Namrole, Kompastimur.com
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan
Mahasiswa Fena Fafan (GMF) yang diketua oleh Andre Biloro dan Berry Lesnussa selaku sekretaris telah
merangkumkan 5 rekomendasi bagi tim gugus tugas Pemda Bursel dalam penanganan
Covid19 di daerah tersebut.
5 rekomendasi
ini merupakan hasil teleconfrence antara
GMF dengan pemateri diantaranya Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa yang juga
ketua Tim Gugus Tugas Kabupaten, Kadis Kesehatan Ibrahim Banda, Ketua PPNI
Bursel, Ridwan Nurdin, serta beberapa organisasi kepemudaan Bursel yaitu AMGPM,
GAMKI, KNPI, dan GP Angsor.
Ketua GMF, Andre
Biloro dalam rilisnya kepada media ini, Kamis (28/5/2020) menyebutkan bahwa, sesuai dengan kesepakatan
dirinya bersama-sama seluruh anggota GMF merekomendasikan 5 hal untuk dapat
diperhatikan oleh Pemda Bursel melalui Tim Gugus Tugas kabupaten dalam
penanganan Covid-19 di kabupaten Bursel.
“Pertama, Kami GMF
mendorong pemuda dan Pemda Bursel untuk aktif melakukan sosialisasi kepada
masyarakat agar tetap menjaga pola hidup
sehat, menjalankan aktifitas dengan mentaati protokol kesehatan. Dan kedua mendorong Pemda melalui Gugus Tugas agar segera
mendistribusikan APD di seluruh rumah sakit, di pusat ibu kota kecamatan dan seluruh pustu di
desa-desa,” ucap Biloro.
Biloro juga mengharapkan
agar seluruh tenaga medis yang ada dikabupaten Bursel terutama yang menangani
pasien Covid-19 harus benar-benar diperhatikan oleh Pemda, baik itu
kesejahteraanya sampai dengan kebutuhan tenaga medis.
“Selanjutnya,
ketiga kami mendorong Pemda untuk memberikan perhatian khusus kepada para tenaga kesehatan, dokter, perawat
sebagai garda terdepan. Keempat, kami minta agar Pemda mengembangkan potensi sumber daya alam
khususnya sektor pertanian untuk
menjamin ketahanan pangan lokal, misalnya Hotong dan komoditas lokal lainnya yang
dapat dijadikan sebagai pangan pengganti Nasi,” ujarnya.
Selain itu,
pihaknya meminta agar anggaran yang telah dikucurkan oleh Pemda Bursel untuk
menangani Wabah Covid-19 di Bursel harus digunakan dengan baik dan harus
dikawal oleh semua pihak baik itu legislatif maupun organisasi kepemudaan yang
ada di Kabupaten Bursel.
“Kelima, GMF mendorong pihak Legislatif supaya dapat menjalankan fungsi
pengawasan terhadap anggaran Penanganan
Covid-19. Bukan hanya Legislatif, tetapi semua pemuda baik GAMKI, AMGPM,
KNPI, GP ANSOR dan OKP lainnya supaya aktif
menjalankan fungsi pengawasannya sebagai bagian dari Civil Society,”
pungkasnya.
Sementara itu,
Sekretaris GMF Berry Lesnussa kepada media ini di Namrole dengan tegas meminta
bukan saja anggaran Covid-19 yang diawasi, tetapi mengawasi pendistribusian Bantuan
Langsung Tunai ( BLT) kepada masyarakat juga harus menjadi perhatian semua
pihak.
“Ini dimaksudkan
agar semua BLT itu tidak salah sasaran tetapi benar-benar diberikan kepada
warga yang membutuhkan dan disinilah sinergitas pemuda dan pemerintah dibutuhkan
dalam Penanganan Covid-19. Pemuda harus dilibatkan sebagai
relawan,” ucap Lesnussa.
Lesnussa
menandaskan, disamping memperhatikan masyarakat di dalam Kabupaten, Pemda juga
harus melihat kesejahteraan seluruh mahasiswa asal Bursel yang ada di kota Ambon,
sebab dengan kondisi Covid ini, kebutuhan pangan sangat sulit didapatkan,
apalagi ditambah dengan pembatasan angkutan transportasi yang diberlakukan saat
ini.
“GMF juga
berharap agar Pemda melihat kesejahteraan seluruh mahasiswa Bursel bukan saja
dari Kecamatan Fena Fafan tetapi semua mahasiswa baik itu dari kecamatan
Namrole, Waesama, Leksula, Kepala Madan maupun Kecamatan Ambalau, mengingat kondisi
ekonomi saat ini semakin memburuk mengakibatkan kebutuhan pangan untuk
mahasiswa sudah sangat sulit karena orang tua kami tidak lagi melakukan
pengiriman pangan sebab angkutan laut tidak lagi terakses lagi dengan baik. Kami
minta seluruh mahasiswa harus betul-betul diperhatikan Pemda Bursel,”
tutupnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment