Piru, Kompastimur.com
Desa Buano Utara Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat terdapat banyak rumah tak layak huni yang saat ini ditempati warga setempat. Ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Seram Bagian Barat Joseph Rahanten saat meninjau lokasi telaga Namaola desa Buano Utara Minggu (1/3/2020).
Rahangetan sampaikan, terlepas dari agenda untuk melihat kondisi telaga Namaola, katanya rumah - rumah yang berada disekitar telaga Namaola yang terendam banyak rumah yang sudah tidak layak dihuni dan ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah maupun Pusat.
"Saya sangat antusias bahwa mungkin dalam waktu dekat akan diupayakan untuk kumpulkan data yang akurat, data yang real sehingga kita usulkan rumah-rumah yang tidak layak huni untuk menjadi rumah layak huni terdata secara keseluruhan khususnya didesa Buano Utara dan keseluruhan dikabupaten Seram Bagian Barat yang ada," ucap Rahangetan.
Ditambahkan, perlahan-lahan Pemda akan mengurangi dan melihat rumah-rumah yang ada untuk dapat kita ubah dari tingkat rumah yang tidak layak menjadi yang layak.
"Kita menunggu kajian-kajian yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait intinya kalau memang dari sisi pengamatan pemerintah daerah lewat dinas-dinas teknis yang ada, jika memang dipindahkan rumah warga yang ada di sekitar talaga Namaola berarti tanggungjawab kita bersama bukan saja dinas sosial tapi semua perangkat pemerintah daerah dalam hal ini dinas - dinas terkait baik PU dan lainnya," terangnya.
"Jadi kalau memang keinginan masyarakat untuk harus dibuat drenase, yang pasti rumah-rumah disekitar talaga Namaola juga kita harus buat rumah yang lebih layak sehingga masyarakat sekitar merasa lebih nyaman dari sisi kondisi yang terjadi saat ini," terangnya lagi.
Sesuai dengan hasil laporan untuk warga yang mengungsi sekarang sebanyak 133 KK. Namun sudah dilakukan pendekatan dengan kepala Pemerintah Desa untuk mendata ulang secara real jangan sampai ada rumah warga yang tidak terdata akibat kena dampak luapan talaga Namaola.
Hal ini dilakulan agar pemberian bantuan sembako itu betul-betul kena sasaran dan tidak ada warga yang merasa diabaikan tapi semua dapat terakomodir.
"Kita memastikan bahwa jumlah KK, jumlah jiwa berapa banyak, dari sisi pemerintah kita berikan bantuan seperti dalam tanggap darurat yang sudah ditentukan 10-14 hari," jelasnya.
"Kalau dari dinas sosial SBB, mungkin sampai saat ini belum, masih proses kita butuh data dan kita mintakan bantuan dari provinsi, sementara nanti dibuat tela'ah untuk pemerintah daerah untuk memberikan bantuan baik itu dalam waktu jangka pendek. Sudah diberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," katanya. ( KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment