Direktur RSUD Namrole, dr Daud Sinaga |
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Namrole Daud Sinaga begitu optimis dan sangat yakin kalau RSUD Namrole akan
lulus dan menyandang nama sebagai rumah sakit terakreditas.
Hal ini disampaikn Sinaga saat ditemui
wartawan di ruang kerjanya di RSUD Namrole, Kamis (7/11).
Sinaga menjelaskan, proses verifikasi
selama tiga hari yang berlangsung dari tanggal 4-6 November 2019 telah dilalui
pihaknya dengan sukses dan seluruh kinerja baik terkait pelayanan telah
ditunjukan demi kepentingan pengembangan RSUD Namrole yang lebih baik kedepan.
“Kita kan sudah suksekan itu, kami
harapkan dari sistim mutunya ada kelayakan dan bisa maju, ya mudah-mudahan
hasilnya ada dan kita bisa mendapatkan nilai yang baik. Kita targetkan harus
lulus. Semua itu sudah kita buktikan lewat proses verifikasi kemarin ada
nilai-nilai dan titik-titik yang akan membuat kita lulus. Jadi sudah dipastikan
kita lulus,” ucap Sinaga optimis.
Target kelulusan yang ingin dicapai oleh
RSUD Namrole sediri menurut Sinaga yaitu minimal berakreditas Madya. Sebab RSUD
Namrole sangat memperioritaskan keselamatan pasien.
Bahkan, dikatakan, untuk mencapai semua
itu, RSUD Namrole saat ini untuk tingkat pelayanan sudah mencapai 70 sampai 80
persen.
“Jadi semua draf-draf atas nama
keselamatan pasien di rumah sakit utama ini terus kita benahi. Kemarin mereka
(tim akreditas) sudah melihat kita telah mengikuti jejak dan langkah-langkah
yang telah diterapkan untuk mencapai standar pelayanan. Jadi kita lihat RSUD
Namrole sudah banyak perubahan karena saat ini kita sudah mencapi angka 70
sampai 80 persen dalam pelayanan dan tinggal kita lakukan
pembaharuan-pembaharuan serta perubahan saja sehingga bisa mencapai standar
menjadi 100 persen,” jelas Sinaga.
Menurutnya, RSUD Namrole merupakan RSUD
yang terbilang baru namun, pihaknya terus mengusahakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang tim akreditas harapakan.
“Tinggal kita tingkatkan saja. Mutu itu
dari segi pelayanan pasien, termasuk fasilitasinya, sarananya, pokoknya
semuanya sehingga bisa menciptakan kenyamanan pasien jika ia keluar dari sini
dengan membawa rasa nyaman. Kalaupun ada pasien yang kepingin berobat di rumah
tapi tetap kita pantau dengan membangun koordinasi ke Puskesmas terdekat untuk
memantau pasien tersebut sehingga kalau pasien itu balik ke RSUD kita bisa tahu
record pengobatannya. Jadi dia pulang bukan sekedar pulang,” ujarnya.
Ditanya terkait tenaga dokter, Sinaga
menuturkan, walaupun tenaga dokter masih kurang, namun saat ini sudah ada
dokter PNS dan dokter kontrak di RSUD Namrole baik itu untuk umum maupun
spesialis yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat
Bursel yang ingin melakukan pengobatan di RSUD Namrole.
“Untuk tenaga dokter memang kita ada
kekuarangan, untuk rumah sakit kita yang besar ini sudah kami usahakan, kita
koordinasikan ke pusat untuk penambahan dokter spesialis dan ke Pemprov Maluku
untuk penambahan dokter umum walaupun berbentuk kontrak dan itu yang bisa kita
lakukan, karena untuk dokter PNS itu kan bertahap jumlahnya,” terangnya.
Lebih jahu Sinaga menambahkan, untuk
hasil akreditas lulus atau tidaknya RSUD Namrole masih berproses sebab
tim akreditas yang datang akan merangkumkan semua informasi dan semua penilaian
untuk dijadikan bahan pertimbangan lulus atau tidaknya RSUD Namrole.
“Ada prosesnya, jadi tim ini akan
mengumpulkan dan menilai lebih dalam dan melaporkan. Kemungkinan dua minggu
lagi hasil sudah bisa kita ketahui. Kalau dari kami pasti lulus tapi kita lihat
nanti bagaimana dari mereka (Tim Akreditas), apakah target lulus tadi apakah
kita bisa dapat Madya atau tidak. Itu soal nanti, yang penting standar kami
bagaimana kita majukan rumah sakit ini,” paparnya.
Dirinya mempersilakan kepada seluruh
masyarakat yang ingin melakukan pengobatan ke RSUD Namrole agar tidak ragu-ragu
dengan pelayan di RSUD yang dipimpinnya saat ini.
“Ya kalau untuk masyarakat ya datang
saja, kalau ingin berobat ke RSUD, kita tetap layani karena prioritas utama
kami itu keselamatan pasien,” tutupnya.
(KT/02)
0 komentar:
Post a Comment