda.
Untuk itu Pemerintah bekerja keras dan menyiapkan dana triliunan rupiah guna mengatasi wabah ini. Ujian wabah ini mungkin akan terus berlanjut dan bahkan bisa bertambah berat.
Oleh karena itu para ahli terus berupaya menyiapkan vaksin yang efektif, tidak tangung-tanggung ada lebih dari 250 jenis vaksin dalam proses pengujian, walaupun baru beberapa yang sudah mengantongi ijin edar.
“Vaksin Sinovac yang kita gunakan saat ini sudah dinyatakan aman dan halal. Efikasi vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal yang ditetapkan, sebesar 50 persen. Penetapan standar ini dilakukan baik oleh WHO, Food and Drugs Association (FDA) di Amerika Serikat, maupun European Medicine Agency (EMA) di wilayah Eropa” lanjut Sekda.
Sekda mengajak seluruh masyarakat Buru agar tidak usah ragu untuk divaksin, karena ini adalah ikhtiar kita untuk memutus mata rantai pandemik covid-19. Masyarakat jangan risau termakan isu negatif yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Semua sudah melalui proses, ada penelitiannya, sudah ada sertifikat halal dari MUI, sudah dicek oleh para Ahli.
Mengenai mekanisme vaksinasi untuk masyarakat akan tersedia sampai di tingkat puskesmas. Pemerintah menargetkan setidaknya 70 % penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksinasi covid-19.
Ia berharap, dengan Vaksinasi ini penyebaran covid-19 bisa segera berakhir. Ia juga Mohon do’a dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk suksesnya vaksinasi covid 19 di Kabupaten Buru. “Ayo kita dukung upaya ikhtiar vaksinasi ini agar Kesehatan pulih kembali dan ekonomi bangkit kembali,” ucap Sekda.(KT-10)
0 komentar:
Post a Comment