Ambon, Kompastimur.com
Anggota DPRD Papua Barat, Syamsudin Seknun memberikan bantuan paket sembako kepada ratusan mahasiswa asal Tual dan Maluku Tenggara (Malra) yang saat ini mengenyam pendidikan di Kota Ambon.
Mahasiswa asal Malra dan Tual sebelumnya melakukan aksi di depan kantor Gubernur Maluku. Mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mempercepat proses pemulangan mereka ke kampung halamannya masing-masing.
Para mahasiswa saat ini tidak bisa pulang kampung, mereka tidak pernah mendapat kiriman akibat lockdown yang dilakukan oleh Pemprov terhadap semua jalur penyeberangan, baik laut maupun udara untuk memutus mata rantai pandemi Corona di Maluku.
Sementara kebijakan pemprov Maluku, setiap warga yang hendak pulang ke daerah masing-masing, wajib mengurus perijinan yang begitu berbelit-belit. Bahkan juga dibebankan biaya administrasi sebesar Rp.650.000/orang.
Mahasiswa memprotes proses pengurusan izin untuk pemulangan yang begitu berbelit-belit sehingga menyulitkan mahasiswa dan maupun warga yang hendak pulang kampung.
Prihatin terhadap kondisi tersebut, anggota DPRD Papua Barat asal Fraksi NasDem, Syamsudin Seknun menyumbangkan sebanyak 300 paket sembako kepada mahasiswa Tual dan Malra yang berada di Ambon.
"Saya prihatin dengan kondisi yang saat ini dialami mahasiswa Malra dan Tual di Ambon. Mereka tidak bisa pulang kampung, karena seluruh akses penyeberangan ditutup untuk pergerakan orang. Jadi saya memberikan bantuan sembako kepada mereka," ujar Syamsudin.
Politisi partai NasDem itu mengaku, para mahasiswa itu sesungguhnya ingin pulang kampung, karena sulit mendapat kiriman dari kampung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, hasrat mereka itu belum dapat terpenuhi, sehingga mereka masih tetap di Ambon.
Paket sembako yang diberikan pria asal Malra itu berupa Beras, mie instan, telur, minyak goreng, gula dan sejumlah bahan kebutuhan lainnya. Bantuan yang diberikan itu sebagai bentuk tanggungjawab moril sebagai anak daerah, dan tidak berkaitan dengan unsur politik.
"Sebagai putra Kei, saya berharap ada perhatian dari pemerintah Kota Tual dan Malra terhadap mereka. Artinya, bantuan jangan hanya terfokus pada masyarakat di daerah saja, namun juga kepada mahasiswa yang tengah mengenyam pendidikan diluar daerah. Sebab, mereka juga terdampak Covid-19," tuturnya.
Menurutnya, keberlangsungan hidup mahasiswa yang notabenenya generasi Malra dan Tual juga perlu diperhatikan. Sebab, mereka juga turut merasakan dampak yang luar biasa akibat pandemi Corona yang saat ini mewabah di seluruh wilayah di Indonesia. Dimana, mereka tidak bisa menerima kiriman dari orang tua, sehingga sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan mereka disana.
"Bukan hanya di Ambon saja, tapi seluruh mahasiswa Malra dan Tual yang mengencam pendidikan di daerah-daerah lainnya juga turut diperhatikan, akar bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari," tanfasnya.
Dia juga meminta agar ada perhatian dati anggota DPRD Malra dan DPRD Tual serta para pengusaha lainnya untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan kepada mahasiswa asal daerahnya yang berada di perantauan.
"Saya berharap, semoa stakeholder bisa bersama-sama Pemda setempat memberikan perhatian kepada mereka. Mereka juga adalah tanggungjawab moril kita," tandasnya. (KT-54)
0 komentar:
Post a Comment