Namrole, Kompastimur.com
Di hari ulang
tahun Republik Indonesia yang ke 75 tahun, Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop
Sudarsono Soulisa mengakui bahwa Kabupaten yang dipimpinnya masih kekurangan
infrastruktur pembangunan.
Hal ini
disampaikan Bupati kepada wartawan usai dirinya menjadi inspektur upacara pada
upacara hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 75 Tahun di depan Kantor
Bupati setempat, Senin (17/08).
Tagop
mengatakan, kendati perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 75
dilaksanakan dengan menerapkan standar covid-19 dan dilaksanakan dengan penuh
kesederhanaan, namun semangat untuk menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab
selaku abdi negara terus dilaksanakan.
“Kita tahu bahwa
di usia negara yang ke 75 tahun ini adalah usia yang sudah tua dan kabupaten Bursel
dalam usia ke 12 tahun ini kita sangat berharap bahwa pemerintah lebih
memperhatikan Kabupaten Bursel yang notabenenya masih dianaktirikan, kenapa
karena infrastrukturnya yang masih kurang,” ucap Tagop.
Dikatakan
demikian, sebab menurut Tagop ada kewenangan-kewenangan pada
tingkatan-tingkatan yang sudah di atur sesuai aturannya.
Ia berharap,
pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah pusat juga dapat memperhatikan
daerah-daerah yang kekurangan infrastruktur terkhususnya di kabupaten Bursel.
“Kami berharap
pemerintah Provinsi Maluku dan pemerintah pusat dapat memperhatikan
daerah-daerah khususnya sarana transportasi, infrastruktur jalan dan jembatan
yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Untuk itu
saya juga berharap masyarakat dapat memahami situasi dan kondisi ini,” kata
Tagop.
Bupati Bursel
dua periode ini menjelaskan, tahun 2020 ini, Kabupaten Bursel mengalami defisit
anggaran yang cukup besar akibat dari pemotongan anggaran dari pemerintah pusat
yakni DAU dan DAK.
“Pembangunan
menjadi terhambat tahun ini, dan saya berharap tahun depan kita sudah bisa
melaksanakan pembangunan sesuai dengan harapan dan target yang telah dituangkan
dalam RPJMD pemerintah Kabupaten Bursel,” tandasnya.
Ia menyampaikan
untuk sektor wisata di Kabupaten Bursel, ada sepuluh destinasi wisata yang
menjadi daya jual bagi Kabupaten Bursel, bahkan sesuai agenda tahun ini
seharusnya di gelar Sail Pulau Tomahu, namun karena condisi Covid-19 sehingga
tidak dapat dilaksanakan.
Lanjutnya, untuk
sektor pendidikan dan pariwisata, Bupati menyampaikan bahwa di Kabupaten Bursel
masih kekurangan Sumber Daya Manusia.
“Kita masih
banyak kekurangan Sumber Daya Manusia sehingga kita punya strategi untuk
mendapatkan sumber daya manusia itu dengan melakukan kontrak kepada guru-guru
untuk disebarkan ke daerah-daerah yang memerlukan guru. Kedepan mudah-mudahan
kuota penerimaan PNS untuk guru di Kabupaten Bursel dapat ditambahkan,”
terangnya.
“Sementara
kesehatan, sumber daya manusianya juga masih kurang, namun infrastrukturnya
sudah cukup memadahi. Kita sudah memiliki dua rumah sakit, satu di Namrole dan
satu yang pratama itu di Fogi, 5 puskesmas rawat inap serta pustu-pustu yang
tersebar di seluruh desa, yang masih minim itu tenaga kesehatan termasuk dokter
umum dan dokter spesialis,” sambungnya.
Untuk menutupi
kekurangan tenaga dokter itu, kata Tagop, pemerintah Bursel telah mensiasatinya
dengan dokter PTT dan juga dokter-dokter spesialis yang menjadi program
pemerintah pusat.
“Untuk memenuhi
kebutuhan itu kita melengkapinya dengan memenuhi kebutuhan dengan dokter PTT
dan juga dokter-dokter spesialis yang menjadi program pemerintah pusat yang
diperbantukan di pemerintah kabupaten. Saya kira kedepan juga kita sementara menyiapkan sumber daya kita,”
pungkasnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment