Namrole, Kompastimur.com
Guna menciptakan
pemuda dan masyarakat buru selatan (Bursel) yang bersih dari penggunaan Narkoba
dan terhindar dari penyakit HIV/AIDS, Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku
(AMGPM) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bursel dan
Dinas Kesehatan Bursel menggelar sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba
dan HIV/AIDS.
Kegiatan yang
berlangsung di Gereja Wae Fuhan Prangit, desa Labuang, kecamatan Namrole,
Minggu malam (27/10/2019) menghadirkan tiga nara sumber dalam memaparkan materi
terkait Narkotika dan HIV/AIDS.
Ketiga pemateri
itu yakni, dari BNN menghadirkan Kapala BNNK Bursel Siti Umassugi, Dari Dinas Kesehatan
Mengahadirkan Dokter Umum RSUD Namrole Dokter Wineti Damamain, dan pemateri ke tiga
dari ketua Majelis Jemaat GPM Labuang Pdt Erna Lessil.
Hadir dalam
kegiatan tersebut, Ketua Cabang AMGPM Talitakumi Jemmy Liligoly, Sekretaris Cabang
AMGPM Talitakumi Elvis Lahallo, pengurus cabang, ketua-ketua ranting dan
anggota AMGPM rating yang ada di bawa Cabang Talitakumi.
Kepala BNNK
Bursel Siti Umassugi dalam paparannya mengatakan BNN memiliki tugas yang sangat
penting terkait penanganan masalah penyalagunaan narkotika di Bursel.
Dikatakan, saat
ini BNNK Bursel telah merehabilitasi 8 orang yang telah terbukti menggunakan
narkotika dan Psikotropika dan saat ini mereka sementara di rehab di Klinik Pratama
di Pemda Bursel.
“Narkoba sudah
menjadi musuh bangsa. Musuh bangsa itu ada tiga yaitu narkoba, terorisme dan
korupsi, mereka tiga ini adik kakak. Indonesia sekarang itu darurat narkoba
karena potensi pasar untuk Indonesia itu sangat besar dan sangat menjanjikan
bagi para bandar bukan hanya masyarakat biasa saja yang terjerat hukum
menggunakan Narkoba tetapi aparat hukum juga terjerat. Kemarin ada orang BNN juga
yang jual narkoba dan di proses hukum,” ungkapnya.
Saat ini,
lanjutnya, temuan jenis baru untuk narkoba sudah 71 jenis dan yang masuk dalam daftar
Peraturan Menteri Kesehatan hanya 20 jenis. sementara sisanya tidak diakomodir
dalam peraturan.
“Ini juga sulit
bagaimana kita mau tangkap sementara ada banyak jenis yang tidak di aturan
dalam peraturan,” selahnya.
Umassugi membeberkan,
narkoba sudah menyebar di seluruh Indonesia. Saat ini bukan saja orang dewasa
yang menggunakan narkoba tetapi anak-anak sekolah juga pakai.
“Tahun lalu ada
yang lapor kalau ada anak sekolah yang cium lem dan cium bensin. Dan parahnya
lagi yang cium bensin itu 21 orang. Ini bahaya dan akan mengikis SDM Bursel
jika terus dibiarkan. Untuk Indonesia jaringannya berskala internasional dan
negara tiap tahun itu rugi Rp. 84.7
triliun,” jelasnya.
Diutarakan, kondisi
saat ini di Bursel, siswa SD sudah pakai bensin, siswa SMP pakai lem dan rokok
elektrik. Hal ini harus menjadi perhatian semua kalangan karena merupakan
ancaman besar bagi generasi muda penerus bangsa.
Dirinya
menghimbau agar semua potensi AMGPM dan seluruh masyarakat dapat menghimbau seluruh
kerabat, keluarga, maupun semua orang untuk menjahui narkotika. Sebab jika
berhubungan langsung dengan Narkoba sudah pasti menyusahkan diri sendiri.
“Mungkin ini
terlihat biasa, tapi sebenarnya ini bahaya dan mengancam generasi muda kita. Kalau
PNS kedapatan pasti di pecat dan masuk penjara dan untuk masyarakat akan kena
hukuman penjara. Menggunakan Narkoba berarti ia siap berhadapan dengan Hukum
dan kematian karena itu konsekuensi menggunakan Narkoba akan membuat kita
Dehidrasi, Halusinasi, penurunan tingkat kesadaran, gangguan kualitas hidup
sampai kematian,” tegasnya.
Sementara Dokter
Wineti Damamain dalam materinya menghimbau kepada seluruh kader AMGPM agar
berhati-hati, sebab Selama dirinya bertugas
di Bursel telah mendapati ada pasien yang mengidap HIV/AIDS di RSUD Namrole.
Dijelaskan,
Virus mematikan ini hanya dapat menular melalui cairan tubuh manusia dan tidak
menular melalui gigitan nyamuk, jabat
tangan maupun tinggal serumah.
“Virus HIV/Aids
ini masuk dari sel darah putih, melalui cairan-cairan tubuh, bisa seperti
sperma, vagina, dan air susu. Selain itu juga melalui cairan darah dengan
melakukan transfusi, jarum suntik yang tidak stril, melalui hubungan seksual,
maupun Transportasi organ tubuh,” teranganya.
Dikatakan,
hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan virus yang telah merenggut
jutaan jiwa manusia itu. Hanya saja, para peneliti telah menemukan obat namun
obat tersebut bukan untuk mematikan virusnya tetapi hanya memperlambat
perkembangan virus di dalam tubuh manusia.
Lanjutnya, seorang
pengidap HIV/AIDS tidak bisa dilihat secara kasat mata sehingga dirinya
menghimbau agar para kader AMGPM dapat menjadi corong untuk menyampaikan bahaya
HIV/ AIDS di Bursel.
“Penderita HIV/ AIDS
itu tidak terlihat secara kasat mata, untuk itu sebagai pemuda gereja kita
bersama elemen lainnya harus menjadi corong untuk menyampaikan kepada
masyarakat luas tentang bahaya virus ini. Virus ini akan tinggal dalam tubuh
manusia dari 5 sampai 10 tahun baru kelihatan. Dan saat kelihatan dengan
ciri-ciri pengidap HIV itulah maka yang bersangkutan akan meninggal dunia,”
pungkasnya.
Sedangkan Ketua
Majelis Jemaat GPM Labuang Pdt Erna Lessil dalam materi singkatnya dari perspektif
agama Kristen hanya mengingatkan semua kader AMGPM untuk menjahui apa yang
telah disampaikan oleh pihak BNNK dan Doter RSUD Namrole, sebab menurutnya, tubuh
dan hidup manusia adalah kepunyaan Tuhan dan kita sebagai menusia patut
menjaganya.
“Kita harus menjaga
tubuh kita sebab tubuh kita merupakan Bait Allah (rumah Tuhan) yang suci dan
kudus. Menggunakan obat-obat terlarang dan narkoba serta melakukan tindakan-tindakan
hingga tubuh kita terjangkit HIV/ AIDS itu berarti kita telah merusak cipataan Tuhan,”
tutupnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment