SBT, Kompastimur.com
Promosi Wiasat
di Kabupaten Seram Bagian Timur ternyata masih kurang. Hal ini
diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian
Timur, Ramli Keliobas saat mebuka kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya
kuliner yang digelar Dinas Pariwisata SBT pada, Sabtu (31/08/19) di Winkel
Lantai (Bula).
Keliobas
mengatakan, tujuan pelatihan kuliner yang dilaksanakan oleh pihaknya merupakan
bagian faktor pendukung pengembangan Pariwisata di daerah ini, sehingga
kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak berhenti sampai disini, namun
terus dilaksanakan dan dikembangkan.
Selain itu,
semua kesiapan telah dilakukan oleh PIhaknya, dalam rangka persiapan Rakor
Pariwisata Provinsi Maluku Tahun 2020 yang rencananya dilaksanakan di Kabupaten
Seram Bagian Timur.
“Pengembangan
ini sampai seterusnya, Kita tidak bisa putus sampai disini. Rakor Pariwisata Provinsi
Maluku Insya Allah dilaksanakan di SBT ditahun 2020,” kata Keliobas.
Keliobas
mengakui, anggaran yang diglontorkan oleh Pemerintah Daerah untuk penegembangan
wisata di daerah ini terbilang tidak menunjang, sehingga pihaknya hanya
berharap pada Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara Dinas
Pariwisata sangat membutuhkan anggaran untuk pengembangan Wisata, karena
Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki beberapa spot Wisata yang luar biasa
sehingga harus menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah.
Untuk para
Kelompok Kuliner akan terus dipakai oleh Dinas Pariwisata, bahkan
pihaknya siap menyediakan tempat buat para Kelompok Kuliner ini di Spot-spot
Wisata.
“Dana daerah
belum menunjang dengan bagus, kita hanya berharap pada DAK. bantuan dana daerah
itu penting untuk pengembangan wisata di SBT. untuk menunjang pariwisata,
kelompok kuliner ini akan terus dipakai oleh DISPAR SBT. kita akan sediakan
tempat buat mereka di spot-spot Wisata,” katanya.
Ketika
disinggung mengenai Pihak Dinas Pariwisata dalam mempromosikan spot-spot Wisata
di Kabupaten Seram Bagian Tmur, keliobas mengatakan, promosi Pariwisata di daerah
ini sangat kurang, hal ini diakibatkan karena kemampuan anggaran pendukung
promosi tidak cukup, sehingga ikut mempengaruhi pihak dinas dalam
mempromosi spot-spot wisata daerah lain.
“Promosi kita
masi kurang, akibat kemampuan dana yang tidak cukup,” tutup Keliobas.
(KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment