Salah satu ancaman bagi keamanan dan keutuhan negara Republik Indonesia adalah menjalarnya paham radikal yang mampu mencuci otak kalangan produktif di Indonesia termasuk Maluku.
Untuk itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail mengungkapkan, perkembangan paham radikal terorisme telah menimbulkan keprihatinan semua pihak bahkan telah menyasar kalangan pelajar di sekolah-sekolah, yang dilakukan oleh kelompok radikal terorisme, melalui media sosial, guru, maupun sistim pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
"Menanggapi hal ini, diperlukan upaya bersama mencegah perkembangan paham radikal terorisme secar dini, melalui lembaga-lembaga pendidikan secara berjenjang dalam rangka mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban anam bangsa yang modern, terbuka, moderat dan bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku, Martha Nanlohy pada Forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) tingkat provinsi Maluku, di Biz Hotel, Kamis (14/11/2019).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dengan melibatkan para pelajar dan guru SD dan SMP di Provinsi Maluku itu, dijelaskan, upaya menumbuhkan harmoni kebangsaan ini tentunya merupakan internalisasi dan sistim pendidikan nasional sebagai amanat pasal 31 ayat 3 UUD 1945, yaitu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta ahlak mulia, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sehingga dirinya berharap, kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya sekolah dapat menambah wawasan dan pengetahuan seluruh anak bangsa, baik siswa, guru, dan seluruh pemangku kepentingan, sebagai upaya untuk mencegah berkembangnya paham radikal terorisme di sekolah, dan bermanfaat untuk menumbuhkan harmonisasi kebangsaan lintas suku, agama dan budaya.
"FKPT yang dilaksanakan ini dapat menjadi mitra straregis BNPT dalam melaksanakan kegiatan di daerah senantiasa menyesuaikan tingkat perkembangan tentang ancaman dan terorisme dengan berbasis pada nilai kearifan lokal, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai," Tandasnya. (KT/12)
0 komentar:
Post a Comment