Namrole, Kompastimur.com
Kabupaten Bursel kini naik status dari sebelumnya 8 ODP, kemudian turun menjadi 4 ODP, setelah itu satu dari 4 ODP tersebut naik status menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan inisial SB warga desa Simi.
Demikian hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Penyebaran (GTPP) virus Corona kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa didampingi Wakil Ketua I, Kompol Bahcri Hehanussa, Wakil Ketua II Mayor Infantri M Saing, dan juru Bicara GTPP Bursel Ibrahim Banda dalam konferensi Pers di ruang rapat kantor Bupati setempat, Selasa (7/4/2020) malam.
Bupati Bursel ini katakan, sebelumnya Bursel telah memiliki 8 ODP, tetapi 4 orang lainnya sudah habis masa inkubasi dan tidak menunjukan gejala-gejala mengarah ke arah orang yang terpapar Virus Corona sehingga dinyatakan sembuh.
Sementara 1 dari 4 ODP lainnya dengan inisial SB (43 tahun) kini naik status menjadi PDP setelah menjalani pemeriksaan menggunakan Rapid Test, sedangkan 3 ODP lain sedang menjalani karantina mandiri.
Ia katakan, dari sekian kebijakan Pemda Bursel untuk memangkas penyebaran Virus Corona, tapi ternyata Bursel masih saja kecolongan.
“Lolosnya Warga Desa Simi ini kerena saat ia melakukan perjalanan dari beberapa negara yaitu Turki-Jepang-Qatar kemudian pulang ke Jakarta-Makasar-Ambon-Namlea dan tibah di Bursel pada tanggal 1 April. Di Jakarta lolos dan hanya terdeteksi dengan status sebagai Orang Tampa Gejala (OTP) kemudian beberapa hari dinaikan status menjadi ODP setibahnya di Bursel,” kata Tagop.
SB yang masuk dalam status ODP, selanjutnya setelah menjalani pemantauan selama beberapa hari dan di periksa menggunakan Rapid Test ternyata SB positif dan naik status menjadi PDP.
"Satu orang PDP berdasarkan rapid test dan saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan Swep dari yang bersangkutan, tetapi untuk mengantisipasi, besok kami sudah bawa yang bersangkutan untuk di tangani di RSUD Haulussy Ambon," ujarnya.
Tagop menjelaskan, saat ini SB sedang diisolasi di RSUD Namrole bersama dengan keluarga yang sudah melakukan kontak dengan SB.
Sedangkan langkah antisipasi lanjut, Tim Gugus Tugas telah melakukan penyemprotan besar-besaran di desa Simi, dan melakukan Rapid Test bagi keluarga SB.
“Kita sudah melakukan rapid test kepada keluarga yang bersangkutan, kemudian melakukan isolasi mandiri, dan mensosialisasikan kepada tetangga dan warga desa Simi serta melakukan penyempeotan cairan Disinfektan secara besar-besaran di desa tersebut. Setelah melakukan rapid test kepada keluarganya itu, alhamdulilah negatif tetapi kami menunggu 14 hari untuk melakukan tes lanjutan,” terangnya.
Dia juga menghimbau agar masyarakat Bursel tidak perlu panik yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan kecemasan yang dapat mengganggup keamanan sosial dilingkungan umum, tetapi yang perlu dilakukan adalah masyarakat harus mengikuti semua anjuran pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah.
“Dikesempatan ini saya ingin katakan ke masyarakat Bursel, tidak perlu panik, sebab gugus tugas telah melakukan langkah-langkah cepat dan atisipasi. Kami berharap masyarakat bisa mentaati dan mengikuti semua prosedur dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Jangan mengabaikan hal itu karena kalau sudah terjadi nanti kemudian pemerintah yang disalahkan," ucap Tagop.
Saat ini, lanjutnya, tim gugus tugas sedang mengikuti jejak siapa-siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan SB untuk dilakukan pemeriksaan dengan tujuan agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat yang pernah merasa diri melakukan kontak dan bersentuhan langsung dengan yang bersangkutan untuk sesegerah mungkin melaporkan diri agar dapat di antisipaai secepat mungkin," pinta Tagop.
Tagop menyampaikan, hal ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tapi perlu diingat bahwa wabah Virus Corona ini sudah menjadi ancaman Dunia dan peran pemerintah termasuk Pemda Bursel adalah mengingatkan betapa bahayanya virus corna itu.
Ia juga memintah dan berharap kepada semua masyarakat Bursel untuk menghimbau kepada adik-adik mahasiswa maupun semua saudara yang ada di rantau untuk memperhatikan akibat dari wabah virus Corona itu dan membatalkan niatnya untuk pulang ke Bursel karena sudah terbukti warga salah satu desa telah Positif berdasarkan rapid test.
“Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang membawa virus corona ini ke Bursel. Maka dari itu, saya berharap kepada adik-adik mahasiswa dan semua saudara yang ada diperantauan agar dapat mengikuti ajuran pemda dan pemerintah pusat supaya tetap berada di tempat dan tahun ini bisa menahan diri sampai masa inkubasi virus ini selesai baru melakukan silaturahmi. Ini demi kebaikan kita bersama,” himbaunya.
“Cukup dengan telepon, dan jangan sekali-kali kita memberanikan diri kembali ke daerah yang nantinya kita sendiri tanpa sadar telah membawa virus itu ke saudara-saudara kita yang ada di desa," tandasnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment