Piru, Kompastimur.com
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Raykat Daerah Seram Bagian Barat (SBB) Hi. Abdul Rauf Latulumamina meminta agar Pemda menunda pelaksanaan tahapan pemilihan kepala desa secara serentak tahun 2020 untuk beberapa desa di SBB demi kenyamanan dan keamanan warga kabupaten SBB.
"Hal ini mengingat kasus COVID-19 akhir-akhir ini merebah dan bahkan sudah masuk di Maluku, dengan situasi seperti ini dimana himbauan pemerintah Provinsi Maluku dan Pemda SBB agar masyarakat menjauhkan diri dan jaga jarak, serta tidak berada pada keramaian," ujar Latulumamina kepada Kompastimur.com, Senin (23/3/2020).
"Prose Pilkades tetap berjalan, namun yang saya mintakan tahapan pilkades secara serentak tahun 2020 ditunda, sampai masalah COVID-19 benar - benar selesai." Ungkap Latulumamina.
Menurut Latulumamina, Proses Pilkdes tetap berjalan sesuai dengan keinginan Pemda SBB, namun tahapan Pilkades secara serentak ditunda bukan dihentikan.
Hal ini disebabkan ada beberapa pertimbangan yang mana sebagian besar pemilih banyak yang berdomisili di kota Ambon, dan akan pulang untuk memberikan hak pilih pada Pilkades serentak nanti.
Lanjutnya, saat ini kota Ambon sudah dinyatakan suspec dan 1 dinyatakan positif Covid-19 (Virus Corona), apalagi jarak SBB dengan kota Ambon sangat dekat dan pergerakan orang dari Ambon ke SBB tidak bisa di hindari, ditambah alat pengukur suhu yang digunakan di pintu masuk tidak cukup aman untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut,
"Ini patut kita waspadai dan seharusnya menjadi pertimbangan Pemda SBB untuk menunda tahapan Pilkades serentak sampai batas waktu yang ditentukan ini dilalukan untuk mencegah penuluran Covid-19," papar Latulumamina.
Jadi berdasarkan pertimbangan yang mana di kota Ambon sudah suspec dan 1 DPD dikonfirmasi positif Covid-191, sesuai dengan pernyataan yang sudah di umumkan oleh tim Satgugas maka Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kabupaten SBB mengusulkan kepada Pemda untuk mempertimbangkan penundaan tahapan Pilkades secara serentak.
"Untuk itu Pikades tetap berjalan sebagai mestinya, dan saya mintakan Bupati SBB Moh Yasin Payapo untuk mepertimbangkan dan menunda tahapan Pilkades secara serentak tahun 2020, hal ini untuk cegah wabah COVID-19 sesuai dengan himbauan yang sudah dikeluarkan," Pinta Latulumamina.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka pelaksanaan Pilkades serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, maka perlu Bupati SBB Moh Yasin Payapo untuk mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Penundaan Tahapan pemilihan kepala desa secara serentak tahun 2020.
Selain menunda tahapan Pilkades, Latulumamina meminta Bupati SBB harus segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan menggerakan semua petugas untuk selalu siaga di pintu masuk/jalur khususnya bagi pendatang dari luar Maluku, bahkan orang seram yang baru pulang bepergian dari luar Maluku.
"Setiap orang selain di cek kondisinya juga mestinya disiapkan dan diberikan handsanitiser," imbuhnya.
"Pemda harus cepat bertindak dan melarang semua kegiatan yang melibatkan banyak orang dan segera menyiapkan ruang isolasi dan alat pengaman diri bagi petugas kesehatan yang berada pada posko serta butuh kecepatan untuk mengantisipai penularan COVID -19. Jika kita berasumsi virus ini akan menyebar cepat maka SBB punya peluang lebih besar ketimbang daerah lain," tambahnya.
Latulumamina juga mendesak Pemda SBB untuk segera mencairkan ADD - DD bagi desa- desa yang belum cairkan dan menghimbau para kepala desa untuk dapat menggunakan dana tersebut guna mengambil langkah langkah antisipasi pencegahan penularan Covid-19.
"Masyarakat SBB harus selalu jaga kesehatan, jaga pola makan dan pola hidup sehat serta menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumanan agar terhindar dari penularan Covid-19 ( Virus Corona). Bukan hanya ith masyarakat juga harus mengikuti himbauan yang sudah disampaikan oleh Pemda SBB demi kenyaman kita bersama," tandasnya. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment