Jakarta, Kompastimur.com
Haidar Alwi Aktivis Kemanusiaan, mengajak semua anak bangsa kembali ke jati diri bangsa dan mengalang persatuan nasional. Ia menyerukan semua pihak menghentikan kata-kata cebong (kodok) dan kadrun (kadal gurun).
Katanya, kata-kata tersebut bukan lagi menjadi penghias narasi pembahasan di sosial media, tetapi juga sudah menjadi pelengkap jagad persilatan sosmed. Hal ini mengesankan terjadinya warna persaingan, kebencian dan cacian yang berujung sampai terjadi sumpah serapah.
"Saling cemooh dan saling curiga membuat kita hari ini nyaris lupa akan arti kehidupan berbangsa yang bermoral dan beradab. Padahal para pemimpin-pemimpin kita terdahulu tidak pernah mengajarkan seperti itu (red-kata-kata kebencian)," ujar Haidar Alwi, tokoh nasional anti radikalisme dan anti intoleransi ini, saat dihubungi Minggu (12/01/2019).
Menurutnya, Indonesia bukanlah sekedar rangkaian huruf akan tetapi Indonesia adalah rangkaian impian dan cita cita besar kita bersama. Apakah kita ingin Indonesia hanya tinggal kata kenangan masa lalu, yang hilang akibat ulah kita sendiri hari ini?
"Ayo bangun kesadaran kita bahwasanya kita berkewajiban mewariskan Indonesia ini ke anak cucu kita. Jangan lengah karena ego dan ambisi segelintir elit hari ini. Stop cebong dan kadrun sekarang juga," pesannya.
Melalui Haidar Alwi Institute, dia juga mengatakan, kita jangan terjebak dalam narasi-narasi kebencian yang terus dipelihara dan dirawat oleh orang-orang yang tak memiliki hati dan rasa cinta kepada bangsa ini. Untuk itu kata dia, semua pihak diantara kita harus bergandeng tangan dan selalu katakan kita saudara sebangsa.
"Stop kebencian dan bangun kesadaran untuk Indonesia Maju, karena kita cinta Indonesia. Jangan mau kita diadu domba lagi seperti jaman kolonial, dengan devidet de impera," tandas Haidar Alwi yang dikenal sebagai Bapak Relawan Jokowi-Amin ini. (KT-red/GD)
0 komentar:
Post a Comment