SBT. Kompastimur.com
Ikan julung yang
biasa di sebut Ngebar oleh masyarakat Seram Bagian Timur merupakan salah satu jenis ikan yang bersifat
multiguna. Selain bisa untuk dimakan, Ikan berbentuk panjang dengan ukuran
10-15 cm ini bisa dijadikan sebagai sambal.
Kreatifitas kuliner
ini menjadi unik saat dibuat pada pelatihan Kuliner yang digelar Dinas
Pariwisata SBT pada, Sabtu (31/08/19) di Winkel Lantai 2 (Bula).
Pelatihan
kuliner berbahan dasar Ikan Julung ini merupakan salah satu langka maju dalam
menggejot kepariwisataan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Salah satu Narasumber
asal Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon,
Theodora Lima Matrutty saat diwawancarai awak media disela-sela kegiatan
tersebut mengatakan, Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan salah satu Daerah
di Maluku yang memiliki potensi Ikan Julung terbesar, terutama di Geser dan
lebih khusus di Kefing.
“Disini tempatnya
ikan julung apalagi di Geser, lebih khusus lagi di kefing. Ikan Julung dibuat
sebagai sambal julung,” ucapnya.
Ketika
disinggung mengenai nama sambal berbahan dasar Ikan yang biasa terkenal
dengan nama sambal roa-roa, Matrutty mengatakan, ini tetap namanya sambal
Julung karena berasal dari Ikan Julung asal Kabupaten Seram Bagian Timur.
Tujuannya adalah
tidak menghilangkan nama dari bahan Dasar Julung tersebut. Selain sambal
Julung, kuliner Abon dari ikan asap pun dibuat, dan sambal Julung dan Abon Ikan
asap bisa dikonsumsi oleh semua orang, karena Ikan sangat penting bagi
Kesehatan, sebab mengandung asam lemak omega-3, protein, selium, Vitamin D dan
rendah akan lemak jenuh.
“Bukan sambal
roa tatapi sambal julung. Dibuat Abon dari ikan cakalang asar, Sambal dan abon
jadi, itu sangat gampang untuk buat sarapan pagi. Biasanya dibuat burger dari
tuna, semuanya bisa dibuat dengan bahan dasar Ikan,” ujarnya.
Matrrutty yang
merupakan Akademisi dan Praktisi Pariwisata Provinsi Maluku ini menambahkan, Julung
alias Ngebar harus dijadikan Brand untuk Kabupaten Seram Bagian Timur yang
didesain khusus, karena Julung alia Ngebar ini selain dibuat sebagai
sambal, bisa juga dibuat menjadi Dendeng Julung.
Selain itu,
khusus untuk sambal Julung yang dibuat bisa bertahan dalam jangka waktu
yang cukup lama, yakni 6 Bulan berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh pihaknya.
“Dari SBT secara
umum harus keluar dengan brand umum julung. Bisa juga buat dendeng dari
julung. Untuk sambal julung bisa bertahan hingga 6 Bulan dan sudah dilakukan
penelitian,” tutup Matrutty. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment