Piru, Kompastimur.com
Gedung Rumah Sakit Pratama yang terletak di desa Waesala Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) belum difungsikan, dan tidak terawat serta dipenuhi semak belukar yang tumbuh subur di semua sudut halaman gedung rumah sakit tersebut.
Selain tak dirawat, terlihat rumput yang tumbuh mencapai ketinggian 1 meter. Tak hanya itu, gedung RS Pratama Waesala berada ditengah hutan yang sepi jauh dari perkampungan serta keramian.
Jarak antara RS dengan perkampungan kurang lebih 1 kilo meter, sehingga tidak ada perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten (SBB).
Beberapa warga desa Waesala yang ditemui media ini menyampaikan bahwa sampai saat ini RS Pratama tidak pernah dirawat oleh Pemda setempat sehingga saat ini rumput liar tumbuh begitu subur pada setiap sudut halaman RS Pratama.
Hal yang ditakutkan adalah kondisi Alkes yang sudah ada bisa rusak bahkan dicuri sebab tidak ada penjagaan dan pemantauan dari pemerintah daerah.
"Ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah bukan terkesan diabaikan begitu saja," katanya.
Melihat kondisi RS pratama yang tidak terawat, salah satu tokoh pemuda Kabupaten SBB, Darto Albana kepada Kompastimur.com, Rabu (26/8/2020), mengatakan seharusnya bangunan RS Pratama dirawat walaupun tidak ditempati maupun tidak difungsikan.
"Jadi hanya terkesan sia - sia dibangun, padahal pembangunan RS tersebut menghabiskan banyak anggaran. Untuk bangunan sebesar dan terlihat mewah ini pasti butuh anggaran milyaran untuk dibangun, tapi kenapa tidak difungsikan ini sangat disesalkan," ucap Albana.
"Untuk apa dibangun rumah sakit kalau tidak ditempati, sebab hanya hamburkan uang negara saja, dan ini tanggung jawab siapa?. Jika ini tanggung jawab Pemda SBB lantas kenapa tidak dirawat, dan Pemda SBB terkesan tutup mata dan membiarkan aset daerah milyaran rupiah terbengkalai begitu saja. Intinya paling tidak dirawat, jangan dibiarkan dihuni rumput liar," paparnya.
Ia katakan, tujuan pemerintah adalah pembangunan dan mensejahterakan rakyat lewat pelayanana kesehatan, apalagi RS Pratama dibangun untuk melayani masyarakat tiga pulau, yakni pulau Buano, Kelang dan Manipa.
Ini adalah upaya untuk memperpendek rentang kendali masyarakat yang berada di tiga pulau tersebut.
"RS dibangun untuk melayani kesehatan masyarakat, dan masyarakat butuh pelayanan prima yang mana sesuai dengan Visi dan Misi Bupati SBB untuk "Kase Bae SBB" namun ironis dan miris bangunan milyaran rupiah tidak terawat dan terkesan terbengkalai," tuturnya.
Albana selaku pengurus daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kabupaten SBB, menilai pemerintah daerah kabupaten SBB tidak punya perencanaan yang matang sehingga RS Pratama belum difungsikan dan tidak dirawat.
"Seharusnya Pemda SBB sudah menyediakan tenaga medis dan dokter untuk RS Pratama itu. Saya menduga RS Pratama tidak difungsikan karena belum ada dokter, dan tenaga medis lainnya ini artinya Pemda SBB tidak punya perencanaan yang matang," imbuhnya.
Lanjutnya, Pemda SBB seharusnya memilikj perencanaan lebih awal dan bisa mengoptimalisasikan rumah sakit pratama Waesala sebagaimana mestinya.
"Kami minta untuk di fungsikan sebagai pelayanan kesehatan masyarakat ditiga pulau yang ada, sekali lagi kami GPII SBB meminta secepatnya RS Pratama di fungsikan, percuma saja dibangun tapi tidak di fungsikan dan hanya sia-sia saja dengan menghabiskan uang negara dan ruginya adalah masyarakat," tandasnya. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment