Namlea, Kompastimur.com
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 6 Buru dilakukan melalui Virtual dengan menggunakan Aplikasi Google Meet salah satu aplikasi milik Google Suite For Education.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar walau MPLS dilakukan virtual. Bahkan mendapat dukungan dari para orang tua siswa baru kelas VII," jelas Kepala SMPN 6 Buru, Umar Usia dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Kamis Sore (16/7/2010).
Ia menerangkan, alasan pengenalan sekolah oleh siswa baru tidak dilakukan melalui tatap muka secara langsung, karena Kemendiknas melalui pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Hamid Muhammad, telah menyampaikan hanya sekolah di daerah zona Hijau yang boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka, dengan protocol kesehatan yang ketat.
Sedangkan Kabupaten Buru sebagaimana perkembangan penanganan Covid-19, belum berada pada zona hijau.
Sesuai Rapat Koordinasi kepala sekolah bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Buru, bahwa semua sekolah tetap memasuki Tahun Ajaran Baru 2020/2021 pada tanggal 13 Juli yang diawali dengan pelaksanaan MPLS.
Untuk proses pembelajaran tetap dilaksanakannya dari rumah (BDR), baik secara daring maupung secara luring.
"SMP Negeri 6 Buru pun mengikuti petunjuk yang diberikan, yang mana pada tanggal 13 sampi 15 Juli kami melaksanakan secara virtual," ucap Usia.
Menurut Usia, Camat kecamatan Air Buaya, Karim Gailea, yang juga Orang Tua dari siswa baru kelas VII sangat memberikan apresisasi atas kegiatan MPLS bagi anak-anak yang dilakukan secara online.
Sebagai camat dan orang tua siswa, Karim Gailea mengaku sangat senang ada sekolah-sekolah di wilayah kerjanya yang melakukan hal-hal seperti ini demi pengembangan pendidikan di kabupaten Buru, terutama di kecamatan Airbuaya.
"Kita tau kecamatan Airbuaya ini berada sangat jauh dari Namlea, ibukota kabupaten Buru. Saya pun berharap semoga sekolah-sekolah lain di Kecamatan Airbuaya juga dapat mengikuti langkah-langkah seperti yang di ambil oleh SMPN 6 Buru ini, baik Sekolah Dasar, bahkan sampai pada tingkat SMA maupun SMK," harapkan camat.
Tatap muka secara virtual ini cukup baik di masa pandemi Covid-19. Jangan sampai dengan adanya pandemik Covid-19, kegiatan di sekolah mati suri atau vakum.
"Karena pendidikan itu harus didapatkan oleh anak-anak kita, generasi penerus kita yang ada di kabupaten Buru lebih khusus daerah Kecamatan Airbuaya," ucap Camat.
Sebagaimana diketahui, SMPN 6 Buru menyiapkan dua agenda penting dalam tiga hari Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yakni MPLS sendiri dan sosialisasi pengenalan dan penggunaan Akun Google Suite For Education bagi para guru.
Kata kepsek, hal ini perlu dilakukan agar setelah MPLS selesai dan masuk pada proses pembelajaran, sudah bisa diterapkan metode pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) meski guru dan siswa berada di rumah masing-masing.
"Untuk kegiatan ini kita mengundang pembicara dari sekolah yang telah lebih dulu memiliki dan menggunakan Google Suite For Education yang berasal dari SMP Negeri 42 Buru yakni Faisal Marasabessy. Alhamdulillah Guru-guru sangat antusias sampai ada juga teman guru dari SMA Negeri 7 Buru pun ikut bergabung untuk mengetahui fitur-fitur pendidikan yang terdapat pada Akun Google Suite For Education (GSE)," ujarnya.
Untuk memiliki Akun G-Suite ini SMPN 6 Buru harus memesan dan memiliki domain sendiri, yakni smpn6buru.sch.id sebagai salah satu syarat untuk mendapat aplikasi Gratis dari Google untuk menunjang aktifitas pendidikan terutama di masa pandemic Covid-19.
"Sebagai pimpinan pada lembaga SMP Negeri 6 Buru saya berharap para guru, orang tua dan siswa dapat mendukung dan menerima keputusan kami untuk terus mempertahankan proses pembelajaran bagi para peserta didik kami sesuai dengan tuntutan dan amanat undang-undang meski kita berada disuasana pandemik covid-19," tutupnya.(KT/LTO)
0 komentar:
Post a Comment