Piru, Kompastimur.com
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang tergabung dalam Komisi II
dan III melakukan kunjungan kerja melihat kondisi terkini danau Namaola guna
mencari solusi penanggulangan telaga Namaola secara parmanen, Minggu (1/3/2020).
Sebelum
melakukan tatap muka dengan tokoh agama, pemuda, dan masyarakat desa Buano
Utara, DPRD dan Pemda SBB dalam hal ini Dinas Sosial dan BPBD SBB meninjau
telaga Namaola serta melihat rumah - rumah warga yang terkena dampak luapan
telaga Namaola tersebut.
Usai melihat
kondisi dan keadaan telaga Namaola serta pemukiman warga, DPRD dan Pemda SBB
lakukan tatap muka bersama tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat
dalam tatap muka yang bertempat di Baileo ( Tainan ) Ety desa Buano Utara
kecamatan Huamual Belakang Kab SBB.
Menurut
masyarakat desa Buano Utara luapan telaga Namaola bukan saja baru terjadi pada
tahun ini, namun tahun - tahun sebelumnya terjadi luapan yang sama sehingga
tergenang pemukiman warga, jika debit air yang tinggi dan tidak dapat ditampung
maka telaga Namaola akan meluap sampai kepemukiman warga setempat.
Luapan telaga
Namaola sudah menjadi langganan, dan dirasakan oleh masyarakat setempat, dengan
itu masyarakat berharapkan agar pemerintah daerah kabupaten SBB dan DPRD, untuk
mencarikan solusi terkait penanangan dan penanggulangan telaga Namaola agar masyarakat
Buano Utara bisa dan dapat terhindar dari luapan telaga, salah satu caranya dengan
menyediakan pompa air untuk menyedot air pada telaga Namaola, dalam hal ini
jika terjadi hujan masyarakat tidak kena lagi dampak dari luapan telaga
tersebut.
Masyarakat juga
sesalkan dengan langkah yang diambil oleh Pemda SBB, terkait bantuan yang
disalurkan berupa beras dan sarimi, masyarakat Buano Utara tidak lapar akibat
dari luapan telaga, seharusnya yang diberikan Pemda SBB berupa alat dapur, jika
pemda berikan Beras dan sarimi masyarakat mau masak pakai apa? Itu yang
seharusnya dilakukan Pemda SBB. Dan masyarakat butuh solusi dari Pemda SBB
untuk penanganan dan penanggulangan Telaga Namaola itu sendiri.
Menyikapi
harapan masyarakat desa Buano Utara, DPRD dan Pemda SBB bersekapat untuk
menyelesaikan permasalahan telaga Namaola yang bertahun - tahun telah membuat
masyarakat resah karena luapan telaga Namaola merendam pemukiman warga jika
terjadinya hujan deras dan volume air tidak dapat ditampung sehingga meluap ke
pemukiman warga desa Buano Utara.
Wakil Ketua I
DPRD SBB Arifin Pondlan Grisya mengatakan, hadirnya DPRD dan Pemda SBB untuk
merangkup apa yang menjadi kebutuhan dasar dari masyarakat Buano Utara untuk
segera melakukan langkah-langkah preventif untuk selesaikan masalah telaga
Namaola, akibat dari dampak luapan Namaola sehingga terendamnya pemukimanan
warga.
Kata Arifin, intinya
kita DPRD dan Pemda SBB butuh kesepakatan dari rapat antara pemerintah negeri
dan soa - soa jika sudah ada kesepatan kita jalankan untuk proses kedepan karena selama ini hanya
sebatas janji-janji.
“Maka kali ini
lewat DPRD kita akan mengawal apa yang merupakan kebutuhan masyarakat Buano
Utara soal telaga kita akan tetap kawal," jelas Podhlan.
Hal yang sama
pula disampaikan Wakil Ketua II DPRD SBB La Nyong, dikatakan sasaran pertama
itu bagaimana menyelesaikan masalah ini secara permanen, dan itu akan dilakukan
melalui teknis yang akan dilaksanakan oleh pihak BPBD, Dinas Sosial, Litbang
dan PU.
“Akan kita
lakukan penyedotan air pada telaga dengan menggunakan mesin pompa sambil
menunggu hasil kajian yang akan dilakukan oleh pihak Litbang dan langkah yang
sudah kita ambil untuk bagaimana menyelesaikan permasalahan telaga Namaola supaya
tidak lagi terjadi bencana dengan tergenangnya air sehingga meluap ke pemukiman
warga Desa Buano Utara. Intinya kita tetap mengawal sampai pada anggarannya dan
menunggu hasil kajian Litbang agar kita lakukan proses pekerjaan sesuai dengan
hasil kajian Balitbang Kabupaten Seram Bagian Barat," Cetus La Nyong (KT -
MFS)
0 komentar:
Post a Comment