Namrole, Kompastimur.com
Sebanyak 17
Kepala Keluarga (KK) yang berada di Dusun Fatsinan, Desa Kamlanglale, Kecamatan
Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) mendapat bantuan berupa Sembako dan
Masker dari perangkat Majelis Jemaat GPM Labuang, Klasis Bursel, Provinsi
Maluku, Senin (27/04) sore.
Penyerahan itu
dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang Pdt. HR Lessil bersama
Sekretaris Majelis Jemaat Albertho Solissa dan Arens Solissa serta Mon Latuwael
sebagai Majelis Pembina Unit Fatsinan dan sejumlah Penatua dan Diaken lainnya.
Pdt. HR Lessil
diselah-selah penyerahan bantuanitu mengatakan bahwa ada sukacita tersendiri
karena bisa bertemu dengan warga Fatsinan untuk berbagi kasih.
“Hari ini kami
ada dengan Bapak/Ibu sekalian dalang rangka berbagi kasih dengan Bapak/Ibu
sekalian ketika kita semua bergumul dengan pandemi Covid-19 yang menjadi
masalah bersama kita,” kata Lessil.
Menurut Lessil,
bantuan yang diberikan tidak banyak, hanya terdiri dari paket 10 Kg beras, gula
pasir dan Masker. Namun, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi warga Fatsinan
yangmenerimanya.
“Karena itu
majelis jemaat membantu bapak/ibu sekalian walau sedikit-sedikit saja berupa
beras 10 kg dan gula pasir disitu, bapak ibu bisa pakai untuk keperluan
Bapak/Ibu,” ucapnya.
Sementara untuk
pemberian Masker, Lessil berharap dapat dimanfaatkan oleh warga Unit Fatsinan
dalam rangka mendukung program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran
Covid-19.
Olehnya itu, Lessil
berharap Masker yang dibagikan masing-masing 2 buah bagi setiap keluarga itu
dapat dimanfaatkan ketika beraktivitas nantinya. Dimana, masker-masker tersebut
dapat dicuci usai pakai dan dapat dipakai kembali setelah bersih.
Tak hanya itu,
pada kesempatan itu pun Lessil turut menyampaikan harapan Majelis Jemaat kepada
seluruh warga Fatsinan agar dapat pula memanfaatkan alam sekitar secara
maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Mengingat, alam di
Bursel, khususnya di Fatsinan cukup menawarkan kesejahteraan yang cukup tinggi
jika dimanfaatkan secara baik.
Apalagi,
lanjutnya, harga singkong di pasaran tidak berbeda jauh dengan harga beras,
bahkan harga pisang di pasar pun sudah melampaui harga beras.
Belum lagi, jika
lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan secara baik untuk berkebun sayur guna
memenuhi kebutuhan keluarga maupun kebutuhan pasar yang cukup tinggi di
Namrole. (KT/01)
0 komentar:
Post a Comment