Ambon, Kompastimur.com
Persoalan
Pandemi Covid-19 di Kota Ambon terus meningkat seiring bejalannya berbagai
program pemerintah yang digadang-gadang akan mampu memutuskan mata rantai
penyebaran Covid-19.
Guna memutuskan
mata rantai penyebaran dan menekan laju peningkatan jumlah kasus positif
Covid-19, Pemerintah Daerah Kota Ambon, kemudian mendapatkan persetujuan
pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan RI) guna melaksanakan program
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menyikapi
terkait sejauh mana pandangan masyarakat dan keyakinan masyarakat akan tingkat
keberhasilan dari program PSBB ini, dalam memutuskan mata rantai Covid-19.
Lembaga Survey
Media Riset Strategi Bedah Nusantara (MRSBN) telah melaksanakan survey untuk
mengidentifikasi tingkat keyakinan masyarakat terhadap keberhasilan program
PSBB ini. Survey ini berlangsung sejak 11 Juni s/d 24 Juni 2020 di Kota Ambon
dengan menggunakan Metode Sampling Multy Stage Random, yang melibatkan 1200
responden dan dengan tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error Sebesar 3%.
"Survey yang kami
lakukan ini adalah untuk mengidentifikasi tingakt keyakinan masyarakat kepada
pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid-19 ini, terutama lewat program
PSBB disertai juga dampaknya dan tahapan Survey kami ini, dilakukan secara langsung
lewat wawancara tatap muka,dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pada
lima kecamatan di Kota Ambon, " demikian diungkapkan oleh Direktur Media Riset
Strategi Bedah Nusantara Steve Palyama di Ambon.
"Berdasarkan
hasil survey dan identifikasi kami dimasyarakat, pasca ditetapkannya Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PKM) pada 08 Juni s/d 21 Juni 2020 lalu, dan sampai kepada
Penerapan Program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari ini. Kami
mendapati data, bahwa sebanyak 51,66% masyarakat meyakini pelaksanaan
PSBB ini akan berhasil," sambung Palyama.
"Dari data
yang telah kami peroleh terdapat sebesar 51,66% masyarakat yang meyakini bahwa
Program PSBB ini, akan berhasil memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
sedangkan 38,11% masyarakat maenyatakan tidak yakin (ragu-ragu), dan 10,23%
masyarakat menjawab tidak tahu atau tidak menjawab," Jelasnya.
Dengan demikian
pihkanya ingin menyatakan bahwa, dari data yang ada menemukan fakta bahwa
secara phisikology, hari ini terdapat sebesar 48,34% masyarakat yang menyatakan
PSBB tidak akan berhasil walaupun ada sebesar 51,66% masyarakat yang meyakini
PSBB akan berhasil.
Sehingga jika
dihitung besaran rasio selisihnya, maka terdapat sebesar 3,32% selisih antara
tingkat keyakinan dan ketidak yakinan masyarakat terhadap keberhasilan PSBB
ini.
"Dari rasio
tersebut kami menemukan bahwa, selisih antara keberhasilan dengan kegagalan
program PSBB ini sangatlah tipis. sehingga jika kita tidak melakukan survey dan
indentifikasi dan hanya melihat secara kasat mata, maka akan terlihat fakta
bahwa banyak masyarakat yang tidak yakin PSBB berhasil. Padahal faktanya tidak
demikian," terang Palyama.
Namun ada
catatan fakta yang kami temukan terkait faktor penghambat dan pendorong
keberhasilan program PSBB ini, dan ternyata kami menemukan bahwa,faktor
transparansi penggunaan anggaran Covid-19 oleh pihak pemerintah. Menjadi
penyumbang rasio ketidak yakinan masyarakat secara Phisikology terhadap
keberhasilan PSBB.
Oleh sebab itu,
kami kemudian melakukan survey juga terkait tingkat transparansi penggunaan
anggaran Covid-19 oleh Pemerintah, dan berdasarkan data kami, dan ternyata kami
menemukan bahwa sebanyak 62,75% masyarakat menyatakan pemerintah tidak
transparan.
"Dari data
yang berhasil kami rampungkan, terkait seberapa besar tingkat transparansi
Pemerintah Daerah dalam penggunaan anggaran guna menanggulangi Pandemi
Covid-19. kami mendapati terdapat 62,75% masyarakat Kota Ambon yang menyatakan
pemerintah tidak transparan, sedangkan 30,09% masyarakat menyatakan sudah
transparan dan 7,16% masyarakat menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,"
ujarnya.
Sehingga
berdasarkan data tersebut kami menemukan fakta bahwa, terdapat sebesar 69,91%
masyarakat yang menyatakan bahwa pemerintah tidak transparan terkait penggunaan
anggaran Covid-19.
Hal ini tentunya
menjadi pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan oleh Pemerintah, bila
mengingikan agar program PSBB ini dapat berhasil dengan baik. Sebab masyarakat
menyatakan bahwa faktor anggaran pada aspek penggunaan, peruntukan dan
transparansi pelaporan pemanfaatannya hingga hari ini tidak pernah terpublikasi
secara transparan, walaupuan secara fakta sampai hari ini telah terpublikasi
sebesar 20 Milyard lebih dipergunakan oleh Pemkot Ambon guna penanganan
Covid-19.
Dengan demikian
dengan ditunjang oleh fakta data, kami meyakini jika ada kejujuran dan
transparansi terkait pengelolaan anggaran secara benar dan akutabel, maka hal
itu tentunya akan turut mendorong masyarakat untuk semakin taat, bahkan mau
membantu pihak Pemerintah dan team Gugus Tugas Covid-19 dalam menuntaskan
pandemi ini.
Dan hal ini
semakin diperkuat dengan fakta hasil survey kami yang mana terdapat 51,66%
masyarakat yang meyakini PSBB akan berhasil.
Selain itu ada
catatan lain yang kami temukan, yakni berdasarkan identifikasi kami dilapangan
kami menemukan bahwa ada faktor lain juga yang dapat menghambat tingkat
keberhasilan pelaksanaan PSBB ini.
" Fakta
lain yang kami temukan dilapangan yakni; masyarakat berpendapat bahwa team
Gugus Tugas Covid-19 termasuk team medis, tidak pernah tranparansi terkait
dimana jumlah pasien yang telah dinyatakan positif, padahal faktanya hari ini
jumlah kasusnya sudah tembus angka kurang lebih 400 orang untuk Kota Ambon.
Selain itu data terkait jumlah kasus pasien sembuh sebanyak 120 orang pada Kota
Ambon, hingga hari ini tidak jelas rimbanya, disamping aspek kesembuhan dan
pola penanganan Covid-19 juga tidak pernah transparan oleh team Gugus Tugas.
dan yang paling paranya adalah terkait dampak phisikology dan dampak sosial
kemasyarakatan dari seorang yang dinyatakan positif Covid-19 oleh team Gugus
Tugas, tidak pernah dipertanggung jawabkan oleh Team Gugus Tugas," paparnya.
Olehnya, kami
selaku team peneliti dan juga lembaga survey, tidak bermaksud untuk menyalahkan
pihak manapun termasuk pemerintah daerah baik Kota Ambon akan tetapi lewat
hasil survey dan Identifikasi yang telah kami lakukan ini, kami berharap untuk
dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan serta koreksi bagi Pemerintah.
" Kami
meyakini sungguh bahwa baik pemerintah Kota Ambon telah bekerja secara
maksimal, dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini, akan tetapi sekali lagi,
fakta yang kami temukan adalah apa yang terjadi dimasyarakat hari-hari
ini.Perlu mendapat perhatian dan jawaban konkrit dari Pemerintah dan Team Gugus
Tugas Covid-19," tambahnya.
Sebab sekali
lagi kami ingin menegaskan, dengan adanya tingkat keyakinan sebesar 51,66% dari
masyarakat terhadap dampak keberhasilan program PSBB untuk menekan laju
pertumbuhan Covid-19, maka tentunya hal ini mesti menjadi stimulan dan pemacu
kinerja baik pemerintah daerah dan team gugus tugas dalam menuntaskan persoalan
pandemi Covid-19 ini. Karena itu selalu kami tegaskan kepada pihak pemerintah
Daerah untuk mari bekerja bersama, bersinergi bersama guna memutuskan mata
rantai penyebaran Covid-19 ini. (KT/SP)
0 komentar:
Post a Comment