Namlea, Kompastimur.com
Satu warga asal
Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, terkonfirmasi positif terpapar Corona Virus
Desiase (Covid-19) melalui uji sampel sweb dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pasien yang juga
serjana pada salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini, diduga terpapar dari
teman dekatnya Pasein 01 (Mahasiswa asal Alor NTT) yang tiba bersama rombongan mahasiswa Buru
dari zona merah Jakarta tanggal 31 Maret 2020 lalu.
Jubir Satgas
Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim dalam keterangan pers-nya kepada para
wartawan di Namlea, Selasa (28/4/2020), memastikan hasil PCR terhadap pasien
berinisial FN adalah positif Covid-19, sehingga ia masuk kategori Pasein 02
dari Kabupaten Buru.
Paseien 02 Buru
ini, terkonfirmasi positif setelah dilakukan pengembilan sampel sweb oleh tim
medis Provinsi Maluku terhadap 9 orang
pada tanggal 20-21 April lalu. Delapan orang lainnya dalam uji PCR bereaksi
negatif.
“Uji sampel swab
melalui PCR dari 9 orang dalam pantauan (ODP) hanya satu orang bereaksi positif
Covid-19. Sedangkan 8 orang ODP lainnya hasilnya negatif,” ungkap Nani Rahim.
Terhadap 8 orang
yang hasil PCR negatif, tidak lagi akan dikarantina di Silta. Namun akan
dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing pada hari Rabu beesok
(28/4/2020).Tetapi mereka berdelapan tetap diminta lanjutkan karantina mandiri
di rumah masing-masing selama satu minggu.
Menjawab
wartawan kenapa sebelumnya hasil rapid test ke delapan orang ini sempat
bereaksi positif, lebih jauh Nani menjelaskan, mereka semua pelaku perjalanan
dari zona merah dan masuk dalam pantauan.
Waktu di-rapid
test di hari ke 14 bereaksi positif,
karena imun tubuh mereka sedang bereaksi melawan Covid -19 yang bersarang di
tubuh. Selama jalani karantina mereka juga meminum vitamin dan obat lainnya dan
selalu menjaga kesehatan, berolahraga serta makan makanan yang sehat, sehingga
saat di-swab di hari ke-20, anti bodi mereka sudah mampu melawan dan tidak lagi
ada Covid-19 di tubuh mereka.
Sedangkan pasien
O2 teman kontak langsung Pasien 01
Buru, baru menjalani karantina dan
langsung dilakukan pengambilan swab tiga hari kemudian. Hasil PCR positif Covid 19.
“ODP ini setelah
dikarantina selama 14 hari dan hari ke -20 baru dilakukan pengambilan
sampel swab, maka diduga virus telah
mati dan tidak bereaksi karena anti bodi (kekebalan tubuh, hanya terdapat satu orang odp yang
terkonfirmasi positif,”jelas Nani Rahim.
Menurut Nani
Rahim, saat ini Kabupaten Buru masuk dalam zona kuning, karena dari awal pelaku
perjalanan yang datang ke daerah itu sampai tanggal 17 April lalu lebih dari
1.500-an jiwa. Selama dalam masa pemantauan, ODP juga cukup banyak.
Masuk dalam zona
kuning, karena sudah terdeteksi mulai penularan lokal, sebab FN yang positif Covid-19,
dia bukan pelaku perjalanan dari zona merah bersama rekan-rekan yang lain.
Kata Nani Rahim,
FN datang dari Jakarta lebih awal atau sebulan sebelum ibukota negara ini
terpapar covid 19.
“Sehingga
kemungkinan dia FN ini tertular dari temannya,” terang Nani Rahim.
Pasca FN positif
Covid-19, Satgas Waspada Bencana Non Alam Kabupaten Buru, kini terus mulai
ambil langkah langkah terukur.
Menurut Nani
Rahim, Pasien 02 sudah diajak
bekerjasama guna memberikan nama-nama teman kontak dekatnya yang pernah bersama
sebelum ia dikarantinafan dan mengikuti swab tenggorokan.
Sayangnya, kata
Nani, Pasien 02 masih belum terbuka
dengan alasan takut. Dia sudah ditelepon, tapi tetap memilih bungkam.
“Tadi sudah telp
dia, cuma dia seng mau sebut nama org yang pernah kontak sama dia karena nanti
teman-temannya marah dia,”ungkap satu sumber terpercaya.
Satu orang yang
paling dekat dengan FN dan masih disaksikan berjalan bersamanya beberapa jam
sebelum karantina di Senyum Bupolo, di ketahui bernama inisial E. Alamat orang tuanya di RT 001/RW 001 Desa
Lala, Kecamatan Namlea.
Jubir satgas
Nani Rahim menambahkan, dengan terungkapnya Pasien 02 ini, besok tim mulai
melakukan tracing orang-orang yang pernah kontak dengan FN, termasuk pacarnya.
“Keluarga inti
Pasien 02 di Silewa juga sudah didata dan akan ditracing, guna memastikan semua
sehat dan tidak ketularan,” pungkasnya. (KT/10)
0 komentar:
Post a Comment