Jakarta, Kompastimur.com
Letho for Jokowi-Amin sebagai loyalis Erick Thohir menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas belum berakhirnya krisis covid19. Anshar Ilo selaku Ketua Umum menambahkan bahwa minggu ini umat Muslim akan segera memasuki bulan suci Ramadhan yang bagi generasi saat ini adalah Ramadhan dan Idul Fitri 2020 yang akan sangat berbeda.
“Mungkin inilah Ramadhan dan Idul Fitri yang tidak akan pernah terlupakan mengingat keprihatinan yang ditimbulkan Covid19 ini. Tidak ada lagi taraweh dan sholat Ied berjamaah, bahkan tidak ada lagi kunjungan ke rumah sesama keluarga dan handai taulan seperti yang dulu dulu. Rasanya apalagi gunanya pakaian baru dan peci yang sudah beberapa bulan lalu disiapkan, bahkan akankah rasanya hidangan nikmat lebaran masih mengiurkan lidah?. Baru kemaren kita membuka tahun baru dengan doa dan harapan kiranya tahun ini lebih berkah dan nikmat dari tahun yang lalu. Masih teringat akan doa dan harapan yang tertulis dalam diari di akhir tahun 1999 kemaren. Rangkaian doa, kata indah penuh optimistisme dan percaya diri dalam sampul Resolusi untuk melintasi Tahun 2020”, demikian gumannya dalam nada sedih.
Bersama Direktur Letho Institute, Midian Halomoan Saragi, Anshar Ilo mengingatkan kembali bahwa baru saja triwulan pertama lewat dimana angan dan cita-cita mulai menampakkan harapan ketika mendung covid19 ini menutupi kecerahan sinar gemilang. Berharap bahwa pencemaran ini hanyalah sesaat dan seketika ibarat pelupuk mata mengerdip ternyata kenyataan mulai membuka kesadaran sebulan waktu sudah berlalu tetapi kecemasan ini justru seakan baru mulai meresahkan. Kegemparan besar seakan-akan masih terlihat nun di kejauhan sana yang segera perlahan-lahan akan nyata memasuki kota.
“Bencana ini ternyata nyata bukan ilusi semata sebagaimana kata mereka ketika kisah ini bermula di Wuhan Cina. Tragedi ini bahkan sudah mennjadi pandemi yang tidak mengenal batas wilayah, gender, status sosial dan lainnya. Sayangnya meskipun hantamannya sudah merusakkan, masih terlihat wajah linglung tidak percaya serta tidak sadar akan penderitaan yang akan segera menyergap. Buktinya masih banyak yang belum perduli dan berjaga,” demikian Midian Halomoan Saragi mengingatkan. Menurut Pusat Kajian Letho Institute, Inkubasi covid19 ini tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir dalam waktu dekat. Di seluruh dunia saat ini malah terdengar suasana panik. Kekuatan ekonomi bangsa-bangsa mulai terlihat payah dan melemah khususnya di Indonesia. Memperhatikan siklus kepekatannya sepertinya pandemi ini tidaklah mungkin akan berakhir dalam waktu pendek. Mungkin hal ini sudah disadari oleh Pemerintahan Jokowi-Amin. Segala rencana darurat untuk menyelamatkan bangsa dan negara pastilah sudah dirancangkan dalam bangun disain kegentingan yang memaksa apabila dibutuhkan. Berbagai putusan untuk ketersediaan infrastruktur keemergensiaan bahkan sudah diumumkan dalam berbagai peraturan ketatanegaraan bahkan sampai keluarnya PERPU. Masalahnya adalah apakah Pemerintah sudah menyiapkan mentalitas warga negaranya akan kondisi ini bahwa krisis ini bisa saja berlangsung medium bahkan long term.
Anshar Ilo sebagai ketua umum Loyalis Erick Thohir mengusulkan bahwa perlahan tapi pasti situasi ini akan segera menjadi kenyataan yang apabila tidak disikapi secara berani dan tenang dalam kondisi mental yang siap, pastilah akan membuat beban recovery bangsa dan negara akan sangat berat dan lamban untuk merespon kemelut dimaksud. Sudah waktunya Pemerintah mulai melakukan sosialisasi yang lebih tinggi lagi porsinya. Kalau sebelumnya menghimbau bahkan memerintahkan masyarakat untuk patuh dan berperan aktip untuk fhysical dan social distancing dan lainnya, sekarang saatnya masyarakat diberi pengertian dan informasi akan durasi kecemaran yang mungkin akan berlangsung lama. Hal ini sangat penting agar masyarakat segera menyiapkan mentalitas dan resources nya menerima tantangan ini.
Anshar Ilo di akhir pers-release-nya juga tidak bosan-bosannya kembali mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti tetapi terus berbuat lebih nyata dalam mengungkapkan keperduliannya. Keperdulian bagi masyarakat marjinal sebagai korban terbanyak dan terlemah harus menjadi ingatan kita bersama-sama agar keluar dari krisis ini. Aksi-aksi sosial melalui sharing pembagian sembako, makanan, masker, antiseptik di berbagai tempat pastilah akan meringankan beban mereka. Melalui aksi nyata, Letho Peduli juga sudah membagikan Seribu Masker Melawan Virus Corona di Daerah Selemba Jakarta Pusat pada hari Rabu sore tanggal 25 Maret 2020. Kemudian pada hari Minggu tanggal 29 Maret 2020 Letho untuk kedua kalinya membagian 1000 masker di depan Kementerian BUMN. Kemudian pada Hari Kamis malam tanggal 02 April 2020 kemaren LETHO Peduli Covid 19 juga kembali menyambangi RS Islam Jakarta Pusat untuk memberikan sumbangan APD atau alat pelindung diri bagi paramedis sebagai petugas terdepan yang berhadapan langsung dengan semua pasien. Khusus di wilayah Sulawesi Selatan, Letho for Jokowi melalui DPP Sulsel yang dipimpin langsung oleh Dasyat selaku Sekretaris DPP pada hari minggu tanggal 12 April 2020 telah mengadakan aksi sosial lanjutan di kota Makassar. Pada Aksi sosial tersebut DPP Letho for Jokowi-Amin membagikan nasi bungkus kepada masyarakat disertai pembagian masker serta Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis. Aksi sosial lanjutan kemudian dilakukan pada hari Selasa di Kota Makassar pada tanggal 20 April 2020. Pada aksi ini Letho juga membagi-bagikan sembako dan bantuan lainnya kepada masyarakat sebagai ungkapan keperdulian komponen bangsa untuk meringankan dan turut merasakan kesusahan masyarakat dengan doa yang tulus sekiranya krisis ini agar secepatnya berlalu dan seluruh rakyat Indonesia kembali boleh menikmati semua kebebasannya yang terampas sebagai akibat krisis covid19 ini.
Sekali lagi Loyalis Erick Thohir menyampaikan rasa keperihatinannya atas belum berakhirnya krisis covid19 ini dengan doa kiranya masyarakat Indonesia dberikanNya kekuatas dan kesabaran melalui semua pencobaan ini dengan lebih mendekatkan diri kepadaNya. (KT-GD)
0 komentar:
Post a Comment