Foto: Semua peserta Pelatihan Pemandu Wisata Selam wajib menggunakan masker sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol Covid-19 |
Namrole, Kompastimur.com
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buru Selatan dibawa kepemimpinan Amelia Solissa sebagai Kepala Dinas menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Selam kepada 40 peserta.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Aula Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole itu, Jumat (23/10) itu dibuka langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Buru Selatan, Alfario Soumokil dan tetap mematuhi protokol Covid-19.
Dimana, setiap peserta maupun undangan yang hadir diwajibkan untuk menggunakan masker. Bahkan, para peserta dan undangan yang tidak datang dengan menggunakan masker turut kebagian masker gratis dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bursel selaku pelaksana kegiatan.
Soumokil ketika membaca sambutan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan di Kabupaten Buru Selatan, maka pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus melakukan kegiatan pembinaan kepariwisataan kepada masyarakat, pelaku usaha pariwisata, pengelola destinasi wisata dan komunitas peduli pariwisata di Kabupaten Buru Selatan.
"Hari ini akan dilaksanakan sertifikasi dasar selam/diving dan kelas A2 (Advance) selama 3 hari kepada pemandu wisata selam melalui kegiatan pelatihan pemandu wisata selam," katanya.
Menurutnya, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan pembinaan kepariwisataan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang pariwisata, terlebih khusus untuk menjadi pemandu wisata selam di Kabupaten Buru Selatan, sehingga kedepan Buru Selatan telah memiliki tenaga-tenaga selam yang profesional.
Terlebih lagi, lanjutnya, pembangunan sektor pariwisata Buru Selatan menjadi salah satu dari 6 (enam) prioritas pembangunan Kabupaten Buru Selatan, sehingga untuk lebih fokus terhadap pembangunan infrastruktur sektor pariwisata dan promosi pariwisata di Buru Selatan, telah ditentukan 10 destinasi wisata unggulan daerah Kabupaten Buru Selatan yang menjadi prioritas pengembangan kedepan.
Lanjutnya lagi, pembangunan aksesibilitas dan sarana pendukung yang menunjang sektor pariwisata di Buru Selatan kedepan akan menjadi prioritas pada 10 destinasi wisata tersebut, sehingga 10 destinasi wisata tersebut dengan mudah dapat diakses oleh wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Buru Selatan.
"Hal inilah yang menjadi target pemerintah daerah kedepan agar pariwisata di Kabupaten Buru Selatan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Buru Selatan secara luas," ucapnya.
Disadari sungguh, katanya, bahwa pembangunan sektor pariwisata di daerah ini belum terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) mulai dari tahun 2015-2019. Capaian sektor pariwisata masih jauh dibawah di bawah yang ditargetkan. Namun disisi lain sektor pariwisata mulai memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan mulai bermunculan destinasi wisata di beberapa desa di Kabupaten Buru Selatan seperti Desa Wali, Desa Masnana, Desa Hote Jaya, Desa Waefusi dan Desa Tifu.
Desa-desa ini mulai memanfaatkan potensi desa untuk sektor pariwisata, sehingga ada pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata.
"Ini salah satu nilai positif capaian kinerja Dinas Pariwisata Kabupaten Buru Selatan yang terus memberikan sosialisasi sadar wisata bagi masyarakat dan manfaat sektor pariwisata bagi masyarakat," ucapnya.
Dikatakannya, untuk mendukung pembinaan kepariwisataan di Kabupaten Buru Selatan, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik bidang kepariwisataan untuk membantu pembinaan masyarakat serta peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata.
"Melalui kegiatan pembinaan ini saya mengharapkan Bapak/Ibu/Sdr/i yang terlibat langsung dalam kegiatan harus serius mengikuti secara baik sehingga dapat berkontribusi untuk pengembangan sektor pariwisata Buru Selatan kedepan," harapnya.
Pada kegiatan ini juga turut dilakukan pelantikan terhadap Pengurus Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Kabupaten Buru Selatan oleh Ketua GENPI Provinsi Maluku Marthen Reasoa, yang akan membantu Dinas Pariwisata untuk mempromosikan sektor pariwisata Buru Selatan.
Adapun struktur GENPI Kabupaten Buru Selatan terdiri dari Kementerian Pariwisata RI sebagai Pelindung, Amelia Solossa sebagai Pembina, Renaldy Soulisa sebagai Pengarah/Penasehat.
Kemudian Alex Sigmarlatu sebagai Koordinator, Yerny Pelu sebagai Sekretaris, Jaqualine Tehupiory sebagai Bendahara Umum. Sedangkan Edward Solissa sebagai Ketua Harian, Deswar Faubun sebagai Ketua Revisi I SDM dan Organisasi yang beranggotakan Trisna Seleky dan Erik Mailoa.
Berikutnya Malik Papilia sebagai Ketua Revisi 2 Online yang beranggotakan Abas Mei Julita Pasaribu dan Thony Sigmarlatu. Kemudian Recon DRC sebagai Ketua Revisi 3 Offline yang beranggotakan Vino Konten dan Rendy Tanate. Selain itu, Alvin Solissa sebagai Ketua Devisi 5 Creative dan Content yang beranggotakan Mila Laitupa dan Arlen Noya. Sedangkan Fredy Tuhumuri sebagai Ketua Devisi 5 Humas yang beranggotakan Jesen Lesnussa dan Hasrawaty Patta.
"Pengurus GENPI yang terdiri dari generasi muda dan generasi milenial yang potensial di Buru Selatan diharapkan dapat berkontribusi bersama-sama dengan Pemerintah Daerah untuk pengembangan sektor pariwisata," katanya.
Selain itu turut pula dilakukan penyerahan Lisensi Diving A1 kepada Komunitas Namrole Diving Club oleh Asisten Bidang Pemerintahan kepada Alex Sigmarlatu, Laruka, Ria Salampessy, Rikel Lesnussa, Jhony Leatomu, Buster Miru, Veldo Tasane, Benjamin Lesnussa dan Fernando Solissa.
"Selain GENPI Buru Selatan juga telah memiliki komunitas Namrole Diving Club (NDC), yang telah memiliki lisensi dan sertifikat, yang akan memberikan kontribusi yang positif untuk pengembangan sektor pariwisata bahari dan bawah laut di negeri ini," tuturnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment