Namrole, Kompastimur.com
Calon Bupati Buru Selatan Nomor Urut 3, Safitri Malik Soulisa menjadi Calon Bupati terkaya di Kabupaten Buru Selatan. Sedangkan, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Nomor Urut 1, Hadji Ali-Zainudin Booy (Anak Kampong/Ajaib) menjadi pasangan yang sempurna dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHPKN) yang telah diumumkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Dari data yang dihimpun dari laman elhkpn.kpk.go.id diketahui Safitri Malik Soulisa yang juga Istri Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa memiliki harta sebesar Rp. 13.367.495.496 sesuai laporan yang disampaikan Safitri sejak tanggal 25 Agustus 2020 dan telah diumumkan berdasarkan hasil verifikasi KPK RI tanggal 1 September 2020.
Harta terbanyak Safitri berupa tanah dan bangunan sebesar Rp. 7.012.200.000, kas dan setara kas sebesar Rp. 4.746.295.496, harta bergerak lainnya Rp. 850.000.000 serta alat transportasi dan mesin sebesar Rp. 759.000.000.
Untuk harta berupa tanah dan bagunan terdiri dari, tanah dan bangunan seluas 1500 m2/750 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 350.000.000, tanah seluas 20000 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 300.000.000, tanah dan bangunan seluas 264 m2/244 m2 di Bogor yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 2.200.000.0000.
Kemudian, tanah dan bangunan seluas 1.200 m2/500 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 2.100.000.000, tanah seluas 15000 m2 di Maluku tengah yang merupakan warisan senilai Rp.250.000.000, tanah seluas 2500 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 175.000.000, tanah seluas 2000 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 150.000.000, tanah seluas 1111 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 83.000.000, tanah seluas 206 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 20.000.000.
Berikutnya, tanah seluas 8181 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 50.000.000, tanah seluas 30000 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 350.000.000, tanah seluas 30000 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp.359.000.000, tanah seluas 2761 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 150.000.000, tanah dan bangunan seluas 33 M2/28,25 m2 di Kota Jakarta Pusat yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 237.600.000 serta tanah dan bangunan seluas 33 M2/28,25 m2 di Kota Jakarta Pusat yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 237.600.000.
Sedangkan harta Safitri berupa alat transportasi dan mesin terdiri dari Motor Honda Beat tahun 2015 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 9.000.000, Mobil Suzuki Double Cabin tahun 2013 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 225.000.000, Mobil Honda CRV Tahun 2011 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 280.000.000, Kapal Laut/Perahu Mesin Tempel tahun 2013 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 200.000.000 dan Mobil Suzuki Pick Up Tahun 2007 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 45.000.000.
Sementara itu harta milik Calon Bupati nomor Urut 1 menempati posisi terkaya kedua sesuai laporan yang disampaikan tanggal 17 September 2020 dan diverifikasi tanggal 24 September 2020 dengan kekayaan sebesar Rp. 3.378.149.371.
Harta terbanyak Hadji Ali berupa tanah dan bangunan, yakni sebesar Rp. 2.793.765.000, diikuti alat transportasi sebesar Rp. 405.000.000, harta bergerak lainnya sebesar Rp. 152.750.000 serta kas dan setara kas sebesar Rp. 38.634.371.
Untuk harta tanah dan bangunan milik Hadji Ali terdiri dari tanah dan bangunan seluas 109 m2/109 m2 di Kota Makassar yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 1.250.000.000, tanah dan bangunan seluas 105 m/105 m2 di Kota Makassar yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 750.000.000, tanah dan bangunan seluas 47 m2/47 m2 di Kota Makassar yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 293.765.000, tanah dan bangunan seluas 53 m2/53 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 250.000.000 serta tanah dan bangunan seluas 54 m2/54 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 250.000.000.
Sedangkan harta Hadji Ali berupa alat transportasi dan mesin terdiri dari Mobil Honda City Sedan tahun 2015 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 345.000.000, Motor Piaggio S 150 E Scooter tahun 2012 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 30.000.000 serta Motor Yamaha 2DP R A/T DPD MTR Solo tahun 2018 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 30.000.000.
Berikutnya, untuk Calon Bupati Buru Selatan nomor Urut 2, Abdurrahman Soulisa diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp. 3.088.333.855 sesuai laporan tanggal 3 September 2020 dan diverifikasi tanggal 24 September 2020.
Harta terbanyak Abdurrahman Soulisa terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp. 1.900.000.000, diikuti harta bergerak lainnya sebesar Rp. 458.500.000, alat transportasi dan mesin sebesar 396.000.000 serta kas dan setara kas sebesar 333.833.855.
Harta Abdurrahman Soulisa berupa tanah dan bangunan terdiri dari tanah seluas 142 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 400.000.000, tanah seluas 6336 m2 di Maluku Tengah yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 500.000.000, tanah seluas 2020 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 600.000.000 serta tanah dan bangunan seluas 1254 m2/162 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 400.000.000.
Selanjutnya, kekayaan Abdurrahman Soulisa berupa alat transportasi dan mesin terdiri dari Mobil Toyota Minibus tahun 2008 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 100.000.000, Mobil Suzuki Minibus tahun 2004 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 50.000.000, Mobil Suzuki Minibus tahun 2009 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 75.000.000, Motor Yamaha Vega ZR Sepeda Motor Tahun 1900, hibah dengan akta Rp. 11.000.000, Mobil Toyota Avanza Minibus tahun 2008 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 80.000.000 serta Mobil Toyota Avanza Minibus tahun 2008 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 80.000.000.
Selain itu, untuk Calon Wakil Bupati Buru Selatan nomor Urut 1, Zainudin Booy tercatat memiliki kekayaan sebesar 3.257.666.140 sesuai laporan yang disampaikan tanggal 1 September 2020 dan diverifikasi tanggal 24 September 2020.
Harta terbanyak milik Zainudin Booy merupakan tanah dan bangunan sebesar Rp. 3.001.765.000 dan berupa kas dan setara kas sebesar Rp. 255.901.140.
Untuk harta milik Zainudin Booy yang berupa tanah dan bangunan terdiri dari tanah dan bangunan seluas 770 m2/100 m2 di Buru Selatan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 150.000.000, tanah dan bangunan seluas 200 m2/100 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 215.520.000, tanah dan bangunan seluas 900 m2/240 m2 di Buru yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 215.520.000.
Selain itu, tanah dan bangunan seluas 1763 m2/63 m2 di Buru yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 370.725.000, tanah dan bangunan seluas 370 m2/150 m2 di Kota Ambon yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 1.150.000.000, tanah dan bangunan seluas 150 m2/150 m2 di Kota yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 500.000.000 serta tanah dan bangunan seluas 2016 m2/63 m2 di Buru yang merupakan hasil sendiri senilai Rp. 400.000.000.
Berbeda dengan ketiga Calon Bupati dan satu Calon Wakil Bupati tersebut, ternyata data harta kekayaan milik Calon Wakil Bupati nomor urut 2, Elisa Ferianto Lesnusa dan Calon Wakil Bupati nomor urut 3 Gerson Eliaser Selsily belum bisa diakses dari laman elhkpn.kpk.go.id hingga Minggu (27/09) sore.
Diduga laporan Gerson Eliaser Selsily dan Elisa Ferianto Lesnusa belum dan atau tidak lolos verifikasi KPK RI.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Buru Selatan nomor Urut 2, Elisa Ferianto Lesnusa yang dihubungi via telepon seluler tak direspon. Sedangkan, Calon Wakil Bupati nomor Urut 3, Gerson Eliaser Selsily yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp hanya membaca tapi tak membalas.
Ketua KPU Kabupaten Buru Selatan, Syarif Mahulauw yang dihubungi via telepon selulernya, Minggu (27/09) sore mengaku belum bisa memberikan keterangan karena sementara dalam perjalanan lintas Namrole-Namlea untuk selanjutnya ke Ambon.
"Beta belum bisa kasih keterangan, Beta lagi dalam perjalanan dan sementara buru angkutan Feri," kata Mahulauw.
Ia menyarankan untuk mendatangi Kantor KPU untuk mengkonfirmasi hal itu dengan Komisioner KPU Kabupaten Bursel lainnya. Namun, ternyata tidak ada satu pun Komisioner KPU Kabupaten Bursel yang masih berada di kantor karena semuanya sudah pulang.
"Semua sudah pulang. Kalau Pak Ketua sudah berangkat melalui lintas Namrole-Namlea untuk ke Ambon," ucap seorang staf KPU setempat. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment