Tana Toraja, Kompastimur.com
Peredaran
narkotika di Toraja sangat memprihatinkan. Dari data Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK) Tana Toraja yang membawahi beberapa kabupaten, anak belasan
tahun hingga Ibu Rumah Tangga (IRT) sudah menjadi korban penyalahgunaan
narkoba.
Hal ini
disampaikan kepala BNNK Tana Toraja, AKBP Dewi Tonglo saat coffee morning
dengan journalist di ruang kerjanya, Kamis (10/10).
Dewi juga
menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2019 hingga awal Oktober ini BNNK telah
merehabitasi sebanyak 90 korban narkotika dengan memberikan pengetahuan dan
membekali ketrampilan kepada mereka serta memberikan motifasi untuk kembali
memiliki rasa percaya diri dengan harapan mereka bisa kembali ke tengah-tengah
masyarakat untuk melakukan hal-hal positif.
"Sampai
saat ini sudah 90 orang yang mendapatkan layanan rehabilitasi, dan semoga
pelayanan rehabilitasi kedepannya bisa berkurang", ungkap Dewi.
Selanjutnya Dewi
menambahkan bahwa beberapa program yang telah dilaksanakan seperti gencar
melaksanakan kampaye stop narkoba ke sekolah, kampus bahkan dalam setiap even
yang digelar di Toraja bahkan ke pelosok-pelosok BNNK hadir untuk memberikan
edukasi agar menghindari narkoba karena akan merusak masa depan generasi kita,
bahkan lebih berbahaya dari korupsi dan teroris.
"Di Toraja
saat ini telah beredar berbagai jenis narkoba bahkan juga sudah ada oplosan
yang bisa mengancam jiwa generasi bangsa ini. Jenis baru seperti NPS yang
diedarkan berbasis online dan hal ini sangat susah mengungkap peredarannya.
Bahkan anak SD sudah mulai menggunakan lem yang mengandung narkoba." tandasnya. (KT/Febry)
0 komentar:
Post a Comment