• Headline News

    Tuesday, November 3, 2020

    Tokoh Adat Geram SMS Pakai Ifutin Di Kepala


    Namrole, Kompastimur.com

    Adat orang Buru kembali dilecehkan oleh sekelompok orang yang tak pernah mengahargai adat, dimana dalam beberapa postingan yang beredar di Facebook, terlihat bahwa calon Bupati Safitri Malik Soulisa (SMS) yang saat itu dalam acara penyambutan yang diduga kuat terjadi di Desa Simi, Kecamatan Waesama beberapa waktu lalu dipakaikan Ifutin (Ikat Kepala Laki-laki Buru) oleh warga setempat.


    Sebagaimana diketahui, menurut adat orang Buru, hal itu sangat dilarang, sebab Ifutin hanya dikhususkan untuk laki-laki dan sejak dahulu kala perempuan tidak pernah dipakikan ifutin, karena sejatinya Ifutin (Lestari) hanya digunakan oleh kaum pria dan sudah menjadi mahkota bagi laki-laki yang memakainya.


    Namun anehnya, SMS sebagai istri dari Bupati Bursel saat ini masih saja bersedia untuk diikatkan Ifutin di kepalanya, padahal semua masyarakat baik yang asli Buru maupun yang bukan asli Buru paham benar bahwa Ifutin sangat dilarang untuk dipakaikan di kepala seorang perempuan.

    Dalam postingan foto akun Facebook Tom Alex hasil screenshot dari histori akun Souwakil Syam Ar’ars, sangat disayangkan karena SMS terlihat menggunakan Ifutin di kepala sementara wakilnya Gerson Eliaser Selsily tidak menggunakan Ifutin.


    Dalam captiona akun Tom Alex ini tertulis “Sungguh miris sekali !!. sangat disayangkan kembali terjadi pelecehan terhadap adat orang Buru. Seharusnya Ifutin  hanya bisa dipakai seorang lelaki kenapa salah satu Paslon yang seorang wanita memakai Ifutin. Sungguh pelecehan adat Buru”.


    Akun facebook Andika Solissa (Turi) juga memposting foto SMS sedang menggunakan Ifutin di kepala dan menuliskan “ Maaf semua beta minta tanya sadiki jua par katong orang buru ambalau itu parangpuang itu bisa pake efutin bagini ka seng ee”.


    Atas kejadian itu, Kepala Soa Tasane, Semi Tasane mengecam perbuatan tersebut. Menurut Tasane perbuatan itu telah melecehkan adat Buru, dan hal itu perlu ditindak sesuai hukum adat Buru yang berlaku.

    “Dari katong orang adat itu sangat tidak dibenarkan. Perempuan di Buru tidak pernah pake Lestari dan karena kejadian ini sudah terjadi maka kami akan melakukan tindakan dan memproses nama baik adat yang sudah diwariskan oleh leluhur kami,” ucap Tasane kepada wartawan di kediamannya di Desa Waenono, Senin (02/11/2020).


    Tasane menyebutkan, pemasangan Ifutin atau lestari ke kepala wanita, sama saja telah melecehkan dan menginjak-injak adat orang Buru dan itu pamali besar.


    “Ini sama saja dia melecehkan adat orang Buru dan menginjak-injak harga diri kita sebagai orang Buru. Ini bagaimana sampai mereka pakaikan perempuan dengan Lestari atau Ifutin, itu salah. Adat di pulau Buru itu tidak bisa perempuan pakai Lestari, kalau letakan di bahu sebela itu pun hanya selendang,” jelasnya.


    “Lestari itu mahkota laki-laki nanti kita lapor dan kita proses karena ini sudah menginjak adat kita. Dari Waeapo sampai disini tidak pernah ada perempuan yang pakai Lestari. Kami akan tuntut ini perbuatan siapa,” tambahnya.


    Katanya, pelecehan ini nantinya akan ditelusuri oleh tokoh-tokoh adat siapa yang melakukan karena dipandang tidak mengerti dan menghormati adat baik itu mereka yang mengikatnya maupun yang memakai.


    “Akan kami telusuri, dan kami minta pertanggung jawaban dari mereka. Mereka harus menjelaskan siapa yang bilang adat harus seperti itu, tuntutan ini paling berat. Katong siapkan laporan resmi dan kami bawa ke DPRD lalu panggil pihak-pihak yang sudah menginjak adat kami. Mereka sudah bikin malu adat orang Buru. Ini bukan satu dua marga tapi ini 24 marga punya barang,” geramnya.

     

    Hal yang sama juga ditegaskan oleh Soter Nurlatu sebagai kepala Soa Nurlatu. Soter mengatakan jika yang mengikat Ifutin ke kepala SMS, berarti orang tersebut sungguh tidak tau adat dan harus mendapat hukuman sesuai dengan hukum adat yang berlaku di pulau Buru.


    “Kalau menurut hukum adat dari leluhur belum pernah orang kasih pakai perempuan dengan Lestari atau Ifutin sehingga perbuatan ini dari marga mana dan suku mana ini dia sudah perkosa katong punya adat, dia sangat perkosa katong punya adat, itu mahkota laki-laki bukan perempuan, kenapa pakai mahkota laki-laki ke perempuan ini sangat konyol,” ucap Nurlatu dikediamannya di Desa Masnana, Senin (02/11/2020).


    Bahkan Nurlatu mengatakan, peristiwa seperti ini pernah tejadi pada tahun 2017 silam saat festival Duen di kali Waetina, yang mana seorang wisatawan perempuan dipakaikan Ifutin saat kegiatan itu berlangsung.


    Dirinya menceritakan, saat peristiwa itu, belasan tokoh adat tersinggung dan marah serta menutut agar mereka yang telah memperkosa adat itu diberi sanksi hukum adat berupa denda dengan harapan peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi, namun ternyata kejadian yang sama juga terjadi saat SMS-Ges berkampanye di kecamatan Waesama.


    Untuk memastikan sanksi bagi mereka yang sudah melecehakan adat Buru, Nurlatu akan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh adat lainnya untuk menuntut mereka-mereka yang sudah tidak tau menghormati adat Buru.


    “Kalau tau itu siapa yang sarong dia itu bukan anak adat, orang yang sarong itu ketahuan siapa dia bukan anak adat itu mungkin anak binatang. Yang kejadian wisatawan itu kan katong hampir tampar Kadis Pariwisata karena dia Solissa tapi bikin barang salah untung saja kadis Pariwisata itu dia perempuan,” tegasnya.


    Lanjutnya, jika nanti diketahui siapa yang mengikat Ifutin dikepala SMS maka bisa berakibat fatal jika orang-orang adat mengetahuinya.


    “Yang kasih pakai ini kalau orang adat dapat dia, dia bisa dapat pukul di jalang-jalang, supaya tau, pertama mau sangkut Lestari atau Ifutin di perempuan punya leher saja tidak bisa, yang kedua mau babeto dengan perempuan parenta juga tidak bisa. Jangankan bilang ikat Lestari di kepala atau sangkut di leher, mau babeto dengan dia juga tidak bisa,” tutupnya. (KT/Tim)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Tokoh Adat Geram SMS Pakai Ifutin Di Kepala Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top