Namlea, Kompastimur.com
Rektor Universitas Iqra Buru (Uniqbu), DR Moh Sehol menjelaskan, dalam usianya yang ke 17, sebanyak 17 program studi pada 8 fakultas seluruhnya telah terakreditasi.
Ditemui di Kampus Uniqbu, di Namlea, Kabupaten Buru, Doktor Muh Sehol memaparkan, seiring dengan tuntutan penjaminan mutu, salah satunya diukur dari terakreditasinya program studi dan istitusi, maka baru saja terbitnya hasil akreditasi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Uniqbu pada akhir bulan Juni lalu.
Dengan terakreditasinya dua program studi tersebut, maka semua program studi yang ada di Uniqbu telah terakreditasi secara paripurna.
"Terakreditasinya kedua prodi FAI tersebut, merupakan karunia dan Rahmat Allah yang tiada terkira, mengingat telah 2 angkatan mahasiswanya belum dapat diwisuda akibat problem akreditasinya sejak tahun 2017," ungkap Muh Sehol.
Untuk itu, apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besamya ia sampaikan kepada Dekan FAI dan komponennya atas jerih payah siang malam dalam pencapaian yang diperolehnya.
Lanjut Srhol, hingga saat ini, 17 prodi dalam lingkup Uniqbu rata-rata masih berstatus terakreditasi C, dan baru I prodi yang terakreditasi B, yaitu prodi Pengelolaan Sumberdaya Perairan.
Dalam progres peningkatan nilaiakreditasi, terdapat 5 program studi yang mengajukan reakreditasi sejak tahun lalu, dan 2 prodi di antaranya telah mendapat surat dari BAN PT untuk pelaksanaan visitasi pada pertengahan dan akhir bulan ini.
Akui Sehol, Berkat bantuan program dukungan penuh LLDikti 12 dan program pendampingan dari UMI Makassar tahun lalu, kelima prodi telah berupaya seoptimalnya untuk meningkatkan nilai akreditasinya.
"Semoga hal ini bisa tercapai kiranya setelah proses visitasi nanti," yakin Sehol.
Dalam hal akreditasi institusi, Uniqbu telah membentuk Tim Akreditasi yang disupport oleh pihak Yayasan, LLDikti, dan program tahun 2004, kini UNIQBU telah memasuki usianya yang ke-17 tahun.
Usia 17 tahun bukanlah hanya waktu kronologis tanpa makna, tapi juga merupakan waktu historis yang di dalamnya ada proses perjuangan, pengabdian, dan kontribusi Uniqbu kepada umat dan bangsa.
Seperti usia biologis sebuah generasi, kata Sehol, usia 17 tahun adalah usia menapak kedewasaan penuh mimpi dan karya, penuh gejolak dengan darah menggelegar dan jantung berdegup.
la menyimbolkan suatu asa generasi baru yang siap menghadapi tantangan-tantangan, menjemput, dan menciptakan peluang-peluang yang tersedia di masa depan.
Karena itu, perjalanan sejarah 17 tahun Uniqbu layak direposisi kembali agar kontribusi, peran, dan pengabdiannya dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi. Dalam pergerakannya yang mengemban visi dan misi dalam bidang pendidikan dan da'wah, dengan bermodalkan 8 Fakultas dengan 17 Program Studi yang dinaunginya, Uniqbu cksis sebagai satu-satunya PTS di Kabupaten Buru dan merupakan satu-satunya pendidikan tinggi berlevel Universitas di Maluku pada tingkat Kabupaten.
Meskipun demikian, Uniqbu tercatat pula sebagai satu-satunya PTS Swasta yang memiliki fakultas dan program studi terbanyak di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Sehol telah mencoba merespon dan mengurai beberapa tantangan dan peluang yang ada dalam dinamika perjalanan Uniqbu hingga saat ini. Berangkat dari tantangan minimnya SDM dosen pada beberapa program studi yang berimbas pada belum terakreditasinya beberapa program studi, serta masih belum optimalnya pelaksanaan dan output serta outcome tri dharma Uniqbu, menuntun adanya langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikannya.
Era disrupsi juga mengharuskan setiap PT untuk menyesuaikan dengan tuntutan kemajuan teknologi dan sistim informasi yang semakin pesat.
Konsekuensi lebih lanjut adalah setiap kampus mesti memasuki ajang era revolusi 4.0 yang serba cepat berbasis digitalisasi.
Selain itu pula, tuntutan pemberlakuan Kampus Merdeka oleh Kemendikbud menuntut juga semua PT termasuk Uniqbu untuk mempersiapkan diri dengan segala plus minus potensi yang dimilikinya.
Belum lagi kita harus berhadapan dengan munculnya pandemic Covid- 19 sejak bulan Maret lalu hingga saat ini, kian menjadikan semua kampus, termasuk Uniqbu menghadapi tantangan berat yang mesti dihadapi sebagaimana layaknya perguruan tinggi lainnya.
Mengantisipasi era digitalisasi dan sistim informasi berbasis industri 4.0, maka Uniqbu telah mengoptimalkan kapasitas jaringan internetnya menjadi 100 Mbps. Dan dengan kapasitas ini, maka semua areal Uniqbu sudah terakses dengan jaringan internet dan dapat menjangkau semua aktivitas civitas akademika Uniqbu yang berbasis internet.(KT/LTO)
0 komentar:
Post a Comment