Namrole, Kompastimur.com
Ketua Tim Kampanye pasangan nomor urut 1, Hadji Ali-Zainudin Booy (ANAK KAMPONG/AJAIB), Sami Latbual menegaskan agar masyarakat tidak takut dengan berbagai intimidasi dan tekanan yang dilakukan sekelompok orang untuk menakut-nakuti semua masyarakat hanya dengan tujuan supaya masyarakat memilih pasangan mereka.
Latbual juga menekankan agar oknum-oknum itu tidak melakukan pembodohan kepada masyarakat dan seharusnya memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
"Ada informasi yang kami temui di beberapa kampong bahwa ada yang menekan ibu-ibu PKH jika tidak memilih calon tertentu, maka namanya akan di hapus dan ATM-nya di tahan, ini proses pembodohan kepada saudara-saudara kami," ucap Latbual saat berkampanye di Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Selasa (7/10/2020).
Jika ada seperti itu, kata Latbual, masyarakat harus melaporkannya ke Panwas dan jika tidak ditindaklanjuti oleh Panwas maka laporkan ke Tim Hukum AJAIB dan Tim AJAIB akan melaporkannya ke Bawaslu.
Sebab bantuan PKH bukan bantuan dari calon tertentu, bukan juga bantuan dari Pemda Bursel tetapi bantuan PKH dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial yang diberikan kepada masyarakat tertentu yang secara hukum berhak menerima bantuan tersebut.
"Kalau tidak ditindaklanjuti, lapor ke kami karena kami punya tim Hukum dan kami akan melaporkannya bersama dengan Panwas ke Bawaslu," tegasnya.
Lanjut Latbual, selain PKH strategi lain yang dipakai adalah mengancam masyarakat penerima bantuan dari Desa, modusnya sama yakni harus memilih calon tertentu dan jika tidak maka bantuan-bantuan tersebut ditarik dan diberikan kepada orang lain.
"Di deaa ini dan di desa-desa lain jika ada bantuan-bantuan pemberdayaan, jika itu berasal dari dana desa maka calon siapapun tidak berhak menarik jika maayarakat tersebut tidak memilih calonnya, karena bantuan itu telah dialokasikan dalam APBDes yang ditetapkan dengan peraturan desa dan nama penerimanya sudah dilaporkan ke pemerintah," jelasnya.
"Jadi kalau ada yang bikin takut dan bilang tidak pilih calonnya maka bodi jomson akan ditarik, langsung tanya dia bantuan itu mau kasih untuk siapa, di pemerintah itu saya punya nama. Anehnya, kenapa bikin takut orang-orang yang mau pilih AJAIB," ungkap Latbual.
Berikutnya soal pemekaran Desa persiapan Waefrahen, lanjut Latbual ada orang-orang yang bilang bahwa jika calonnya kalah di desa setempat, maka desa itu akan dibatalkan.
"Itu tidak benar dan terkesan menipu masyarakat. Desa itu terlahir atas perjuangan saya bahkan penyerahan SK desa Pemekaran juga dilakukan oleh saya pertama dan bukan oleh pemerintah tidak menyerahkan SK tetapi anggota DPRD, dan jika hari ini ada orang-orang tertentu, calon tertentu menakuti masyarakat bahwa jika calonya kalah di desa itu, desa itu akan dibatalkan maka itu adalah proses pembodohan kepada masyarakat. Itu bertentangan dengan UU," papar Latbual.
Kata Latbual, pelanggaran juga sudah dilakukan dengan mengangkat perangkat desa di desa tersebut hanya 3 orang, padahal sesuai peraturan harus ada komposisi pemerintahannya. Harus ada Sekdes, ada kaur pembangunan, kaur pemerintahan, kaur kesejahteraan dan seksi-seksi lainya dan itu harus lengkap.
"Kenapa harus saya sampaikan, sebab ada yang bilang kalau calon tertentu kalah di desa itu maka desa itu batal, saya harus sampaikan mekanismenya tidak seperti itu, kalau bapak ibu takut desa itu batal dan memilih pasangan tertentu bagaimana kalau AJAIB yang menang?," ucapnya.
Latbual juga menyinggung soal ketidak netralan perangkat desa yang terdeteksi memihak calon tertentu. Bahkan ada yang sampai memasang spanduk calon tertentu secara terang-terangan.
"Perangkat desa kami minta netral jangan timbang kiri kanan, ada yang bilang perangkat desa pasang spanduk calon, kami tantang kalau bisa pasang spanduk tiga calon supaya adil, jangan hanya satu, hati hati kalau calon anda kalah dan AJAIB yang menang, kalau calon anda kalah siap-siap sudah," tegasnya.
Di kesempatan itu, Latbual mengajak masyarakat untuk memilih pasangan AJAIB, karena pasangan AJAIB memiliki segudang pengalaman dan pasangan ini mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Bukan hanya itu, dalam visi misi, pasangan ini akan melanjutkan pembagunan yang saat ini belum mampu diselesaikan.
"Percayakan kepada Pak Hadji Ali dan Zainudin Booy, mereka berdua ini lebih mampu karena punya banyak pengalaman. Yang lain janji untuk buat jalan dan jembatan lalu selama ini punya posisi strategis itu mereka buat apa? Katanya terpilih baru buat dari pada pilih mereka lebih baik pilih AJAIB supaya AJAIB yang buat," tandasnya. (KT-1TIM)
0 komentar:
Post a Comment