Namrole, Kompastimur.com
Hembusan bau tak sedap kini
tercium sudah, sikap arogansi yang dimunculkan Fadli Solissa dengan menamakan
dirinya sebagai Ketua DPD PAN Buru Selatan (Bursel), kini seenaknya ingin
melakukan pemecatan terhadap kader Partai sehingga polemik DPD PAN Bursel kian
hari kian memanas.
Dengan adanya isu tak sedap di
internal DPD PAN Bursel tersebut, memunculkan sejumlah protes dan ketidakpuasan
dari kader-kader DPD PAN Bursel.
“Partai itu bukan milik pribadi
dan bukan paguyuban, kemudian seenaknya mengambil keputusan, Fadli itu bukan
siapa-siapa yang harus melakukan pemecatan terhadap Kader Partai. Aturan partai
saja dia tidak paham, kok berlaga ingin memecat kader Partai, justru
sebaliknya, dia itu harus di pecat dari partai, potensi dia hanya sebagai
kaburisasi dan dinilai tidak berkualitas serta irasional,” kata Wakil DPD PAN
Bursel, Ridwan Sangadji dalam rilisnya yang diterima media ini, Selasa (03/03).
Dirinya berkeyakinan sungguh
bahwa keinginan Fadli Solissa untuk memecat kader partai yang aktif pasti akan
membawa sial bagi dirinya dan ini sangat irasional.
“Ini namanya gerakan tambahan
karena apa yang dia lakukan justru melanggar aturan partai. Jangan mencoba
bermain api, kalau tidak bisa memadamnya,” papar Sangadji.
Ia menyampaikan bahwa Fadli
Solissa terlalu percaya diri, padahal tidak memiliki kapasitas apa-apa di dalam
partai, sebab kepengurusan yang sah berada di tangan Ahmadan Loilatu. Hal ini
terbukti pada Kongres Tanggal 6 Februari Panitia Pengarah SC (Steering Commite)
memperkuat Keputusan hasil Rapat SC tanggal 6 Februari 2020 terkait sebagian
peserta Kongres V PAN Provinsi Maluku untuk dikembalikan sesuai putusan
Mahkamah Partai Nomor: 121/MP-PAN/IX/2019. Tanggal 21 September 2019 dengan hal
Keabsahan Pengurus DPD PAN Se-Maluku dan Putusan Mahkamah Partai Nomor:
132/MP-PAN/X/2019.
“Nah, itu artinya keabsahan
secara tertulis dan memiliki bukti dan kekuatan hukum yang jelas, apalagi
keputusan diambil langsung oleh Mahkamah Partai. Fadli itu harus berkaca, apa
yang dia lakukan untuk besarkan partai, tidak ada aksi nyata untuk besarkan
partai, yang dapat kita lihat hanyalah mencari perhatian publik seakan dia itu
hebat. Baru sekali di cubit sudah berteriak,” tegasnya.
Sangadji menambahkan, jika dikaji
secara politik, Kongres V PAN di Kendari telah membuktikan bahwa Fali tidak
masuk sebagai vooters atau delegasi penuh dan hanya sebagai penyimak, tapi
kenapa bertindak seakan-akan dirinya adalah pimpinan PAN di Bursel.
“Kok dia percaya diri sangat,
dari kondisi Kongres sudah membuktikan dan itu artinya Fadli bukan Ketua DPD
PAN Bursel, dia hanya melakukan pembohongan terhadap publik, justru Partai di
bawah kepemimpinan Ahmadan Loilatu memiiki marwah partai sangat sangat
bermartabat dan terjaga karena sang Nahkoda bukan orang rakus dan sombong, dan
tidak asal-asalan pimpin partai, malahan Ahmadan sangat sederhana dalam
komitmen membesarkan Partai,” ujarnya.
Lebih jauh ia mejelaskan, semua
partai itu meliki AD/ART dan konstiuten yang jelas termasuk PAN. Jangan karena
rakus jabatan seenaknya ingin melakukan pemecatan terhadap kader Partai,
sementara dia sendiri menobatkan diri sebagai Ketua, itu namanya gagal paham
dan rakus.
“Dia itu kader partai yang tidak disiplin,
karena tidak memiliki kualitas apapun sehingga seenaknya bertindak, dan sebagai
Ketua Pengkaderan di PAN Bursel saya katakan tidak pantas sikap yang dilakukan
oleh Fadli Solissa, karena kepentingan tidak membesarkan partai justru berada
pada ruang kepentingan pribadi dan kelompok. Bagi kami tidak ada dua Matahari,”
tegasnya.
“Kenapa kita sampai hari ini
tetap menjaga solidaritas, membina keragaman, karena keinginan kami partai ini
besar, saya yakin sungguh Fadli cs tidak berkeinginan membesarkan partai.
Muaranya hanya kepentingan pribadi dan kelompok,” tambahnya kesal.
Dirinya dalam rilis itu juga
membeberkan bahwa dua kader yang ingin di pecat tanpa salah dan sebab adalah
Idris Rumakat dan Nawan Souwakil.
“Kader terbaik partai yang dia
ingin lakukan pemecatan yakni terhadap Idris Rumakat dan Nawan Sowakil, ada apa
ya? kok kaya orang kesurupan. Mereka itu kan kader partai dengan basis jelas
karena mereka pemenang kedua dan ketiga di Pilegis kemarin. Seharusnya mereka
itu di pelihara, Fadli itu harus sadar diri bahwa dia itu sebetulnya bukan
apa-apa. Kualitas apa yang dia pakai untuk membesarkan partai, nonsen saja
sebenarnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PAN
Bursel versi Fadli Solissa, Sudirman Buton saat dihubungi media ini mengaku
soal pemecatan kader itu bukan kewenangan DPD PAN Bursel dan sampai saat ini
tidak ada rencana pemecatan terhadap kader PAN.
“Oh itu belum, belum ada, ya itu
kan nanti dikonfirmasi ke DPW saja terkait dengan hal itu. Kalau untuk pecat
bukan kewenangan kami, kalau untuk persoalan itu dari DPP bukan dari kami DPD.
Jadi Kami DPD tidak punya kewenangan untuk melakukan pemecatan terhada siapa
saja yang menjadi kader,” ucapnya singkat. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment