Pandeglang, Kompastimur.com
Dilihat dari sejarah, Kabupaten Pandeglang memiliki letak strategis yakni antara 104o48’ – 106 o 11’ Bujur Timur dan 6 o 21’ – 7 o 10’ Lintang Selatan dengan luas daerah 2.747 Km 2 atau 274.689,91 hektar serta ketinggian wilayah berada antara 0 – 1.500 m dari permukaan laut merupakan tantangan yang harus dijadikan peluang untuk pembangunan subsektor pertanian di Kabupaten Pandeglang.
Menjawab tantangan dan meraih peluang pada pembangunan subsektor pertanian tersebut, Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian terus berinovasi salah satunya dengan meningkatkan peran dan fungsi Badan Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Rumah Pintar Petani (RPP) guna mengimplementasikan visi pembangunan Kabupaten Pandeglang tahun 2016-2021, khususnya pada misi ke-3: “Meningkatkan nilai tambah sektor pertanian”.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, H Budi S Januardi SPt MM, ketika ditemui Kompastimur.com diruang kerjanya Jumat (13/12/2019) menjelaskan, dengan memfungsikan BPP sebagai Rumah Pintar Petani (RPP), merupakan upaya dinas mengimplementasikan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Pandeglang. Dimana BPP sebagai tempat Pusat Pelatihan Agrobisnis”, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), Pasal 8 ayat (2) huruf d dan Pasal 15 memberi makna bahwa BPP memiliki peran strategis menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.
BPP juga sebagai tempat satuan administrasi pangkal (satminkal) bagi penyuluh pertanian yang mempunyai peran mengkoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan. Selain itu BPP merupakan salah satu program pembangunan yang memerlukan peran optimal dari kelembagaan penyuluhan di daerah adalah 4 (empat) sukses program pembangunan pertanian yaitu : Swasembada dan swasembada berkelanjutan, Diversifikasi Pangan, Peningkatan nilai tambah dan ekspor, dan Peningkatan kesejahteraan petani.
Masih kata Budi, program RPP sendiri bersumber dari dana APBD Kabupaten Pandeglang dan APBPD Provinsi Banten. Di Kabupaten Pandeglang telah berdiri Rumah Pintar Petani (RPP) di 8 (delapan) lokasi Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) yakni di Wilayah Kecamatan Mandalawangi, Cipeucang, Panimbang, Cibaliung, Cikeusik, Cikedal, Pagelaran dan Sindangresmi.
Dengan kehadiran RPP lanjut Budi, tentunya petugas penyuluh pertanian harus berperan aktif dalam pendampingan petani dengan model belajar yang dapat dikembangkan di BPP, dan membentuk kelas yang dilengkapi bahan praktek, sehingga petani menjadi pintar setelah belajar di Rumah Pintar Petani (RPP).
"Kita berharap dengan adanya RPP di BPP ini, dapat meningkatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam hal usaha di bidang pertanian," ujarnya
Dengan begitu kata Budi, BPP yang berada di wilayah kecamatan dalam pelaksanaannya bertujuan sebagai pusat pelatihan agrobisnis tempat pertemuan pelatihan/pembelajaran bagi para petani di wilayah kerjanya masing-masing, memfasilitasi peningkatan kapasitas melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan percontohan penerapan teknologi/metode penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan (PSK), melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha bagi pelaku utama dan pelaku usaha, menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi. dengan sarana Internet (wifi).
"RPP selain tempat pelatihan bagi petani juga selama ini ternyata dijadikan tempat edukasi dan wisata oleh anak- anak sekolah dari mulai TK hingga siswa sampai SLTA, bahkan RPP dijadikan sebagai lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa- siswi SMK Pertanian baik yang ada di sekitar lokasi maupun dari luar kabupaten" jelasnya
Adapun komoditas prioritas nasional dan komoditas unggulan lokal lanjutnya, yaitu: Cabai Rawit, Terong, Bawang Merah, Benih Pakcoy, Cabai Merah,Tomat, Kangkung, Jagung Manis tomat Cabai Terong. Sementara komoditas yang tengah dikembangkan di RPP saat ini diantaranya, Labu madu, Sayuran, Cabe rawit, Tomat, Okra, Saledri dan Sayuran lainnya.
"Kedepan diharapkan RPP bukan hanya sebagai tempat belajar dan penerapan teknologi saja, akan tetapi dapat diarahkan menjadi pusat agrobisnis yang dapat dibanggakan. Hal ini terbukti dari animo masyarakat yang tinggi dengan mengunjungi RPP. Semoga program ini dapat berkelanjutan," tutupnya. (KT-dhank)
0 komentar:
Post a Comment