Namrole, Kompastimur.com
Bank Modern Express cabang Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) telah menyerahkan bantuan beras sebanyak satu ton kepada Pemerintah Kabupaten Bursel sejak Kamis (30/04) lalu dengan harapan bisa disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan akibat dampak Covid-19.
Hanya saja hingga Selasa (07/07), bantuan tersebut belum juga disalurkan oleh Pemerintah setempat kepada masyarakat dan masih berada di Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bursel.
Tak hanya itu, paket Sembako sebanyak 500 paket yang telah dilakukan pengadaan untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang sudah mulai dibagi sejak Senin (20/04) lalu pun hingga kini masih tersisa 179 paket dan masih berada di Toko TPID Kabupaten Bursel.
Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa yang dikonfirmasi melalui pesan WhataApp, Selasa (07/07) mengatakn bahwa bantuan Sembako 500 paket telah disalurkan kepada masyarakat.
"Iya yang 500 dari Pemda sudah tersalurkan kepada rumah tangga yang terdampak Covid-19 berdasarkan hasil traking," kata Tagop yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bursel.
Sementara untuk beras satu ton yang merupakan bantuan dari Bank Modern diakui hingga kini memang belum disalurkan.
"Sedang yang dari Bank Modern memang belum tersalurkan. Sebelumnya sudah di perintah salurkan tetapi Tim Gugus Tugas Bidang Logistik masih mendata KK yang berhak menerima karena mau kasih mana tinggal mana juga. Jadi harus diberikan ke yang benar-benar membutuhkan," ucap Tagop.
Namun setelah dikirimkan foto 179 paket Sembako yang belum disalurkan, Tagop mengarahkan Wartawan untuk mengecek hal tersebut ke Sekda Bursel, Iskandar Walla.
"Berarti mungkin sisa yang hasil trakking, nanti cek di Pa Sekda saja karena kemarin itu 500 yang Pemda itu untuk KK yang terdampak hasil trekking. Kalau sisanya berarti yang ditrekking kan sudah selesai. Itu kelebihan tidak mungkin diberikan kepada yang bukan punya hak karena yang punya hak itu KK yang di trekking," jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bursel, Iskandar Walla yang dikonfirmasi melalui pesan singkat maupun WhataApp, Selasa (07/07) tak membalas. Saat dihubungi melalui, telepon selulernya, Sekda tak merespon.
Sebagaimana diketahui, sebanyak satu Ton Beras disumbangkan Bank Modern Express cabang Namrole, kabupaten Buru Selatan (Bursel) kepada Pemda setempat untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Beras 1 Ton ini di paket dalam 200 karung berisi 5 kilogram beras.
Penyerahan ini diserahkan langsung oleh kepala cabang Bank Modern Express, Santje M Rikumahu dan diterima langsung oleh Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa dan Sekda Bursel Iskandar Walla di halaman depan kantor Bupati, Kamis (30/04/2020).
Rikumahu saat menyerahkan beras tersebut mengatakan sumbangan ini diperuntukan untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Ia berharap, beras-beras tersebut dapat diteruskan Pemda Bursel bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bahan pangan ditengah-tengah wabah Covid-19 ini.
Bupti Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa pada kesempatan itu sangat berterima kasih kepada Bank Modern Express Cabang Namrole karena telah menunjukan niat baiknya untuk menyumbangkan beras ke Warga Bursel.
Ia mengatakan, nantinya bantuan beras tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Dengan adanya bantun 1 Ton beras ini, Bupati juga berharap ada kepedulian-kepedualian lain dari berbagai instansi dan Badan Usaha Milik Negara serta siapapun yang merasa berkelebihan untuk bisa berbagi dengan masyarakat terkena dampak.
Selain itu, Pemda Bursel memberikan Paket sembako sebanyak 500 paket untuk warga Bursel yang terkena dampak akibat virus Corona (Covid-19).
Pemberian sembako ini terdiri dari beras 10 kilogram, minya goreng Bimoli 10 Liter dan terigu 1 kilogram.
Menurut Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa, pemberian paket ini diperuntukan untuk mereka yang terkena dampak akibat Covid-19.
“Jadi pemberian itu untuk orang yang keluarga kena dampak covid-19 yang terdiri dari ODP, PDP dan Positif terkonfirmasi Covid-19. Jadi orang-orang ini yang kita berikan karena mereka akan di kucilkan oleh masyarakat di sekitar mereka,” kata Tagop saat rapat koordinasi pembagian sembako untuk warga Bursel, Senin (20/4/2020) di aula kantor bupati Bursel.
Dikatakan, pembagian 500 paket ini bukan bantuan sosial kemasyarakatan langsung tetapi akan diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 secara langsung.
“Ini yang nantinya di identifikasi, tidak semua diberikan tapi ini untuk mereka yang terkena dampak saja,” ujar Tagop.
Jadi untuk menjaga ketersinggungan masyarakat, lanjut Tagop maka hanya akan diberikan kepada mereka yang memiliki status ODP, PDP atau terkonfirmasi positif. Bahkan desa Simi pun tidak akan diberikan seluruhnya.
“Jadi sebelum diberikan harus di lakukan pengecekan dengan benar, siapa-siapa yang ditracking kemarin itu yang akan diberikan, di Desa Simi pun tidak seluruhnya menerima,” ucap Tagop.
Dirinya menjelaskan, yang belum menerima sembako dalam paket 500 ini akan diberikan tetapi dalam bentuk PKH, kemudian bantuan beras pangan Non Tunai, dan BLT.
“Itu nanti yang masuk di desa-desa, jadi ini pemerintah daerah dan Provinsi punya kebijakan. Dari Kabupaten 80 persen dan provinsi 20 persen untuk bantuan dampak ekonomi terhadap Covid-19. Itu yang berada di kota Namrole dan sekitarnya,” tandasnya. (KT/01)
0 komentar:
Post a Comment