Jakarta, Kompastimur.com
PENGAMAT politik
dan hukum dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam menilai bebasnya mantan Dirut PT. PLN
(persero) Sofyan Basir hari ini merupakan bukti masih adanya kelemahan di
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui,
Sofyan Basir divonis bebas di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sofyan
dinyatakan tidak terbukti memfasilitasi pemberian suap dari pengusaha Johanes
Budisutrisno Kotjo kepada mantan anggota DPR Eni Maulani Saragih dan mantan
Mensos Idrus Marham.
"Mengadili
menyatakan terdakwa Sofyan Basir tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
sebagaimana dakwaan pertama dan kedua," kata hakim ketua Hariono saat
membacakan amar putusan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan
Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).
Menurut Saiful
Anam, KPK jangan menjadikan seseorang menjadi tersangka jika belum cukup bukti
yang kuat. Sehingga orang itu harus terdandera oleh kasus itu. Apalagi, kasus
Sofyan Basir ini sudah lama 'didiamkan' oleh KPK.
"Vonis
bebas yang diterima Sofyan Basir merupakan tamparan keras bagi KPK. Meskipun
jaksa akan mengajukan kasasi tapi ini preseden buruk," ujar Saiful Anam
pada wartawan Selasa (5/11/2019).
Dijelaskan
Saiful Anam, kedepan KPK harus lebih berbenah terutama dalam menangani sebuah
perkara. Jangan sampai, lanjut ada Sofyan Basir berikutnya.
"Saya kira
KPK harus berbenah. Termasuk akan dibentuknya Dewan Pengawas KPK itu bukan
untuk melemahkan. Tapi itu akan menguatkan KPK sendiri," ungkapnya.
Dewan Pengawas
justeru akan menyaring apabila terdapat perkara yang tidak layak untuk
disidangkan seperti halnya kasus Sofyan Basir. Untuk itu posisi dan kedudukan
Dewan Pengawas justeru menguatkan fungsi KPK dimana jangan sampai orang yang tidak
bersalah justeru di hukum.
Menangapi layak
atau tidaknya Sofyan Basir kembali memimpin PLN, Dirinya menyerahkan sepenuhnya
hal itu kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"PLN yang
merupakan perusahaan negara harus diisi oleh orang berkompeten. Biarlah Erick
Thohir yang menilai layaj atau tidaknya Sofyan Basir kembali ke PLN,"
pungkas Saiful Anam. (KT/Wit)
0 komentar:
Post a Comment