Namlea, Kompastimur.com
Setelah lama
jarang terlihat bersama dan bertegur sapa, Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi,
membuat kejutan dengan menyapa Drs H. Husnie Hentihu sebagai guru politiknya.
Sapaan itu
disampaikan Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi saat menyampaikan pidato dalam
sidang paripurna DPRD menyambut HUT Kabupaten Buru ke-20, bertempat di gedung
DPRD, Jumat pagi (11/10).
Sidang paripurna
DPRD itu dipimpin pimpinan sementara Dali Fahrul Syarifudin dari PPP, dihadiri
wakil bupati Amos Besan, forkopimda, dan tamu undangan lainnya.
Mengawali sidang
itu, Dali mengatakan bahwa peringatan HUT Kabupaten Buru merupakan agenda yang
diselenggarakan pada setiap tahunnya.
Diingatkan Dali,
ditengah meriahnya persiapan Ultah kabupaten, saudara kita di Pulau Ambon dan
Seram dilanda duka dan bencana gempa bumi yang kini masih terus mengguncang dan
meninggalkan trauma.
Oleh karena itu,
pada kesempatan sidang paripurna ini, Dali mengajak seluruh masyarakat
Kabupaten Buru untuk mendoakan kebaikan dan keselamatan agar para korban gempa senantiasa diberi
keselamatan dan kesabaran menghadapi cobaan ini.
"Semoga
dengan doa dan dukungan bagi mereka akan berbuah keberkahan dari Allah SWT, dan
serta menjauhkan negeri dan masyarakat kita dari segala marabahaya dan bencana,
amin," ucap Dali.
Setelah
menyampaikan beberapa patah kalimat lanjutan, Dali kemudian mempersilahkan
bupati menyampaikan sambutan keberhasilan pembangunan kabupaten Buru.
Wartawan media
ini melaporkan, Ramly yang menyampaikan sambutan dari mimbar utama, pertama
kali menyapa tamu-tamu yang hadir dalam sidang paripurna itu.
Dari deretan
para tamu yang hadir, di deretan kursi utama tamu VIP bagian depan nampak hadir
pula mantan bupati Buru dua periode, Drs H.M. Husnie Hentihu.
Saat usai
menyalami beberapa tamu penting, Ramly memberi kejutan dengan mengucapkan
kalimat, "Yang saya hormati dan saya banggakan, senior saya, guru politik saya."
Terjadi jeda
selama beberapa detik dan dilanjut Ramly dengan suara terisak seraya menyebut
nama "bapak Drs M Husnie Hentihu".
Sapaan Ramly
terhadap bapak pembangunan Kabupaten Buru itu sontak mendapat aplous tepukan
tangan riuh dari para tamu undangan yang hadir, termasuk dari 25 wakil rakyat
yang batu dilantik tanggal 30 September lalu.
Pengakuan Ramly
ini sempat membuat banyak pengunjung yang berbisik riuh di belakang. Pasalnya,
saat paska Pilkada tahun 2016, hubungan Ramly dan Husnie di mata publik
terlihat kurang harmonis.
Di panggung
kampanye politik, Ramly terang-terangan melawan guru politiknya itu dengan
menuding Husnie sedang berupaya membangun imperialisme gaya baru di Kabupaten
Buru.
Tuduhan itu
disasar pada Husnie hanya karena anaknya Amrullah Madani Hentihu maju menjadi
calon wakil bupati.
Setelah itu,
keduanya jarang terlihat lagi bersama-sama dan Ramly hanya sekali datang ke
rumah Husnie di kawasan Kebun Cengkeh Ambon saat ia menikahkan putrinya.
Dalam sambutan
politiknya yang berlangsung hampir 30 menit, Ramly menjelaskan untuk ke depan
dua programunggulan yakni pengembangan pariwisata dan pertanian yang terus
dikembangkan, baik penataan sarana prasarana, sumber dayamanusia maupun aspek
regulasi.
Tahun 2020
pemerintah daerah akan terus mengembangkan dan memperbanyak event-event atraksi
yang mengedepankan kearifan adat dan budaya masyarakat disamping potensi
unggulan lainnya.
Ramly menyentil
festival pesona bupolo ke-4 tahun 2019 ini yang mengusung tema "A Piece Of Heaven From Molucca"
atau sepenggal surga di Maluku.
"Kabupaten
Buru di tahun ini terus mendorong peningkatan investasi sektor wisata dimana
wilayah Kecamatan Lilialy dan Jikumerasa menjadi salah satu wilayah bersama
wilayah lainnya sesuai rencana Induk Pengembangan Parawisata Daerah Kabupaten
Buru," kata Ramly.
Usai sidang
paripurna, Ramly terlihat mendekati dan menyalami Husnie Hentihu, diikuti Wabup
Amos Besan dan pimpinan sementara serta para anggota dewan dan forkopimda.
Bahkan mereka
beramai-ramai memanfaatkan moment pertemuan yang langkah paska tahun 2016 ini
dengan berfoto bersama dengan Husnie Hentihu. (KT/10)
0 komentar:
Post a Comment