• Headline News

    Monday, February 17, 2020

    Ditolak PDI Perjuangan Bursel, Pihak Safitri Memilih Diam

    Namrole, Kompastimur.com
    Sikap politik Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pengurus Anak Cabang (PAC), Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan se-Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang menolak merekomendasikan Safitri Malik Soulisa sebagai Calon Bupati Bursel enggan ditanggapi oleh pihak Safitri yang memilih diam.

    Ketua Tim Safitri Malik Soulisa, Sofyan Solissa yang dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (17/2) enggan untuk meresponi sikap penolakan tersebut.

    “Begini Bu. Beta (saya) no comment, itu orang pung urusan rumah tangga to. Beta bukan orang partai, beta bukan siapa-siapa di partai itu, jadi beta no comment,” kata Sofyan.

    Ia terus menerus menekankan bahwa sebagai pihak Safitri, pihaknya tak ingin mengomentari masalah itu.

    “Beta no comment dan tidak ada dalam proses teman-teman itu. Jadi beta no comment,” ujarnya.

    Sedangkan, Safitri yang dihubungi melalui panggilan telepon WhatsApp, Senin (17/2) tak merespon.

    Sementara, Juru Bicara Safitri Malik Soulisa, Abubakar Solissa yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/2) berjanji akan memberikan keterangan melalui release yang sementara disiapkan.
    “Beta lagi siapkan rilis. Nanti beta kabari,” kata Abubakar.

    Namun, hingga Senin (17/2) malam, release yang dijanjikan tak pernah dikirimkan oleh Abubakar.

    Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel, Ahmad Umasangadji kepada wartawan di kantor DPRD Kabupaten Bursel, Senin (17/2) tak membantah adanya penolakan terhadap Safitri yang lahir dalam rapat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel, Rabu (12/2) lalu.

    “Kalau pikiran-pikiran yang disampaikan teman-teman dengan penolakan jika rekomendasi ke Ibu Safitri itu, beta sampaikan kamong punya hak. Sebelum proses rekomendasi itu dia keluar, ada pikiran-pikiran dari teman-teman secara tertulis, kita sampaikan secara tertulis ke DPD lewat DPP. Tapi kalau rekomendasi sudah keluar, berarti semua tertib,” kata Umasangadji.

    Pria yang akrab disapa Madoli ini mengaku bahwa penolakan terhadap Safitri itu diusulkan oleh Pengurus DPC yang hadir dalam rapat waktu itu.

    “Ada yang usul, rapat berkembang. Jadi ada masukan kalau saudara-saudara mau sampaikan ya secara tertulis, ya  kita sampaikan. Jadi kita memfasilitasi, kewenangan ada di atas. Tetapi ketika rekomendasi keluar beta minta teman-teman mekanisme di partai semua harus tertib, siapa pun yang direkomendasikan, terserah. Nanti ada mekanisme partai yang menentukan sanksi, teguran kepada siapa-siapa yang tidak tertib di partai, ada sanksinya to,” ucap anggota DPRD Kabupaten Bursel ini.

    Menurutnya, siapa pun yang sedang berproses untuk mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan silahkan saja berproses.

    “Jadi, kita menunggu, siapa pun yang direkomendasi ya itu, saudara-saudara yang bersaing silahkan berproses,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Perekonomian DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel Beny Seleky yang didampingi Wakil Bendahara DPC Istia kepada wartawan di Namrole menjelaskan bahwa sikap politik DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel itu memang lahir dari Rapat DPC pada Rabu (12/2) lalu.

    “Dalam Rapat yang di pimpin oleh Ketua dan Sekretaris DPC itu, yang dibicarakan diantaranya tentang sikap DPC PDI Perjuangan yang menolak merekomendasikan Ibu Safitri. Hal itu pun turut di responi secara serius oleh Ketua DPC yang mengatakan lebih cepat lebih baik kita menolak. Jadi kalau mau sampaikan penolakan harus cepat sebelum rekomendasi keluar,” kata Seleky.

    Bahkan, lanjutnya, Ketua DPC pun menyarankan untuk membuat surat penolakan dari PAC-PAC secara tertulis untuk disampaikan kepada DPC dan selanjutnya akan disampaikan ke DPD maupun DPP.

    Tak hanya itu, demi maksud menolak Safitri tersebut, dalam rapat tersebut pun langsung ditunjuk 2 orang pengurus DPC untuk melakukan konsolidasi dengan semua PAC.

    “Jadi, penolakan itu sudah merupakan sikap dari Pengurus DPC, PAC, Pengurus Ranting maupun Anak Ranting,” terangnya.

    Sebelumnya diberitakan, Safitri Malik Soulisa ternyata di tolak untuk direkomendasikan oleh partainya sendiri, yakni PDI Perjuangan.

    Penolakan itu lahir dalam rapat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel pada hari Rabu, 12 Februari 2020 lalu di Sekertariat DPC PDI Perjuangan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC Ahmad Umasangadji dan Sekretaris DPC Anselany Orpa Seleky serta dihadiri oleh pengurus DPC.

    Tak hanya sampai disitu, Sabtu, 15 Februari 2020 sore, keputusan penolakan terhadap Safitri oleh DPC itu pun di dukung oleh seluruh PAC, Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan se-Kabupaten Bursel yang melayangkan surat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri di Jakarta dengan tembusan ke DPD PDI Perjuangan di Ambon serta mendatangi Sekretariat DPC PDI Perjuangan untuk menyampaikan surat itu secara resmi.

    Ketua DPC Ahmad Umasangadji kemudian menugaskan Sekretaris Internal DPC Sarifuddin Ihsan untuk menerima rombongan PAC, Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting se-Kabupaten Bursel itu.

    Sebelum diserahkan, surat kepada Megawati itu dibacakan oleh Ketua PAC Kepala Madan Yahya Rumra dan disaksikan langsung oleh Sekretaris Bidang Internal DPC Sarifudin Ihsan, Ketua Bidang OKK DPC Halek Belasa, Ketua Bidang Pembangunan dan Perekonomian DPC serta disaksikan oleh Ketua dan Pengurus PAC, Ranting dan Anak Ranting se-Kabupaten Bursel.

    Dalam surat itu, dijelaskan bahwa berdasarkan hasil rapat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2020 bertempat di Sekertariat DPC PDI Perjuangan yang di hadiri oleh pengurus DPC (Koorum) /daftar hadir terlampir dan dipimpin langsung oleh Ketua dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan itu telah melahirkan keputusan menolak ibu Safitri Malik Soulisa sebagai bakal calon Bupati dari PDI Perjuangan atau dicalonkan oleh PDI Perjuangan dengan pertimbangan sebagai berikut:

    Pertama, Selama ibu Safitri Malik Soulisa menjadi anggota DPRD Provinsi Maluku Dapil Buru-Bursel dan penggurus DPD PDI Perjuangan tidak pernah menginjakan kakinya di sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel selama lima (5) Tahun.

    Kedua, Tidak pernah mengunjungi atau bersentuhan langsung dengan DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan Kabupaten Bursel.

    Ketiga, Dari hasil proses pemilu serentak tahun 2019 yang mana TPS di Desa ibu Safitri Malik Soulisa mencoblos diperoleh hasil sebagai berikut:

    c. Suara pasangan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Maaruf Amin kalah telak.

    d. Tidak ada suara DPRD Kabupaten Bursel baik suara calon mapun suara partai. Tetapi yang ada hanyalah suara untuk DPR RI atas nama ibu Safitri Malik Soulisa dan suara DPRD Propinsi atas nama ibu Arny Soulisa yang merupakan adik Bupati atau adik ipar ibu Safitri Malik Soulisa padahal sebagai seorang kader harus tegak lurus untuk bekerja memenangkan partai pada semua tingkatan.

    Keempat, Selama sepuluh tahun Pemerintahan Bupati yang diusungkan oleh PDI Perjuangan di Kabupaten Bursel sejak tahun 2011 sampai sekarang,  faktanya kami pengurus partai mulai dari DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan tidak merasakan manfaat dari kemenangan tersebut.

    Kelima, Dari fakta dilapangan pada saat proses pemilu legislatif tahun 2019, awalnya kami PDI Perjuangan memiliki 4 (empat) kursi namun dari hasil tersebut turun menjadi 2 (dua) kursi, karena kami tidak di dukung oleh Bupati Bursel yang berasal dariPDI Perjuangan sendiri. Yang kami sangat khawatirkan jika ditahun-tahun yang akan datang bukan saja kursi di Parlemen akan berkurang akan tetapi bisa jadi PDI Perjuangan akan habis dari Kabupaten Bursel.

    Keenam, Bahwa Pemerintahan saat ini yang adalah kader PDI Perjuangan tidak mempunyai kontribusi terhadap PDI Perjuangan di Kabupaten Bursel.

    “Oleh sebab itu kami pengurus DPC, PAC dan Ranting sangat mengharapkan kepada Ibu Ketua Umum dan DPP PDI Perjuangan untuk dapat mempertimbangkan apa yang menjadi dasar pikir kami, karena ini merupakan hal yang kami alami di lapangan dan perlu kami sampaikan demi keberlangsungan besarnya PDI Perjuangan di Kabupaten Bursel,” kata mereka dalam surat itu.

    Bahkan, Ketua OKK DPC Halek Belasa pada kesempatan itu pun turut menyampaikan komitmennya bahwa jika Megawati tetap merekomendasikan Safitri Malik Soulisa, maka ia akan mengundurkan diri dari PDI Perjuangan.

    “Kalau sampai Rekomendasi diberikan kepada Ibu Safitri, maka kami akan mundur,” kata sejumlah pengurus yang hadir.

    Sementara itu, Sekretaris Bidang Internal DPC Sarifudin Ihsan yang direkomendasikan oleh Ketua DPC untuk menerima surat pernyataan itu mengaku akan menindak lanjuti surat tersebut dalam rapat DPC yang akan diagendakan dalam waktu dekat.

    “Ketua DPC memberikan kuasa kepada saya Sekretaris Bidang Internal untuk menerima penyampaian yang disampaikan oleh Pengurus PAC, Pengurus Ranting dan Anak Ranting se-Kabupaten Bursel itu dan nanti kita tindak lanjuti,” tutur Ihsan. (KT-01)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ditolak PDI Perjuangan Bursel, Pihak Safitri Memilih Diam Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top