Jakarta, Kompastimur.com
ORGANISASI
Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) pusat dan OIAA Cabang Indonesia menggelar
pelatihan da’i dan imam internasional pada tanggal 14 Juni 2020 sampai 11 Juni
2020. Pelatihan itu diadakan melalui aplikasi zom meeting dengan tema
“Menghadapi Pemikiran Ekstrimis; Langkah dan Metode”.
Dalam acara
penutupan itu, dihadiri oleh Wakil Ketua OIAA Pusat Osama Yassin, Sekretaris
Jenderal OIAA pusat Abdel Dayem Nassair dan salah seorang narasumber pelatihan
Prof. Dr. Ibrahim Shalah al-Hudhud.
Dalam
sambutannya Osama Yassin mengungkapkan syukur atas terlaksananya program
pelatihan perdana secara online.
Dia juga
mengatakan, pelatihan ini merupakan strategi organisasi dalam meraih
visi-misinya, yaitu untuk menjangkau semua Azhar di dunia, membuat database
untuk mereka, kemudian mengambil manfaat dari mereka untuk menyebarkan moderasi
Islam.
Dalam acara
penutupan acara itu, Dr. Abdel Dayem Naseer menegaskan, bahwa program pelatihan
online sangat perlu untuk dilanjutkan dalam rangka menghadapi pemikiran
ekstrimis.
"Program
ini memang sudah lama dibutuhkan oleh OIAA pusat, merupakan kelanjutan
komunikasi antara organisasi dan para alumni Al-Azhar," kata dia.
Penasehat OIAA
pusat, Ibrahim Sholah Al-Hudhud mengungkapkan hal serupa. Dirinya mengapresiasi
presentasi para peserta pelatihan tentang berbagai persoalan keumatan.
Dirinya berharap,
peserta menjadi duta untuk menyampaikan pesan Al-Azhar ke semua penjuru dunia,
terutama di negara, tempat mereka domisili, baik di timur maupun barat.
Sementara itu,
Sekjen OIAA Indonesia Muchlis M Hanafi menyampaikan terima kasih kepada
Grand Shaikh Al-Azhar dan jajaran pimpinan di OIAA pusat atas kepercayaannya
menyelenggarakan pelatihan online pertama bagi tenaga-tenaga dakwah Indonesia.
"Selama
pelatihan, baik narasumber maupun peserta menunjukkan keseriusan luar biasa
yang ditunjukkan dengan banyak dan panjangnya diskusi setelah setiap sesi.
Apalagi jika tema yang dibahas memang merupakan tema yang relatif sensitif
seperti konsep jahiliyah, konsep hakimiyah, pola pikir dan gerakan
kelompok-kelompok keras semacam ISIS, dan sebagainya," tuturnya. (KT/Wit)
0 komentar:
Post a Comment