Jakarta, Kompastimur.com
Pembangunan
infrastruktur yang menjadi program pemerintah dalam lima tahun belakangan
merupakan upaya untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara
lain. Masyarakat di Pulau Jawa mungkin sudah terbiasa dengan fasilitas
infrastruktur yang memadai, namun hal tersebut masih belum dapat dinikmati
secara merata oleh masyarakat lainnya di luar Pulau Jawa.
Oleh karena itu,
meski fokus pemerintahan perlahan akan beralih menuju pembangunan sumber daya
manusia dalam lima tahun ke depan, pemerintah tetap akan meneruskan pembangunan
infrastruktur untuk menjadi modal dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi
nasional.
"Kita masih
tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, sekali lagi
lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas, meskipun
kita geser yang utama adalah pembangunan sumber daya manusia," ujarnya
saat peresmian Pembukaan Konstruksi Indonesia Tahun 2019 yang digelar di
Jakarta International Expo, Rabu, 6 November 2019.
Presiden
menegaskan bahwa sebagai negara besar dengan belasan ribu pulau yang dimiliki,
menjadikan pembangunan di Indonesia tak hanya berpusat di Pulau Jawa.
Pembangunan infrastruktur di pulau-pulau lain, bahkan terluar sekalipun, sangat
diperlukan untuk memperbaiki daya saing sekaligus sebagai pemerataan
pembangunan.
"Infrastruktur
mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur memperbaiki daya saing dan
indeks logistik kita. Infrastruktur juga memperbaiki pemerataan pembangunan
karena negara ini negara besar, bukan hanya Jawa saja yang dibangun. Kita
memiliki 17 ribu pulau, ini selalu saya ingatkan terus," ucap Presiden.
Manfaat
pembangunan infrastruktur tak hanya sampai di sana. Selain untuk meningkatkan
konektivitas, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menciptakan lapangan
pekerjaan yang lebih luas serta dapat menyerap produk-produk dalam negeri.
Dengan ini, industri dalam negeri serta para tenaga kerja Indonesia dapat
meningkat kualitasnya.
"Ini saya
ingatkan, jangan sampai pembangunan infrastruktur terlalu banyak menggunakan
barang-barang impor dan meningkatkan kelas UMKM kita. Ajak mereka untuk bekerja
dalam pembangunan ini," tuturnya.
Selain itu,
Kepala Negara juga meminta agar jajarannya memberikan ruang yang lebih besar
bagi pihak swasta dan pengusaha lokal untuk turut berkontribusi bagi
pembangunan infrastruktur di negara ini. Presiden berharap agar dalam lima
tahun ke depan akan semakin banyak pihak swasta serta para kontraktor lokal
yang berperan lebih besar dalam proyek pembangunan pemerintah.
"Saya yakin
dengan semangat kolaboratif kita akan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan
infrastruktur ini," tandasnya. (KT/Rls)
0 komentar:
Post a Comment