Ketua DPRD Bursel, Muhajir Bahta |
Namrole, Kompastimur.com
Ketua DPRD Buru Selatan (Bursel) Muhajir Bahta usai paripurna penyampaian hasil reses masa
sidang I pimpinan dan anggota DPRD mengatakan bahwa selama ini kinerja
pemerintah Bursel belum sepenuhnya memuaskan masyarakat setempat.
Hal ini
disampaikan Bahta kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat (6/3/2020).
Menurutnya, indikator
keberhasilan Pemda Bursel harus dilihat dari tercapainya RPJMD yang telah
ditetapkan.
“Sejauh ini
kami lihat ada kerja-kerja Pemda tapi belum signifikan, belum begitu progresif
dan belum begitu menyentuh subtansi-subtansi yang mendasar. Bukan hanya transportasi
tetapi jalan dan penerangan juga menjadi hal yang urgen di daerah ini,” ucap Bahta.
Bahta katakan,
dalam perintahan Bupati Brusel Tagop Sudarsono Soulisa sisa tahun kedepan ini,
minimal di sisa perode keduanya, DPRD akan mendorong agar bagaimana Pemda dan
DPRD bisa sama-sama bersinergi mencapai target yang sudah ditetapkan dalam
RPJMD.
Semuanya juga
merupakan tugas DPRD, sebab lanjutnya keberhasilan Pemda Bursel juga merupakan
keberhasilan DPRD.
“Indikator keberhasilan
Pemda itu disitu di pencapaian RPJMD dan pada akhirnya nanti kita akan mereviuw
kembali 5 tahun perjalan Pak Tagop di periode ini, apakah berhasil atau tidak dan
kita akan lihat sejahu mana pencapaian RPJMD,” ujarnya.
“Kami tidak
bisa lepas pemerintah daerah sendiri, kegagalan pemerintah Bursel adalah
kegagalan DPRD juga, sehingga kami awali hari ini dengan pikiran-pikiran cerdas
kami, kami kritisi kami berikan solusi dan seperti yang terjadi hari ini bukan cuma
persoalan jalan tetapi transportasi laut dan krisis penerangan juga,” paparnya.
Bahta sampaikan,
semua ini dilakukan agar bagaimana DPRD bisa mendesak sehingga akses
transportasi dari satu desa ke desa lain bisa jalan. Begitu juga dengan Ferry Tanjung Kabat yang
dikelola oleh PT Bipolo Gidin dan Pihak PLN Namrole sehingga semua sentra
penting bisa berjalan dengan normal untuk melayani masyarakat Bursel.
“Kami sudah desak
terus, penerangan yang menjadi masalah. Kepala PLN sudah diganti, kemarin kami
sudah mengundang dan mempertanyakan kapan krisis kelistrikan di Namrole bisa
cepat teratasi dan beliau memberikan jaminan kepada kami mungkin dalam sebulan
ini akan merealisasikan seluruh program-program kaitannya dengan penanganan kelistrikan di kabupaten Bursel,” jelasnya.
Lanjutnya, terkait
hasil reses DPRD akan menuangkannya dalam bentuk keputusan DPRD dan akan
diserahkan untuk Pemda sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat.
“Banyak hal yang
kita jawab melalui hasil reses ini namun kita hanya memiliki APBD Rp.700
milyar dan untuk mencapai semua saya kira kita butuh dua puluh tahun kedepan. Tapi
kami ingin Pemda fokus, semua program penting dan yang lebih mendesak itulah
yang lebih mendapat kebijakan khusus untuk dianggarkan, dilaksanakan dan di backup
dalam APBD,” terangnya.
Ia menuturkan,
persoalan jalan dan transportasi serta penerangan menjadi persoalan yang sangat
dirindukan masyarakat Bursel saat ini, bukan hanya satu kecamatan tapi hampir
semua kecamatan merindukan itu bahkan di kecamatan Namrole sendiri yang
dikatakan kota kabupaten saja ada beberapa desa dan dusun yang belum dilalui
jalan dan tak terkoneksi dengan baik.
“Jalan lingkar
Ambalau yang sudah kita anggarkan tahun ini tapi kan belum bisa rampung namun mereka
sangat merindukan kapan mereka menikmati jalan aspal, bukan saja di Ambalau tetapi
juga di Fena Fafan seperti beberapa hari kemarin ada karyawan yang megalami
kecelakaan di sana yang akibtanya memang karena kondisi jalan kita tidak baik
dan ini yang mesti menjadi skala prioritas pemerintah daerah dan juaga DPRD melalui hasil reses ini,”
urainya.
“Kita tahu
bahwa persoalan jalan ini tidak mudah untuk kita selesaikan. Ada beberapa ruas
jalan yang sudah beralih statusnya dan kami sementara mengupayakan bukan
sekedar status jalannya tapi minimal pengalokasian anggaran itu dipercepat
untuk pembangunan. Kalau jalan Nasional ya harus tercover di APBD Provinsi dan
tahun ini jalan Leksula Namrole tercover dalam APBD Provinsi, lingkar Ambalau tercover
di APBD Bursel, jalan Waehotong-Biloro tercover walaupun dengan jumlah yang
cukup kecil,” tambanya.
Ketua DPD Nasdem
Bursel ini menegaskan bahwa DPRD dan Pemda akan tetap dan terus mendorong
pemerintah provinsi, minimal ada perhatian yang serius kaitannya dengan
ruas-ruas jalan nasional di kabupaten Bursel untuk segera di selesaikan.
Tambahnya, aspirasi
yang DPRD tampung lewat reses ini menjadi momentum yang penting karena sudah di
akhir RPJMD dan sudah waktunya DPRD merevisi RPJMD sehingga RPJMD yang baru menjadi
penting bagi DPRD untuk disingkronisasikan antara hasil reses dengan Revisi RPJMD dengan mekamnisme
sistem perencanaan yang teratur dan bajeting yang baik.
Dirinya berharap
mekanisme dari awal yang telah terukur dan termuat dalam rencana kerja Pemda dan
dalam penyampaian RPJMD kedepan semua sudah tertuang dan tidak keluar dari
subtansi serta dapat direalisasikan.
“Dalam RPJMD kita
akan revisi dalam bentuk Perda. Hasil reses kita menjadi indikator, karena Pemda
dasar menyusun RPJMD itu melalui Musrembang kalau kita DPRD lewat reses, karena
reses adalah tugas kita untuk menjaring aspirasi,” tutupnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment