Jakarta – Kompastimur.com
Organisasi Relawan Letho (Loyalis
Erick Thohir) for Jokowi-Amin menyatakan mendukung langkah Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Erick yang akan menghentikan rencana pembuatan super
holding BUMN. Tentu hal ini menurut Letho sesuai janji kampanye Jokowi-Amin
yang menyebut nantinya pemerintah hanya membuat subholding BUMN berisi
pengelompokan BUMN.
Hal ini disampaikan Anshar Ilo
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Loyalis Erick Thohir (DPP Letho) for
Jokowi-Amin dalam keterangan persnya, Senin (02/03/2020).
"Kami sebagai elemen
masyarakat mendukung Super holding ditiadakan dan (menjadi) subholding BUMN.
Hal ini sesuai pernyataan Erick di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020,
Jakarta, Rabu (26/2) lalu. Tentu hal ini untuk memudahkan pengawasan dengan
bentuk klaster per BUMN," tandas Ilo sapaan akrabnya.
Menurut Ilo, sebagaimana kata
Erick Thohir pembuatan klaster tersebut akan mempermudah pengawasan terhadap
perusahaan pelat merah yang jumlahnya banyak. Dimana kata Ilo, nantinya target
pemerintah akan membuat 20 klaster BUMN yang nantinya setiap klaster akan
diawasi oleh dua Wakil Menteri (Wamen) BUMN.
"Memang harus dibentuk
klaster, sebab tidak mungkin Wamen-Wamen BUMN memegang 142 BUMN. Tentu nantinya
masing-masing Wamen akan memegang 7-8 subholding BUMN," jelas Ilo
mendukung pernyataan Erick Thohir.
Kata Ilo sebagaimana menurut
Erick Thohir, 20 klaster akan dibuat klaster dead weight. Dimana setiap klaster
tersebut, akam diisi BUMN yang kondisi keuangannya sekarat. Sehingga kata Ilo,
pembuatan klaster ini akan mempermudah pengawasan perseroan yang terlilit
masalah keuangan.
Lanjutnya, pembentukan super
holding BUMN diperlukan untuk memudahkan perusahaan pelat merah berkembang.
"Jokowi-Amin kan sudah
mengatakan dalam debat kandidat capres-cawapres, bahwa akan membangun
holding-holding BUMN, konstruksi dan karya, migas, pertanian dan perkebunan.
Inilah janji Jokowi-Amin lewat Menteri BUMN akan diwujudkan," ucap pria
asal Sulawesi Selatan ini.
Himbau Karyawan BUMN Hargai
Keputusan Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi
Selain itu Anshar Ilo Ketua Umum
DPP Letho (Loyalis Erick Thohir) for Jokowi-Amin menghimbau para pekerja BUMN
dan anak perusahaan BUMN untuk menghargai Menteri BUMN Erick Thohir. Dimana
mengganti jajaran direksi dan komisaris perusahaan yang menyalahgunakan
wewenang.
Ilo terus mendukung Erick Thohir
sebagai Menteri BUMN untuk bersih-bersih BUMN. Tentunya demi perusahaan BUMN
yang sehat dan bisa memberikan pemasukan pada APBN.
"Letho mendukung langkah
Menteri BUMN dalam pembersihan BUMN. Kami juga memohon pada Menteri (Erick)
agar direksi BUMN dipilih orang-orang yang punya integeritas tinggi dan
berkompeten di bidangnya," ujarnya.
Kata Ilo saat ini, di BUMN banyak
masalah integritas terjadi. Terbukti juga saat ini, banyak kecurangan yang
dilakukan oleh petinggi perusahaan. Baik korupsi, penyalahgunaan wewenang dan
lainnya.
"Letho mendukung penggantian
direksi yang merugikan keuangan negara, kalau perlu ada pemecatan direksi dan
komisaris yang melakukan kriminalisasi, mutasi, dan PHK, serta praktek outsourcing
yang melanggar undang-undang kepada pekerja," katanya.
Berdasarkan info dari Kementerian
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merombak susunan direksi
dan komisaris PT Pegadaian (Persero). Dalam perombakan tersebut, ia memutuskan
untuk menunjuk bekas anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Loto Srianita
Ginting menjadi Komisaris Utama PT Pegadaian (Persero).
Loto Srianita Ginting
menggantikan posisi Ina Primiana yang sebelumnya menduduki jabatan tersebut.
Selain itu, Erick Thohir juga menempatkan Makmur Keliat sebagai Komisaris
Independen Pegadaian.
Perubahan komisaris ini tertuang
dalam SK-59/MBU/02/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota
Komisaris Perusahaan Pegadaian. Tak hanya komisaris, pemerintah turut merombak
susunan direksi Pegadaian. Erick menunjuk Gunawan Sulistyo sebagai Direktur
Umum Pegadaian.
Perubahan direksi tercantum dalam
Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-58/MBU/02/2020 tentang Pemberhentian,
perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan
anggota-anggota Direksi perusahaan Perseroan (Persero) Pegadaian.
Diketahui, Loto Srianita Ginting
juga baru saja diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM
Kementerian BUMN pada awal Februari 2020. Sebelumnya, ia adalah Direktur Surat
Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Sementara, Makmur Keliat
sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Kemudian, Gunawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum Pegadaian
pernah menjabat sebagai Pejabal Level SEVP Manajemen Aktiva Tetap &
Pengadaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dalam waktu bersamaan kementerian
BUMN juga memberhentikan beberapa direksi perusahaan yang terdiri dari Daan
Achmad sebagai Direktur Komersial digantikan oleh Ghamal Peris Aulia dan Djoko
Murjatmodjo sebagai Direktur Teknik yang kemudian digantikan oleh Agus Wialdi.
Selain itu, Kementerian BUMN juga
mengganti Ituk Herarindri yang merupakan Direktur Operasi dan Pelayanan diganti
menjadi Muhammad Wasid. Lalu Bayu Rafisukmawan yang menjabat sebagai Direktur
Keuangan diganti menjadi Wiweko Probojakti. (KT/Rls).
0 komentar:
Post a Comment