Namrole, Kompastimur.com
Lapangan yang basah dan gerimis terus menetes, tidak mengurangi semangat peserta untuk khidmatnya Upacara Pringatan Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama Republik Indonesia tingkat Kabupaten Buru Selatan di depan Kantor Bupati (03/01/2020).
Pada upacara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Buru Selatan, Iskandar Walla bertindak selaku Pembina upacara yang dihadiri Kepala Kementerian Agama beserta jajarannya, TNI-Polri, Forkopimda, kepala OPD, Pejabat Lingkup Pemda, Ketua dan Pengurus Organisasi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan pelajar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buru Selatan, Iskandar Walla dalam penyampaian sambutan Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razy mengungkapkan, bahwa hari bersejarah ini diperingati tongkat peristiwa penting yang mempunyai arti khusus bagi bangsa indonesia yang menjunjung tinggi kaidah dan nilai-nilai kehidupan beragama, yaitu Hari Amal Bakti Kementerian Agama.
Pada momen ini, diingatkan juga arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 terutama Sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada pembukaan dan pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia.
Dalam negara pancasila, siapapun dengan alasan apapun tidak diperkenankan melakukan propaganda anti-agama, penistaan terhadap ajaran agama dan simbol-simbol keagamaan, menyiarkan agama dengan pemaksaan, ujaran kebencian dan kekerasan terhadap pemeluk agama yang berbeda, demikian pula segala kebijakan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan kaidah agama dan ideologi negara.
Hari Amal Bakti dengan tema "Umat Rukun, Indonesia Maju", saya mengajak kepada seluruh jajaran kementerian agama agar di tahun politik ini senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan diri diatas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. “Kepada seluruh elemen, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa dan segela ujaran, perilaku maupun sikap yang dapat menimbulkan luka bagi sesama, mari kita hindari,” ujarnya.
Kepada seluruh ASN dan jajaran Kementerian Agama diharapkan dapat menjadi perangkai, penjalin dan perajut tenun kebangsaan yang bhineka. “Kita harus menjadi tauladan dalam kesederhanaan kejujuran dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta,” ajaknya.
Lanjutnya, kementerian melalui Kementerian Agama hadir memberikan pelayanan keagamaan bagi seluruh umat dengan berbagai fasilitasi dan tiada henti melakukan inovasi. “Mari kita terus meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, meningkatkan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan, meningkatkan akses layanan dan mutu pendidikan agama dan meningkatkan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama,” ajaknya.
Diharapkan juga untuk dapat mewujudkan supremasi nilai-nilai Ketuhanan dan Keagamaan sebagai ruh pembangunan dan kemajuan bangsa. “Masalah agama harus dapat ditangani dengan hati-hati bila tidak, akan dapat menimbulkan persoalan yang rumit. Oleh sebab itu, perlunya kematangan cara berpikir dan bertindak dalam mengelola urusan beragama, menjaga kerukunan serta mendorong pembudayaan moderasi beragama bagi semua warga bangsa,” ucapnya.
Kepada jajaran Kementerian Agama, di himbau untuk dapat menegakkan nilai budaya kerja yang integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab dan ketauladanan. “Kita semua harus dapat memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan umat. Jangan sekali-sekali mengkhianati kepercayaan umat dengan perbuatan korupsi dan perbuatan tak terpuji lainnya,” sarannya.
Dihimbau juga untuk dapat menerapkan agenda Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang efektif, efisien serta memberantas penyimpangan dan malpraktik administrasi negera. “Mari kita ciptakan lingkungan kerja yang membuka ruang dan peluang yang sama bagi setiap pegawai untuk berkontribusi dan berprestasi,” ungkapnya.
Kepada seluruh elemen umat beragama, para ulama, para Pendeta dan tokoh agama serta jajaran Kementerian Agama agar dapat menanamkan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan bangsa, karena saat ini tengah diguncang dengan tingginya angka perceraian, perkawinan usia dini dan kekerasan dalam rumah tangga. “Untuk itu, mari kita tingkatkan program bimbingan perkawinan dan konseling keluarga secara lebih masif,” ingatnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Sekda atas nama pemerintah dan masyarakat Bumi Lolik Lalen Fedak Fena yang sungguh kental dengan Budaya Kai Wait ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Kementerian Agama Kabupaten Buru Selatan yang telah bekerja keras mendukung terciptanya harmonisasi kehidupan beragama di daerah Buru Selatan yang kita cintai ini. (KT-RL)
0 komentar:
Post a Comment