Piru, Kompastimur.com
Kasus
Penganiayaan Martinus Lesy oleh Penjabat desa Nuniali Demianus Nauwe bersama
anak dan ponakannya akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan di Polsek Taniwel
Polres Seram Bagian Barat.
Penganiayaan
yang berujung sampai ke rana hukum dan ditangani Polsek Taniwel disebabkan
karena pemukulan terhadap warga Nuniali, Martinus Lesy oleh pejabat, anak dan
ponakannya. Penjabat merasa tersinggung dengan penyampaian Martinus Lesy,
dengan meminta penjabat desar transparan soal dana Covid-19 yang bersumber dari
DD Nuniali.
Informasi yang
dihimpun media ini, permohonan pencabutan tindak pidana penganiayaan yang dilaporkan ke Polsek Taniwel sudah dicabut
dan ditanda tangani oleh Martinus Lesy selaku korban penganiayaan yang
dilakukan oleh penjabat desa Nuniali Demianus Nauwe bersama anak dan
keponakannya beberapa waktu lalu.
Surat tersebut
ditujukan kepada Kapolres Taniwel pada tanggal 17 Juli 2020, korban Martinus
Lesy meminta agar pihak Polsek Taniwel menghentikan permasalahan antara dirinya
bersama penjabat desa Nuniali Demianus Nauwe terkait kasus kekerasan
penganiayaan terhadap dirinya yang telah dilakukan oleh terlapor demianus nauwe
alias emi cs.
Selanjutnya,
pihak pelaku baik penjabat desa, anak dan ponakannya sudah berjanji tidak akan
ulangi perbuatan yang sama baik terhadap dirinya , keluarganya maupun orang
lain, dan mereka sudah sepakat baik korban maupun pelaku bahwa masalah tersebut
diselesaikan secara adat istiadat dan secara kekeluargaan, dan pihak pelaku
baik penjabat, anak dan ponakannya sepakat menggantikan semua biaya pengobatan
Martinus lesy.
Kapolsek Taniwel
Ipda.E.M.Masbaitubun kepada Kompastimur.com belum lama ini, membenarkan adanya
permohonan pencabutan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan Penjabat desa
Nunuali terhadap Martinus Lesy, yang dilaporkan pihak keluarga korban berapa
waktu lalu.
"Keluarga
korban yang mencabut tindak pidana itu sendiri, dan masalah antara korban
Martinus Lesy dan pelaku dalam hal ini Penjabat desa Nuniali Demianus Nauwe
telah selesai secara kekeluargaan,” tutup Masbaitubun. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment