Ambon, Kompastimur.com
Dalam rangka
mengantisipasi lonjakan penumpang mudik saat perayaan Hari Natal 2019 dan tahun
Baru (Nataru) 2020, PT Pelni Cabang Ambon melakukan penambahan dua armada.
Ada pun armada
penambahan yakni, KM Ciremai dan KM Gunung Dempo. Kepala PT Pelni Cabang Ambon,
Rudi Pentury mengatakan, untuk Nataru ada 10 kapal penumpang dan ada 7 kapal
perintis yang siap mengangkut penumpang mudik.
“Untuk Nataru
kali ini kami telah menyiapkan jadwal kapal. Untuk kapal perintis kita
operasikan itu ada tujuh diantaranya, 5 kapal di Ambon, satu di Saumlaki dan
satunya lagi di Maluku Utara. Sementara kapal penumpang kita ada tambahan dua
kapal KM Ciremai dan KM gunung dempo untuk mengantisipasi lonjakan penumpang
khususnya di daerah maluku,” kata Pentury kepada wartawan diruang kerjanya,
Jumat (6/12/2019).
Menurutnya,
semua jadwal yang sudah siap, dirinya berharap masyarakat sudah membeli tiket
jauh-jauh hari, sehingga tidak ada penumpukan.
Bahkan,
lanjutnya, masyarakat harus merencanakan perjalanan mudik mereka. “Harapan kami
masyarakat sudah jauh hari membeli tiket, karena terhitung sejak tanggal 5
kemarin penjualan Nataru sudah di buka, sehingga masyarakat jangan menunggu dan
masyarakat bisa mengatur rencana perjalanan jauh hari sehingga tidak ada
penumpukan maupun tidak ada masyarakat yang mengeluh tidak mendapatkan tiket,”
ucap Pentury.
Terkait dengan
KM Ciremai dan KM Gunung Dempo, lanjutnya untuk kebutuhan deviasi ke Ambon,
guna membantu masyarakat Maluku untuk mudik. Ia menjelaskan, kapal sudah punya
rencana pola trend tahunan, untuk kebutuhan hari-hari besar keagamaan.
“Kedua kapal ini
perbantu cuman periode Nataru hingga sampai arus balik," katanya.
Ketika ditanya
terkait dengan prediksi lonjakan penumpang, ia menjelaskan untuk mudik dari
Ambon tidak terlalu banyak, namun penumpang arus balik cukup banyak dan tahun
ini diprediksi bisa mencapai 3 persen.
“Perkiraan meninggal
Ambon, data yang ada itu untuk angkutan Nataru kurang, namun yang banyak cuman
ke Malra dan arus baliknya yang tinggi terutama ke daerah Papua. Jadi
puncangknya itu baliknya sesudah tahun baru, peningkatannya paling itu 3 persen
dari tahun kemarin,”jelasnya.
Ia menambahkan,
untuk despensasi untuk penumpang itu tetap ada, dan sesuai dengan aturan dari
pemerintah.
"Ada dispensasi sesuai aturan yang berlaku," tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment